KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Alat berat meratakan sisi-sisi Bukit Ceper di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang dibelah untuk akses keluar jalan tol ruas Semarang-Ungaran, Jumat (18/2/2011). |
Winarto Herusansono | Robert Adhi Kusumaputra
SEMARANG, KOMPAS.com - Rencana uji coba jalan tol Semarang-Solo seksi I ruas Semarang-Ungaran untuk uji coba arus mudik, dinilai sangat membahayakan. Pasalnya, jalan tol baru sejak dibangun 2009 hingga selesai pertengahan 2011 belum pernah sekali pun dilintasi kendaraan mobil dalam jumlah banyak.
SEMARANG, KOMPAS.com - Rencana uji coba jalan tol Semarang-Solo seksi I ruas Semarang-Ungaran untuk uji coba arus mudik, dinilai sangat membahayakan. Pasalnya, jalan tol baru sejak dibangun 2009 hingga selesai pertengahan 2011 belum pernah sekali pun dilintasi kendaraan mobil dalam jumlah banyak.
"Bila jalan tol Semarang Ungaran yang tiba-tiba harus menerima beban ribuan mobil lewat tanpa persiapan pengujian lebih awal, dan jika terjadi jalan rusak atau ambles, maka risiko kecelakaan bagi pemudik sangat besar.-- Djoko Setijowarno"
Anggota DPRD Jateng, Sri Praptono, Senin (8/8/2011) menyarankan, pihak PT Trans Marga Jateng dan Pemerintah Provinsi Jateng melakukan uji coba pra arus mudik. Kalau jalan tol mau difungsikan H-10 yakni 20 Agustus, sebaiknya pada 12-13 Agustus dilakukan uji coba kondisi jalan dengan membuka untuk lalu lintas kendaraan reguler jurusan Semarang Ungaran dan sebaliknya.
Uji coba dua hari sebelum arus mudik itu penting, setelah itu jalan ditutup lagi dan dikaji ulang seluruh kondisi jalan. Bila tidak ada retak di badan jalan maupun jembatan, jalan tol baru itu layak untuk uji coba arus mudik nanti, ujar Sri Praptono dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
Pengamat transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, jalan tol Semarang Ungaran belum pernah digunakan untuk lewat kendaraan dalam jumlah banyak. Selama ini, jalan tol itu setelah selesai, hanya truk-truk keperluan proyek yang lalu lalang.
Saat arus mudik berlangsung pada H-10, tak kurang 15.000 sampai 20.000 kendaraan per jam akan memadati jalan nasional, tak terkecuali jalan tol. Pemudik yang lewat tol akan memacu kendaraannya di atas kecepatan 60-70 kilometer per jam. Dengan kondisi kepadatan mobil itu, bila jalan tol Semarang Ungaran yang tiba-tiba harus menerima beban ribuan mobil lewat tanpa persiapan pengujian lebih awal, dan jika terjadi jalan rusak atau ambles, maka risiko kecelakaan bagi pemudik sangat besar.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar