javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 28 Maret 2012

TMJ Akan Tambah Lahan 1,5 Ha

Proyek Jalan Tol Semarang-Bawen


UNGARAN- Karena berada di struktur tanah yang licin dan rawan longsor, PT Trans Jasa Marga Jateng (TMJ) akan mengajukan penambahan lahan di proyek pembangunan jalan Tol Ungaran-Bawen.

Pengajuan lahan seluas 1,5 hektare tersebut akan diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum. Ketika ditemui di sela-sela mendampingi kunjungan Gubernur Jateng ke Gudang Bulog Sub Drive I Bawen, Selasa (27/3), Direktur Teknik PT TMJ, Ari Nugroho menuturkan, penambahan lahan tersebut akan dilakukan di wilayah Dusun Deres, Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Dia menjelaskan, langkah ini ditempuh pihaknya untuk menghindari terjadinya retakan bangunan rumah warga di Desa Kandangan karena pengerukan tanah proyek.

“Pengerukan baru sedalam dua meter dari rencana total sepuluh meter, hanya saja pascapengerukan pemukiman warga mengalami retak. Untuk itu kami bermaksud melebarkan lahan untuk menghindari struktur tanah yang bermasalah,” katanya.

Hasil penelitian yang dilakukan tim ahli TMJ, lanjutnya, diketahui struktur tanah pada empat titik lokasi di Kandangan teridentifikasi sangat licin.

Hasil penelitian yang ada telah dikirim ke Kementrian PU, rencananya pihak kementrian akan menuju lokasi yang dimaksud untuk mengkaji lebih rinci.

Tanah Bero


“Agar tidak mudah longsor, kami akan membuat tingkat kemiringan dari ukuran 1:2 akan diubah menjadi 1:4. Dengan begitu turunan maupun tanjakan akan berkurang tingkat kecuramannya,” jelasnya.

Untuk menghindari permasalahan yang timbul di masyarakat, pihak TMJ akan melakukan koordinasi dan komunikasikan rencana penambahan lahan tersebut. Mengenai besaran ganti uang serta kapan waktu pembebasan lahan, pihaknya mengaku harus menunggu keputusan dari Kementrian PU.

“Sebagian besar lahan merupakan area tanah bero atau tidak bisa ditanami, meski demikian kami tidak mau mengambil risiko di lapangan. Semua keputusan ada di tangan Kementrian PU,” tukas Ari Nugroho. (H86-14)
 
Sumber :

Selasa, 27 Maret 2012

Terganggu Pembangunan Jalan Tol

SURAT PEMBACA

Mengingat jalur Semarang-Solo sangat padat, jelas jalan tol sangat dibutuhkan, tetapi izinkan saya selaku wakil dari warga Perum Gedawang Permai III RT 07 RT II Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Semarang, menyampaikan unek-unek yang sudah lama kami simpan.

Selama pembangunan jalan tol, yakni sekitar satu tahun kami sangat tersiksa karena tanpa kompromi jalan masuk kompleks satu-satunya dipotong oleh proyek tol tanpa pemberitahun ke warga. Setelah itu kami dialihkan melalui jalan alternatif yang tidak layak karena licin waktu hujan dan berdebu jika panas.

Kami merasa menderita, bahkan anak saya yang masih SD sampai membuat poster di kertas karena protes. Kalau pulang sekolah dengan jalan kaki butuh waktu lebih lama, dan kalau mau main dengan temannya harus pakai tenaga ekstra.

Selama pembangunan jalan tol, kami yang hanya bersebelahan dengan pagar jalan tol tidak dapat kompensasi apa pun, padahal terdampak polusi debu, suara, getaran. Semua itu sangat mengganggu.

Untuk itu kami mohon perhatian pengelola tol Semarang-Solo. Jalan masuk kami yang sekarang sudah jadi jembatan tol, tadinya ada lampunya, mengapa sekarang tidak ada penerangan sehingga kami swadaya seadanya.

Jembatan tol itu dihiasi corat-coret, saluran air menganga dan membahayakan pejalan kaki. Bahkan karena kurang penerangan kalau malam jadi ajang pacaran dan rawan terjadi tindak kriminal.

Di wilayah kami sedang ada pembangunan Posyandu Serbaguna dan tamanisasi. Sudilah kiranya semua kerugian warga ‘’ditebus’’ dengan menyisihkan sebagian kecil keuntungan pengelola untuk beramal demi manfaat warga dan amal ibadah.

Agung Prasetyo, S.Psi, MPd.Psi
Ketua RT 07 RW II Kel Gedawang
Banyumanik, Semarang
 
Sumber :

Senin, 26 Maret 2012

PROYEK TOL SOLO-SEMARANG: 12 Rumah Bakal Terisolasi, Warga Resah

Proyek Tol Solo-Semarang (dok)
BOYOLALI--Proses pematokan lahan untuk proyek jalan tol Semarang-Solo telah dilakukan di Dukuh Bukuning, Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota. Langkah itu memicu keresahan warga karena berdasarkan patok yang dipasang, sebanyak delapan kepala keluarga (KK) atau 12 rumah dipastikan akan terisolasi.

Tokoh masyarakat setempat, Syaifudin Zuhri, 38, membeberkan patok berwarna merah telah dipasang di lahan untuk tol pada Senin (26/3/2012). Sesuai harapan warga, jalan tol yang melintas di dukuh tersebut tidak menerjang Masjid Al Muayyad dan Makam Kyai Trowongso. Namun ternyata warga tetap resah karena jalan tol bakal membelah dukuh tersebut menjadi dua bagian. Sebanyak delapan KK tersisolasi atau terpisah dari warga lainnya di dukuh tersebut.

“Permohonan kami memang jangan sampai tol menerjang mesjid dan makam. Berdasarkan patok yang dipasang, jalan tol berada di bagian utara mesjid. Tapi itu juga belum sesuai dengan permintaan warga. Pematokan itu sepertinya bedasarkan kalkulasi teknis. Kalau seperti itu wilayah Bukuning jadi terbelah. Ada delapan KK yang terisolasi. Warga yang berada di seberang jalan tol akan kesulitan juga kalau ingin beribadah di mesjid,” kata Syaifudin, ketika dijumpai wartawan di Bukuning, kemarin.

Syaifudin menambahkan berdasar patok yang dipasang ada 34 rumah yang terkena proyek jalan tol. Sedangkan rumah yang terisolasi sebanyak 12 unit, terdiri atas delapan KK. Warga berharap jalur tol digeser agak ke selatan. Mereka merelakan beberapa rumah yang ada di bagian selatan mesjid tergusur, daripada ada yang terisolir.

