javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tarif Tol Semarang Seksi A,B dan C, Naik 27 September

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Selesaikan Jalan Tol: Jembatan jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran-Bawen kilometer 19-100, 
di Kelurahan Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng, sudah selesai diperbaiki 
setelah retak beberapa pekan terakhir, Selasa (2/7/2013). Jalan tol Semarang-Solo sesi II 
Ungaran-Bawen masih tersisa 1.000 meter pengerjaan yakni 700 meter di Kelurahan 
Lemahireng dan 300 meter Kelurahan Kandangan. Jalan tol tersebut ditargetkan selesai sebelum 
lebaran 2013
.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tahun ini akan melakukan penyesuaian tarif tol di sejumlah ruas jalan tol seluruh Indonesia.

Hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tahun 2004 tentang Jalan yang dalam pasal 48 ayat (3) menyebutkan kenaikan tarif tol memang dapat dilakukan setiap dua tahun (apabila memenuhi SPM).

“Kenapa kenaikan jalan tol mesti 2 tahun sekali? Karena investasi jalan tol ini mempunyai masa konsesi yang cukup panjang, ini yang membuat badan usaha terlindungi, namun pemerintah pun harus pro masyarakat oleh sebab itu kita mewajibkan SPM (Standar Pelayanan Minimum) terpenuhi bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut,” tegas Kepala BPJT Achmad Gani Ghazaly dalam siaran pers, Jumat (30/8/2013).

Gani menjelaskan untuk SPM secara keseluruhan sudah difinalkan pada pertengahan bulan Agustus. Dicontohkan, untuk beberapa ruas seperti Jakarta-Cikampek kondisi jalannya masih belum memenuhi SPM, namun pihaknya sudah menghubungi BUJT terkait untuk segera memperbaiki.

“Selain itu, Cawang-Tomang-Grogol-Pluit pun masih banyak PJU (penerangan jalan umum) nya yang tidak nyala, sama seperti tol Sedyatmo masih ada yang tidak nyala, ini yang menyebabkan ruas tol tersebut belum memenuhi SPM, karena kami mewajibkan 100 persen yang nyala,” tambah Gani.

Disebutkan bahwa pada 27 September nanti tarif tol yang mengalami penyesuaian, terdapat di 14 ruas jalan tol. Namun besarannya masih belum ditetapkan, Karena pada saat ini masih menunggu hasil perhitungan inflasi dari badan Pusat Statistik (BPS).

“Besaran nilai inflasi disesuaikan menurut daerah jalan tol tersebut berada, dan saat ini masih menunggu hasil perhitungan inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Gani.

Berikut, tarif ruas tol yang akan naik pada 27 September:
1. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi
2. Tol Jakarta-Tanggerang
3. Tol Dalam Kota Jakarta