“Jadi Bekuning ini adalah wilayah Mudal paling pojok. Kasihan kalau 12 rumah itu terisolir, karena agak ke selatan dari rumah mereka sudah desa lain. Akses warga ke mesjid juga agak sulit, warga tentu minta ada jalan penghubung supaya bisa berbadah ke mesjid. Jadi kami berharap pematokan ini belum final, masih bisa dibicarakan lagi,” tegas Syaifudin.
 
Sumber :

Jumat, 23 Maret 2012

TMJ Bayar Keterlambatan Upah Pekerja

Proyek Tol Semarang-Ungaran


UNGARAN, suaramerdeka.com - Kekurangan pembayaran atas upah pada sejumlah subkontraktor penggarap jalan tol Semarang-Ungaran senilai Rp 21 miliar akhirnya dibayar oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ).

Pembayaran telah dilakukan pekan lalu, waktu tersebut dipilih setelah sebelumnya telah disepakati jika keterlambatan pembayaran akan diselesaikan pada minggu kedua Maret 2012.

“Kami sudah melunasi kekurangan upah pekerja jalan tol sebesar Rp 21 miliar. Dengan terbayarnya upah pekerja kami berharap tidak ada lagi aksi yang dilakukan subkontraktor,” kata Direktur Teknik PT TMJ, Ari Nugroho, Jumat (23/3).

Kepada subkontraktor yang masih terikat kontrak, lanjut Ari Nugroho, diharapkan dapat segera menyelesaikan pekerjaannya yang masih berjalan. Peran serta subkontraktor menurutnya sangat dibutuhkan mengingat tuntutan mereka (para pekerja-red) telah dipenuhi.

Sementara itu, perwakilan dari subkontraktor yang ada, PT Bumi Sentosa Dwi Agung, Tundo Karyono menuturkan bila TMJ telah membayar para pekerja jalan tol. Pascapembayaran tersebut, pihaknya langsung mencabut izin demo yang telah masuk ke Polres Semarang.

“Kami rasa untuk berapa nilai yang diberikan tidak usah disebutkan, yang penting tuntutan subkontraktor sudah dipenuhi,” tutur Tundo Karyono.

Seperti diketahui, pertemuan yang dilakukan antara TMJ dengan sejumlah subkontraktor juga tidak membuahkan hasil sudah dilakukan berulang kali. Selama lebih kurang delapan bulan, pekerja jalan tol hanya dijanjikan akan dibayar oleh TMJ.

Karena tidak kunjung selesai, subkontraktor yang berjumlah 15 perwakilan sempat melakukan pemblokiran jalan tol. Selain itu, pekerja juga melayangkan surat yang berisi ultimatum kepada TMJ.

Hingga akhirnya, awal Februari 2012 pihak TMJ berjanji membayar upah pekerja pada pertengahan Maret 2012.
 
sumber :

10 Aksi Fenomenal Dahlan Iskan Sejak Jadi Menteri BUMN

Suhendra - detikFinance

Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat pernah mengungkapkan, saat ini ada dua pejabat di Indonesia yang 'pandai' menyedot perhatian publik lewat aksi-aksinya. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dengan segala aksinya dan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dengan memindahkan PKL dan mobil Esemka.

Nah, berbicara Dahlan Iskan, banyak orang sudah tahu kalau gaya menteri satu ini sangat khas dengan berbagai celetukan dan terobosannya yang lain dari yang lain. Berikut ini beberapa aksi fenomenal yang pernah dilakukan oleh mantan Dirut PLN tersebut dikumpulkan dari berbagai pemberitaan detikFinance, Kamis (22/3/2012).

1. Jadi Sopir Wakil Menteri BUMN

Ini ia lakukan sebagai resep agar bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin. Ia juga menciptakan model komunikasi moderen dengan para pejabat eselon I di lingkungannya.

Dahlan mengaku sebelum dilantik sebagai menteri BUMN tidak mengetahui siapa yang akan menjadi wakilnya. Pertemuan pertama Dahlan dengan Yasin adalah saat pelantikannya 19 Oktober 2011 lalu. Dahlan pun mencoba akrab dengan Yasin dengan mengajaknya mengendarai mobil bersama dari kantor presiden ke kementerian BUMN.

2. Naik Kereta Demi Rapat di Istana Bogor

Dahlan melakukannya demi memenuhi janjinya menggunakan KRL Commuter Line untuk melihat langsung perubahan fasilitas kereta api Jakarta-Bogor. Aksinya ini bersamaan ketika ia bermaksud ke Istana Bogor guna menghadiri rapat kabinet.

Layaknya penumpang biasa, Dahlan memilih memutar di sekitar lokasi, tidak ada satu pun ajudan yang ada di sampingnya. Dahlan ingin tahu perubahan-perubahan yang sudah dilakukan PT KAI. "Kita jangan cuma ngomel-ngomel, tapi nggak pernah nggak naik. Saya juga termasuk yang memang pencinta kereta," jelasnya.

Lewat aksinya itu ia nyaris telat rapat di Istana Bogor hingga harus menyewa ojek, dan harus berlari-lari kecil karena khawatir terlambat.

3. Menyetir Mobil 40 Km Hanya Demi Melihat Sapi

Peristiwa ini Dahlan lakukan saat peringatan hari pers nasional Februari lalu. Ia mengunjungi tempat peternakan sapi di pinggiran Kota Jambi, seperti biasa tidak ada pejabat yang mendampingi dan voorijder. Dia hanya didampingi dua staf khususnya dan wartawan senior Ishadi SK.

Dahlan mengemudikan mobil Ford Everest BH 1962 dari Kota Jambi menuju lokasi PTPN VI (PT Perkebunan Nusantara) yang berjarak sekitar 40 KM. PTPN VI berada di kabupaten Batanghari.

4. Ngamuk di Tol Semanggi

Nah, aksi yang satu ini masih begitu hangat dan menjadi pembicaraan publik dua hari lalu. Dahlan Iskan ngamuk di pintu tol dekat Jembatan Semanggi menuju arah Slipi. Penyebabnya, antrean di tol tersebut sangat panjang tetapi loket yang dibuka hanya dua dari empat pintu yang ada.

5. Rapat Wajib seluruh Direksi BUMN tiap Selasa Pagi

Ia mewajibkan rapat pimpinan setiap Selasa pagi. Rapat berfungsi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi BUMN, mengevaluasi dan memutuskan langkah yang dilakukan. Menurutnya, pola rapat pimpinan ini berhasil membawa kinerja yang apik bagi PLN.

Pola rapat semacam ini, tidak hanya di jajaran Kementerian, para BUMN juga dianjurkan melakukan hal yang sama. Lalu, kenapa Selasa menjadi hari pilihan Dahlan? Mantan Bos Jawa Pos ini beralasan, bahwa Senin merupakan rapat konsolidasi intern berupa komunikasi antar staf. Dalam rapat awal pekan akan dibawa ke rapat pimpinan di hari Selasa.

6. Test Drive Mobil GEA dan Esemka

Dahlan menjadi salah satu sekian pejabat yang mencicipi mobil Esemka besutan pelajar SMK Solo. Selain Esemka, di juga ke Madiun untuk menyambangi kantor PT Industri Kereta Api (INKA) guna mencoba mobil buatan BUMN tersebut yang bermerek GEA.

Dahlan dijemput pihak INKA untuk meninjau pembuatan kereta di pabrik BUMN tersebut, dan akhirnya meninjau bengkel pembuatan mobil GEA. Salah satu mobil GEA yang dicoba Dahlan sempat mogok sehingga dia harus mengganti dengan mobil yang baru. Dahlan pun menggunakan mobil GEA untuk mengunjungi sebuah pesantren di Kelurahan Takeran, Magetan, Jawa Timur

7. Tolak Lift dan Ruang Kerja Pribadi dan Tak Pakai Mobil Dinas

Dahlan pernah menolak menggunakan lift pribadi di kantornya saat ia pertama kali jadi menteri BUMN ketika menyambangi para pegawai BUMN. Ia juga sempat menolak ruang kerja pribadi menteri BUMN dan memilih ruang rapat. Sosok unik ini juga jarang memakai mobil dinas, memilih mobil Jaguar pribadinya berplat L 1 JP.

8. Jalan Kaki ke Kantor Jero Wacik

Tak seperti kebiasaan menteri-menteri lainnya, Dahlan memang terlihat beda. Misalnya saat ia rapat ke Kementerian ESDM, Dahlan pernah berjalan kaki dengan sepatu kets kesayangannya dan didampingi oleh 2 asistennya. Kejadian itu terjadi pada Selasa (25/10/2011) beberapa hari setelah ia dilantik jadi Menteri BUMN.

Kantor Kementerian BUMN letaknya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Memang jaraknya dengan kantor Kementerian ESDM hanya sekitar 300 meter karena berada di ruas jalan yang sama.

9. Menginap di Rumah Petani Miskin di Sragen

Kejadian ini ia lakukan saat kunjungan kerja ke Sragen, Jawa Tengah pertengahan Maret 2012. Mantan Direktur Utama PLN ini memilih menginap di rumah seorang warga di Dusun Karang Rejo, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen.

Bukan hanya itu saja, selama di rumah warga, Dahlan menyempatkan berdialog seputar kehidupan buruh tani. Dahlan juga melihat kandang sapi dan mengambil telur ayam, bahkan ikut menanam benih pada di sawah.

10. Rapat dengan Direksi BUMN Pakai 'BBM'

Dahlan perintahkan pola rapat seperti ini sekitar dua bulan terakhir kepada direksi BUMN, ini dilakukan sebagai cara baru untuk rapat. Ia dan anak buahnya tak perlu membuang waktu datang ke kantor Kementerian BUMN, tapi cukup melalui BlackBerry Messenger (BBM).
 
sumber :

Ada Masalah, Ada BUMN

Di era Dahlan Iskan, BUMN didorong untuk terlibat aktif dalam agenda-agenda strategis pembangunan nasional. Kuncinya adalah setia pada pendekatan korporasi, bukan yang lain.

Pasal 2 Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 mengamanahkan, salah satu tujuan pendirian Badan Usaha Milik Negara adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaa negara pada khususnya. Pada pasal yang sama disebutkan, BUMN juga didirikan untuk menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum bisa diselenggarakan oleh sektor swasta dan koperasi.

Mungkin spirit amanah UU BUMN itulah yang merangsang Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mendorong BUMN terjun langsung dalam sejumlah agenda strategis pemerintah. Dalam lima bulan kepemimpinannya, ia sudah merambah ke banyak isu krusial, di antaranya yang cukup menonjol adalah infrastruktur, swasembada beras, swasembada daging sapi, dan penanggulangan dampak kenaikan harga BBM.
Apa yang dilakukan Dahlan memang bukan hal baru. Hampir bisa dipastikan BUMN selalu menjadi ujung tombak implementasi dan eksekusi agenda-agenda strategis untuk menyelamatkan, mengamankan, atau memacu perekonomian nasional.

Sekadar contoh, tahun 2008 di era Sofyan A Djalil, BUMN yang sudah melantai di bursa saham diinstruksikan untuk buy-back saham guna menyelamatkan pasar modal dari keterpurukan akibat krisis keuangan global. Tahun 2011 di era Mustafa Abubakar, BUMN menjadi ujung tombak implementasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Infrastruktur

"Sumatera adalah masa depan Indonesia. Sumatera bisa jauh lebih hebat dari Jawa." Begitu kata Dahlan Iskan dalam berbagai kesempatan. Syaratnya, Sumatera harus ngebut membangun infrastruktur, khususnya jalan. Maka, Dahlan pun all out ingin mewujudkan jaln tol lintas Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. PT Jasa Marga (Persero) Tbk didorong untuk menjadi ujung tombak proyek prestisius ini.
Dalam perhitungan Dahlan, percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatera akan menjadikan kawasan tersebut tumbuh sangat dinamis. Bahkan, ia optimistis pertumbuhan Sumatera mampu mengalahkan kemajuan di Jawa.

Gayung bersambut, obsesi serupa juga ada di benak para gubernur se-Sumatera. Maka, isu itu menjadi bahasan utama rembukan Dahlan dengan para gubernur itu di Palembang, Selasa (20/2).

"Saya sangat menghargai semangat dari bapak-bapak gubernur ini. Saya yakin, ini bisa segera kita wujudkan. Dan kalau ini jadi, maka Jawa akan kalah," tegasnya mengutarakan obsesinya.

Dalam pandangan Dahlan, Sumatera memiliki segalanya. Ada hasil tambang, ada perkebunan, tanahnya luas dan masih banyak yang bisa dimanfaatkan untuk proyek infrastruktur, jumlah penduduk memadai untuk memacu pertumbuhan. Potensi di bidang paiwisata pun luar biasa besar.

Dahlan hadir bersama Deputi Kementerian BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin, Dirut Jasa Marga Adityawarman, dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi.

Dalam pertemuan sekitar tiga jam itu, disepakati beberapa poin penting untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumatera. Pertama, jalan tol di Sumatera mutlak dipercepat pembangunannya. Kedua, secara finansial jalan tol belum layak, tapi dari dimensi ekonomis sangat layak. Ketiga, yang terbesar mengambil manfaat jalan tol ialah wilayah yang dilewati, bukan perusahaan jalan tolnya.

Keempat, disepakati membentuk konsorsium antara PT Jasa Marga dan masing-masing propinsi, kabupaten, maupun kota yang dilewati jalan tol. Kelima, konsorsium terbuka untuk perusahaan BUMN lainnya dan swasta. Keenam, peran masing-masing propinsi dalam konsorsium tersebut, yakni perizinan termasuk amdal, pencadangan kawasan, pembebasan lahan, dan setoran penyertaan saham.

"Poin-poin ini penting, karena saya tidak ingin pertemuan ini hanya sekadar wacana, tapi harus menghasilkan sesuatu yang pasti," tegasnya. Pembangunan jalan tol yang terbentang dari Lampung hingga Aceh sepanjang 1.000 km itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 150 triliun. Ground breaking direncanakan tahun ini.

Nantinya akan ada dua model jalan tol di Sumatera. Full standard dengan empat lajur, dan high grade highway untuk ruas yang volume kendarannya kecil. High grade highway yaitu jalan tol yang lebarnya tidak wajib empat lajur, namun lahannya tersedia untuk empat lajur.

Menurut Dahlan, propinsi di Sumatera memiliki kemampuan untuk mewujudkan megaproyek itu karena memiliki dana lebih besar dibanding propinsi lain. Mereka juga sudah ngebet ingin membangun konektivitas di antara propinsi di Sumatera. Tentu banyak ruas di Sumatera yang secara bisnis masih kurang menguntungkan. Tapi tidak boleh perhitungan bisnis tersebut menghambat pembangunan.
Itulah dasar pemikiran di balik kesepakatan poin ke-3, 4, 5, dan 6. Seluruh peserta rapat sepakat pembangunan jalan tol belum bisa menguntungkan pihak Jasa Marga, tapi sangat menguntungkan wilayah propinsi yang dilewati. Karena itu beban berat itu harus dipikul bersama antara Jasa Marga dan Pemda. Caranya, Pemda melakukan pembebasan tanah dan melakukan pencadangan sejumlah kawasan di sepanjang jalan tol. Kawasan itulah yang kelak akan dikelola bersama untuk sebuah proyek bisnis di masa depan.

Hari itu juga disepakati pembentukan PT Jasa Marga Lampung, PT Jasa Marga Sumsel, PT Jasa Marga Jambi, PT Jasa Marga Riau, PT Jasa Marga Sumbar, PT Jasa Marga Sumut, dan PT Jasa Marga Bengkulu. Jasa Marga memegang saham mayoritas di masing-masing perusahaan itu. Sedang Pemda memegang sejumlah saham yang besar kecilnya ditentukan oleh kemampuan daerah.

Rencananya, kesepakatan itu akan lebih dikongkretkan pada pertemuan kedua di Riau, dua bulan mendatang. "Kita harus bergerak cepat, namun tentu tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku," tegas Dahlan Iskan.

Di samping harus cepat, Dahlan juga harus memperhatikan koordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum. Sebab, menurut Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto, pembangunan jalan tol lintas Sumatera sepanjang 1.000 kilometer itu juga merupakan agenda Kementerian PU.

"Jadi sama saja, Kementerian BUMN maupun Kementerian PU, ya proyek pemerintah," kata dia seperti dikutip media.

Dahlan memahami benar hal itu. Itulah sebabnya dia intensif berkoordinasi dengan Menteri PU Djoko Kirmanto. Koordinasi di antara keduanya terbukti cukup efektif memuluskan pembangunan tol Bawen-Solo di Jawa Tengah dan jalan tol Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua di Bali.

Tol Bawen-Solo secara bisnis tidak menguntungkan, tapi Jasa Marga siap membangun dengan catatan Kementerian PU memberi izin Jasa Marga untuk membangun dua ruas tol ?gemuk? yaitu Daan Mogot-Cengkareng dan Bekasi-Tanjung Priok.
Jalan tol di Bali akan dibangun di atas laut, karena banyak kendala jika menggunakan jalur konvensional di darat. Rencananya 11 bulan mendatang tol pertama di Indonesia yang melintas di atas laut sudah rampung. "Proyek ini tidak akan bisa berjalan kalau tidak ada terobosan yang kuat antara Menteri PU, Gubernur Bali, dan Kementerian BUMN," ujar Dahlan.

Masih terkait infrastruktur, Dahlan menginstruksikan agar pelabuhan-pelabuhan di bawah Pelindo meningkatkan efisiensi biaya logistik nasional. Ia mencontohkan bongkar muat di pelabuhan di kawasan Indonesia Timur bisa memakan waktu hingga 15 hari.

Salah satu penyebabnya adalah sistem bongkar muat yang terlalu lama karena kapal langsung membongkar muatan kepada truk-truk pengangkut. "Jarak ke gudang jauh, saat truk pergi belum tentu ada truk lagi, sehingga lambat sekali," kata Dahlan seusai rapat pimpinan BUMN di Jakarta, Selasa 24 Januari 2012.

Untuk mempersingkat waktu bongkar muat, selain menggunakan kontainer dan jumbo bag, Dahlan meminta agar gudang-gudang milik Pelindo dimanfaatkan.

"Nanti Pelindo akan meminjamkan gudang, sehingga bongkar muat tidak terlalu tergantung pada truk. Kapal bisa bongkar muat cepat," jelasnya. Pelindo juga diinstruksikan untuk investasi teknologi informasi, serta memperbaiki sistem dan manajemen pengelola pelabuhan. Untuk pembenahan jangka panjang, secara bertahap dilakukan penambahan dermaga.

Untuk pelabuhan udara, Dahlan mendorong direksi PT Indonesia Airport dan PT Angkasa Pura II untuk menggenjot investasi, guna renovasi dan perluasan bandara yang sudah ada, atau membnagun bandara baru. Sebab sudah lebih satu dekade tidak ada investasi, sehingga kapasitas bandara-banadar di Indonesia jauh tertinggal oleh lonjakan jumlah penumpang dan kepadatan arus pesawat udara.
Bandara yang saat ini dalam tahap perluasan di antaranya Soekarno Hatta Jakarta, Juanda Surabaya, Ngurah Rai, Denpasar, Sultan Thaha Jambi, dan Sepinggan Balikpapan.

Swasembada Beras

Indonesia selalu mengklaim sebagai negara agraris. Tapi mengapa negeri ini terus mengimpor beras? Fakta ini membuat Dahlan Iskan malu. "Kita malu. Kita negara agraris, punya lahan luas, masak impor beras," katanya. Impor beras mencapai 1 juta ton per tahun.

Dalam pandangannya, beras adalah soal politik. "Kebanggaan ekonomi dan politik tidak ada lagi kalau terjadi krisis beras. Sebab itu artinya pemerintah tidak mampu menyediakan pangan untuk rakyatnya," kata Dahlan, awal Januari.
Karena itu, dia meminta perusahaan-perusahaan BUMN turun tangan dalam soal ini, dengan menyiapkan investasi senilai Rp 9 triliun untuk mencetak 100 ribu hektar sawah baru.

Lahan seluas itu sudah disiapkan pemerintah propinsi Kalimantan Timur. Tersebar di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan Bulungan.. Dengan proyek ini Kaltim akan menghasilkan 1 juta ton beras, sehingga bisa menambal kekurangan pasokan beras nasional.

Pada Selasa (10/1), Dahlan bertemu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak beserta seluruh bupati di propinsi itu, untuk membahas program food estate di propinsi itu. BUMN yang terlibat dalam proyek ini adalah PT Pusri Holding, PT Sang Hyang Seri (bibit), dan PT Pertani (peralatan pertanian). Jika program ini berhasil, Kaltim siap menyediakan lahan baru seluas 200 ribu ha. Program ini juga akan dikembangkan di propinsi lain.

"Tahun depan pangan akan semakin mahal, karena dunia -tak hanya Indonesia- akan kekurangan energi dan juga pangan. Jadi Indonesia tak boleh tergantung pada impor," tegas Dahlan.

Di samping food estate, BUMN juga mengembangkan Gerakan Peningkatan Produksi Pagan berbasis Korporasi (GP3K) dan program Proberas. GP3K adalah program bantuan untuk petani agar bisa mendapatkan benih unggul, pupuk yang cukup, dan obat hama yang diperlukan. Bantuan itu dikembalikan pada saat panen.
Proberas adalah program intensifikasi untuk menampung sawah-sawah petani yang kurang produktif, dengan target seluas 300 ribu ha. Melalui program ini, sawah yang produksi berasnya hanya sekitar 5,1 ton per ha akan dogenjot hingga mencapai 6,7 hingga 6,9 ton per ha.

Tidak berbenturan dengan program Kementerian Pertanian? Menurut Dahlan, Kementerian Pertanian sudah melaksanakan berbagai program untuk menekan impor dan mewujudkan swasembada beras. "BUMN membuka sawah dan membantu petani untuk menghasilkan beras. Saya hanya bergerak di bidang korporasi dengan menjadikan lahan kosong menjadi lahan usaha negara sekaligus menambah pasokan pangan saja," ujarnya seperti dikutip media.

Dahlan tidak mau terjebak pada perdebatan tentang angka, terkait bisa tidaknya Indonesia swasembada beras. Baginya yang penting BUMN memiliki potensi besar yang bisa didayagunakan, dan ia ingin berbuat sesuatu untuk mengatasi masalah itu.

Rektor Universitas Mulawarman Samarinda Zamrudin mengingatkan agar proyek 100 ha di Kaltim tidak mengulang kesalahan serupa di Kalteng di masa lampau. Proyek itu gagal karena kesalahan dalam penerapan teknologi, pemakaian bibit, serta tidak dilibatkannya SDM lokal. Ia meminta kesalahan itu tidak diulang lagi.
"Tanah di Kaltim kadar asamnya sangat tinggi, jadi teknologi pertanian di Jawa tak mungkin bisa langsung diterapkan," jelas Zamrudin mencontohkan, seperti dikutip sejumlah media.

Swasembada Daging

Persoalan lain yang belakangan menjadi concern Dahlan Iskan adalah swasembada daging. Saat ini Indonesia masih harus mengimpor 350 ribu ekor sapi setiap tahun, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri. Pemerintah mencanangkan swasembada daging pada 2014.

Untuk mendukung target swasembada itu, Dahlan mendorong BUMN pengelola kebun kelapa sawit untuk mensinergikan kelapa sawit dengan ternak sapi. Sebagai pilot project ditunjuk PT PN VI Jambi, dengan target tahun pertama 100 ribu ekor sapi. Di samping itu, bersama Prof Rheinald Kasali Dahlan tengah mengembangkan peternakan sapi di Pulu Buru, Maluku. (tentang ini selengkapnya baca: Ketika Sawit Berbuah Sapi di rubrik Dinamika).

Dahlan juga mendorong realisasi gagasan PT Pelni untuk mengubah kapal penumpang menjadi kapal ?three in one?. Kapal penumpang besar yang saat ini sudah mulai kekurangan penumpang, akan didesain ulang menjadi kapal penumpang, sekaligus kapal barang dan kapal ternak.

"Ada yang bilang kita tidak perlu impor karena sebetulnya jumlah sapi kita mencukupi, tapi tersebar di berbagai pulau. Tidak ekonomis kalau disediakan kapal khusus untuk mengangkut sapi," jelasnya. Maka kapal Pelni akan didesain ulang supaya selain mengangkut penumpang, juga mengangkut sapi.

Dengan begitu kapal Pelni bisa singgah di pulau-pulau penghasil sapi, dan bisa mengangkut berapa pun sapi yang ada. "Misalnya di Bima ada lima sapi, di Lombok sepuluh, di Dompu lima. Semu bisa diangkut," jelasnya. Untuk itu Pelni akan menyediakan kontainer khusus sapi.

Dampak Kenaikan BBM

Pemerintah tidak bisa berkelit lagi dari sergapan harga minyak global yang terus melambung. Altenatif yang dipilih adalah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi di dalam negeri.

"Harga BBM mau tidak mau tentu mesti disesuaikan dengan kenaikan yang tepat, kenaikan tertentu," kata Presiden SBY saat memberikan pengantar di sidang kabinet paripurna Selasa (23/2).

Pemerintah, ujarnya, tentu saja telah memikirkan dampak jika kebiijakan kenaikan BBM yang ditempuh, seperti terjadinya peningkatan inflasi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat terutama kalangan miskin. Salah satu bentuk yang sedang dipertimbangkan, adalah pemberian bantuan langsung seperti BLT.

"Nanti pada saatnya, setelah kita bersama DPR merumuskan dengan baik, baru kita tetapkan sebagai kebijakan. Jadi ini semua dalam perencanaan," kata SBY.

Dalam bulan-bulan terakhir perkembangan perekonomian global tetap menghadirkan kerawanan dan ketidak pastian. Bahkan dampak secara langsung serta tidak langsung mulai dirasakan bangsa di seluruh dunia. "Sementara krisis ekonomi di Euro Zone belum bisa diatasi sepenuhnya, tiba -tiba muncul geopolitik baru di Timur Tengah," kata SBY.

Salah satu opsi untuk meminimalisasi dampak kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin, menurut Presiden, adalah memaksimalkan pemanfaatan dana CSR atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. "CSR dari BUMN itu besar. Pastikan penggunaan CSR tepat. Saya ingin CSR digunakan lebih banyak untuk mengurangi kemiskinan," katanya, dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Selasa (23/2).

Menyambut seruan Presiden itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap menyisihkan dana corporate social responsibility (CSR) BUMN. "Dana CSR BUMN digunakan untuk menolong masyarakat yang terkena langsung akibat kenaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan.

Menurut Dahlan, saat ini sedang ada pemetaan kawasan miskin agar program CSR tersebut tepat sasaran.Dia juga meminta BUMN agar memikirkan cara agar pihak yang terkena dampak kenaikan BBM dapat tertangani dengan baik.
Menurut Dahlan, selama ini Kementerian tidak pernah intervensi tentang berapa jumlah dana CSR BUMN serta bagaimana alokasinya. "Tapi untuk kali kita akan intervensi, atau tepatnya koordinasi. Karena ini ada persoalan yang mendesak dan BUMN tidak boleh egois. Bapak presiden mengatakan kalau membantu masyarakat jangan terlalu perhitungan, bantulah all out," kata Dahlan.

Ia belum bisa memastikan seperti apa program yang akan dijalankan, serta seperti apa wujud kontribusi BUMN. Tapi dia memberi gambaran, disamping dari dana PKBL sebesar 1-4 persen dari laba bersih dan dari dana CSR, ada potensi dana lain yang bisa dimanfaatkan. Yaitu selisih antara potensi setoran dividen ke APBN sebesar Rp 30 triliun dengan nilai yang telah diputuskan DPR sebesar Rp 28 triliun. Ada potensi sebesar Rp 2 triliun yang bisa dimanfaatkan untuk membantu rakyat yang terkena dampak kenaikan BBM ini.

"Saya setuju itu," kata Dahlan.

Dana PKBL yang dihimpun oleh BUMN sangat besar. Tahun 2010 mencapai Rp 2,7 triliun, dan akumulasi hingga tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp 14,8 triliun. Program Kemitraan telah menyalurkan bantuan untuk lebih dari 750 ribu mitra binaan senilai Rp 14,1 triliun hingga tahun 2011, sedangkan Bina Lingkungan telah menyalurkan dana sebesar Rp 4,3 triliun hingga tahun 2011.
Prinsip Korporasi Kendati mendorong BUMN ?merambah? berbagai wilayah di luar core business-nya, Dahlan Iskan mewanti-wanti agar pendekatan yang digunakan tetap pendekatan korporasi. Maksudnya secara bisnis tidak mengganggu bisnis utama, feasible, dan akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan.
"Meskipun ini menyangkut program dan kebijakan pemerintah, saya tidak mau menggunakan pendekatan instansi. Pendekatannya harus sepenuhnya korporasi."
Bagi Dahlan, pendekatan korporasi tidak bisa ditawar-tawar dan harus dikedepankan. Sebab pendekatan korporasi memiliki program dan target yang jelas, kelayakannya secara bisnis bisa dihitung, tidak ada intervensi, dan jelas kontrol serta pengawasannya. "Dengan pendekatan korporasi saya yakin tingkat keberhasilannya lebih tinggi," kata Dahlan tegas.

Menarik, karena di berbagai kesempatan Dahlan menghendaki agar BUMN fokus pada bisnis inti dan tidak tergoda untuk mengembangkan bisnis lain yang bukan expertise-nya. Ia mengibaratkan tidak fokus pada core business sebagai sikap tidak bertauhid alias musrik. Tapi untuk pepentingan rakyat dan bangsa, tampaknya sedikit musrik bisa dibenarkan.
 
sumber :

Selasa, 06 Maret 2012

Jasa Marga "Hanya" Operasikan 545 Km Jalan Tol

Ilustrasi : Suasana lalu lintas akses jalan tol Cawang-Tomang yang 
melintas depan Plaza Semanggi tampak lancar pada pukul 09.00 - 11.00 WIB, 
Sabtu (11/6/2011)
JAKARTA, KOMPAS.com — Operator jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), berencana mengakuisisi lebih banyak ruas tol. Pertimbangannya adalah untuk memantapkan posisi Jasa Marga di industri jalan tol serta memudahkan konsumen jalan tol untuk bertransaksi.

Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, Senin (5/3/2012), saat berkunjung ke Redaksi Kompas, menegaskan, saat ini sebenarnya Jasa Marga menguasai 73 persen pangsa pasar jalan tol meski ”hanya” mengoperasikan 545 kilometer jalan tol.

Dalam hal akuisisi, Jasa Marga pun dalam tahap mengakuisisi saham di Tol Cimanggis-Depok. ”Jasa Marga akan mengakuisisi 23 persen saham jalan tol tersebut,” ujar Adit.

Di sisi barat Tol Cimanggis- Depok, kata Adit, Jasa Marga memegang konsesi Tol Cengkareng-Kunciran dan Tol Kunciran-Serpong. ”Bila tidak memiliki saham di jalan tol yang jaringannya saling menyambung, dalam jarak pendek harus dibangun gerbang-gerbang jaln tol. Kasihan pengguna jalan tol,” ujar Adit.

Adit juga menyinggung soal pengoperasian tol trans-Jawa dari Jakarta hingga Surabaya. Bila tidak dipikirkan, kata Adit, boleh jadi akan ada belasan gerbang tol karena ada banyak operator di jaringan tol tersebut. ”Bila memungkinkan dan masuk hitungan, Jasa Marga juga berminat untuk mengakuisisi ruas tol lain di trans-Jawa,” katanya.

Selama ini, Jasa Marga pun terbiasa berkongsi di sejumlah ruas tol. Di Tol Semarang-Solo (72,64 kilometer), Jasa Marga memegang 60 persen saham; di Tol Gempol-Pasuruan (34,15 km), Jasa Marga memegang 80 persen saham; di Tol Gempol- Pandaan (13,60 km), Jasa Marga hanya memegang 52,05 persen saham.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Okke Merlina pun menginformasikan ada target penyelesaian sejumlah ruas tol hingga akhir tahun 2012. Ruas Tol Ungaran-Bawen (12,30 km) yang akan rampung Desember 2012 mencatat progres 78 persen. Ruas Tol Kedung Halang-Kedung Badak (2 km) mencapai progres 86 persen. Ruas tol yang menjadi prioritas adalah Ulujami-Kebon Jeruk, yang mencapai progres 72 persen pada Desember 2012. (RYO)
 
sumber :

Jasa Marga Tunggu Kompensasi Ruas Tol Semarang-Solo

suaramerdeka.com
JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk meminta pemerintah menyiapkan payung hukum terkait pemberian dana dukungan 1,9 triliun rupiah dari kas BUMN tol tersebut untuk ruas Bawen-Solo dan ketentuan kompensasinya. "Kami minta minimal ada keppres (keputusan presiden) agar secara hukum tidak melanggar karena menyangkut pemakaian dana cukup besar dari kas internal kami," kata Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman di sela-sela Lomba Pelayanan Lalu Lintas BUMN tol itu dan anak usahanya, di Jakarta, Senin (5/3).

Menurut dia, hal itu diperlukan untuk memperjelas status kompensasi ruas tol baru yang akan diterimanya. "Kami disebut-sebut mendapatkan dua ruas tol baru sebagai kompensasi, yakni ruas Daan Mogot-Bandara dan Tanjung Priok- Kawasan Berikat Nusantara."

Selain itu, kata Adit, nilai investasi 1,9 triliun rupiah itu sama atau ekuivalen dengan pembangunan ruas tol sekitar 40 km. "Jadi, kami dan tim kecil sedang melacak terus terkait dengan tawaran kompensasi itu."

Sebelumnya, Kementerin BUMN memberikan sinyal pemberian dana dukungan (viability gap fund/VGF) 1,9 triliun rupiah dari pemerintah untuk tol Bawen-Solo milik anak usaha PT Jasa Marga Tbk tidak lagi diperlukan karena BUMN itu sanggup memenuhi kekurangan dana konstruksi jalan tol itu secara internal. suh/E-3 
 
sumber :

Senin, 05 Maret 2012

Dahlan minta BUMN Karya percepat spesialisasi


Menteri BUMN Dahlan Iskan (FOTO ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta BUMN Karya untuk melakukan spesialiasi objek proyek agar perusahaan memiliki nilai tambah dan daya saing dengan perusahaan asing.

"BUMN Karya harus cepat melakukan spesialisasi untuk menangkap peluang usaha pada proyek-proyek (Engineering, Procurement, and Construction--red)," ujar Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Dahlan menuturkan, BUMN Karya tidak boleh lagi terpaku pada bisnis yang sama yaitu pembangunan jalan, jembatan, dan bangunan.

"Ibarat dokter, BUMN Karya yang ada saat ini harus meningkatkan diri itu jadi dokter spesialis agar menambah pengalaman masuk ke jasa EPC," ujarnya.

Mantan Direktur Utama PLN Ini menyatakan selama ini proyek EPC terutama pada pembangkit listrik dan pertambangan minyak banyak dikuasai oleh perusahaan asing, kalaupun ada BUMN Karya hanya sebagai mitra.

"Nilai EPC yang sangat luar biasa banyak dikuasai oleh perusahaan asing. Saya gemas kenapa tidak BUMN Karya saja yang mendapatkan proyek-proyek besar itu," ujarnya.

Dengan spesialiasi, tambah Dahlan, BUMN Karya memiliki pengalaman yang dapat dijadikan sebagai nilai tambah untuk mengikuti tender proyek-proyek EPC bernilai besar.

Sesuai dengan program penataan (right sizing) BUMN 2010-2014, Kementerian BUMN akan membentuk Holding BUMN Karya pada 2014.

Saat ini terdapat 9 BUMN Karya yang bergerak pada jasa kontruksi yaitu PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Amarta Karya, PT Istaka Karya, dan PT Brantas Abipraya.

Selain itu terdapat 5 BUMN Karya yangbergerak pada jasa konsultan kontruksi, yaitu PT Virama Karya, PT Indah Karya, PT Yodya Karya, PT Bina Karya.

Dalam Master Plan tersebut, BUMN Karya hanya akan terdapat 9 perusahaan.

Dahlan menjelaskan, rencana pembentukan Holding BUMN merupakan pemikiran lama yang harus dituntaskan.

"Holding BUMN Karya tidak masalah, tinggal menunggu penuntasannya saja. Asal bukan merger, karena kalau merger nantinya hanya ada satu perusahaan, sehingga menyulitkan jika BUMN Karya melakukan tender," ujarnya.

Namun ditambahkan Dahlan, sambil menunggu realisasi holding tersebut BUMN Karya tersebut harus disosialisasikan bahwa terdapat peluang besar bagi perusahaan masuk proyek-proyek EPC dari sebelumnya hanya sekedar bangun jembatan, dan jalan.
Sumber :

Perlu Keppres Penggunaan Dana Tol

NERACA



Jakarta —PT Jasa Marga Tbk secara terbuka meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan payung hukum terkait pemberian dana dukungan Rp1,9 triliun dari kas BUMN tol tersebut untuk ruas Bawen-Solo dan

ketentuan kompensasinya. ”Kami minta minimal ada Keppres (Keputusan Presiden) agar secara hukum tidak melanggar karena menyangkut pemakaian dana cukup besar dari kas internal kami,” kata Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman di sela Lomba Pelayanan Lalu Lintas BUMN tol itu dan anak usahanya, di Jakarta, Senin.

Menurut Adityawarman, , hal itu diperlukan untuk memperjelas status kompensasi ruas tol baru yang akan diterimanya. ”Kami disebut-sebut mendapatkan dua ruas tol baru sebagai kompensasi yakni ruas Daan Mogot-Bandara dan Tanjung Priok-Kawasan Berikat Nusantara,” katanya.

Selain itu, kata Adit, untuk nilai investasi sebesar Rp1,9 triliun itu, sama atau ekuivalen dengan pembangunan ruas tol sekitar 40 km. ”Jadi, kami dan tim kecil sedang melacak terus, terkait dengan tawaran kompensasi itu,” terangnya

Lebih jauh Adityawarwan mengaku kurang bersetuju bila ada penilaian dari sementara pihak bahwa ruas itu, statusnya mangkrak karena sebagai bagian dari ruas Semarang-Solo, sudah ada yang beroperasi. ”Jangan dibilang mangrak lah. Karena status pembebasan lahan Bawen-Solo sudah 95 persen, jadi siap bangun. Hanya saja, dipercepat enam tahun dari target sebelumnya 2020 demi mendukung realisasi tol trans-Jawa,” jelasnya

Sebelumnya, Kementerin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberi sinyal pemberian dana dukungan (viability gap fund/VGF) Rp1,9 triliun dari pemerintah untuk tol Bawen-Solo milik anak usaha PT Jasa Marga Tbk tidak lagi diperlukan karena BUMN ini sanggup memenuhi kekurangan dana konstruksi jalan tol itu secara internal. ”Kita memiliki ide bahwa Jasa Marga akan tetap mendapatkan dana Rp1,9 triliun kekurangan tol Bawen-Solo, dengan mendapat konsesi baru,” ucap Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin.

Padahal, sebelumnya Kementerian Keuangan sepakat mengalokasikan dana pendampingan atau viability gap fund (VGF)Rp1,9 triliun itu dari APBN 2013. Komitmen Kemenkeu tersebut terkait keinginan pemerintah dalam percepatan pembangunan tol Trans Jawa di 2014. Padahal diawal perencanaan, ruas Bawen-Solo baru akan beroperasi di 2020. ”Semarang-Solo (seksi III-V Bawen-Solo) memang ada catatan, karena sebelumnya perhitungan kami, 2020 baru layak. Kalau kita maju 2014, berarti belum masuk pada hitungan lalu lintasnya,” jelas Adit.

Proyek jalan tol Semarang-Solo dibagi menjadi lima seksi yaitu seksi I Semarang-Ungaran (16,3 km) yang sudah beroperasi sejak diresmikan pada November 2011, seksi II Ungaran-Bawen (13,33 km), seksi III Bawen-Salatiga (18,2) km, seksi IV Salatiga-Boyolali (22,4 km), dan seksi V Boyolali-Karanganyar (11,1 km). **cahyo
 
sumber :

Nasib Korban Lumpur Jalan Tol Semarang-Solo

Syahrul Munir Minggu (4/3/2012) Rusmanto, 
salah satu warga Beji Ungaran Tumur masih
 mebersihkan lumpur akibat banjir dari 
jalan tol Semarang-Solo
 
SEMARANG, KOMPAS.com - Pembangunan jalan tol Semarang-Solo mungkin kelak akan membawa manfaat bagi banyak orang, namun saat ini adalah mimpi buruk bagi Rusminto (43) warga RT 01 RW 08 kelurahan Beji Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Pasalnya, sejak jalan bebas hambatan itu dibangun, di belakang rumahnya sudah tiga kali ini ia mendapat kiriman banjir lumpur.

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, titik penyebab banjir adalah jebolnya tanggul penahan aliran sungai yang tengah dialihkan. Pengalihan aliran sungai kadang diperlukan ketika membuat terowongan atau jembatan baru, di mana jalur tol terpaksa memangkas aliran sungai. Sedimentasi akibat gerusan dari tanah urugan jalan tol juga bisa membuat parit di sekitarnya meluap.

"Jumat sore banjir datang lagi, tingginya kira-kira selutut. Tapi kali ini kami sempat menyelamatkan perabotan ke tempat yang lebih tinggi," ungkapnya di sela-sela membersihkan sisa lumpur di bagian dapur rumahnya, Minggu (4/3/2012).

Pada banjir pertama tanggal 24 Desember 2011, menurut Rusminto sedikitnya empat rumah terendam banjir. Sedangkan dalam peristiwa yang kedua hanya rumahnya yang terkena. Dari kedua peristiwa itu pihak kontraktor, PT Waskita sudah memberikan tali asih kepada para korban sesuai dengan besar kecilnya kerusakan.

"Untuk banjir pertama dan kedua saya dapat tali asih Rp 16 juta untuk ganti rugi perabot dan barang elektronik yang rusak. Yang terakhir kemarin cuma rumah saya dan rumah Pak Agus Arifin yang kena. Kami sudah lapor ke Waskita dan berjanji akan segera ditindaklanjuti," ujarnya.

Kini bapak dua anak yang berprofesi sebagai penjaga SDN 01 Beji itu berharap pihak PT Waskita dapat memberinya bantuan material untuk meninggikan lantai rumahnya. Ia tak pernah membayangkan sebelumnya, rumah yang dibangun di atas tanah warisan orangtuanya itu sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa keluarganya"Dapur, bagian terendah dari rumah sebelumnya sudah kami tinggikan, tapi tetap kebanjiran juga,'' keluhnya. Kini, kejadian demi kejadian membuat Rusminto dan warga lainnya selalu waspada. Sebab banjir lumpur tak pernah mengumumkan kapan ia akan datang. 
 
sumber :

Banjir Lumpur Kembali Terjang Pemukiman Sekitar Tol Ungaran-Bawen

BERSIHKAN LUMPUR : Seorang warga terlihat membersih
kan lumpur yang masuk rumahnya akibat banjir air lumpur, 
hari ini. (suaramerdeka.com/Ranin Agung)
UNGARAN, suaramerdeka.com - Sedikitnya dua unit rumah warga di Sekebrok, Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang terendam air bercampur lumpur setinggi lebih kurang 30 senitmeter. Peristiwa banjir lumpur di sekitar proyek jalan tol Ungaran-Bawen merupakan kejadian ketiga sejak Desember 2011.

Banjir tersebut dikarenakan tanggul sungai yang berjarak 100 meter dari pemukiman warga jebol selebar 5 meter. Jebolnya tanggul sungai diduga akibat dari pembangunan proyek jalan tol, meningat pembangunan proyek jalan tol tersebut mempersempit aliran sungai yang ada di sekitar lokasi.

"Waktu hujan deras turun kondisi lebar sungai tidak cukup menampung volume air yang semakin bertambah besar," kata Rusmianto (41), warga Sekebrok.

Luapan air dari sungai tersebut, lanjut dia, juga menerjang sawah dan pemukiman warga yang berdekatan dengan pembangunan proyek jalan tol pada Jumat (2/3) sore. Setelah diguyur hujan selama lebih kurang 30 menit, air bercampur lumpur datang ke pemukiman warga.

Dijelaskan, tanggul sungai kembali jebol karena tersumbat tanah penggarapan jalan tol. Warga juga sudah lapor ke PT Waskita Karya selaku pelaksana jalan tol.

Sementara itu, Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Waskita Karya, Sisil ketika dikonfirmasi menjelaskan, pascakejadian pihaknya sudah mengecek lokasi. Untuk membantu warga membersihkan lumpur, pihaknya menerjunkan beberapa petugas ke lokasi. Selain itu, pihaknya juga telah menutup kembali tanggul yang jebol. "Pascamendapat laporan kemarin kami langsung mendatangi lokasi dan menambal tanggul yang jebol dengan menguruk tanah," jelasnya.

Diketahui, saat ini para pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan saluran air di lokasi proyek jalan tol tersebut. Bila pengarapan saluran air belum selesai seratus persen, menurutnya banjir masih akan terjadi, terlebih ketika hujan deras turun. Hal ini dikarenakan saluran air yang tidak mampu manampung debit air.
sumber :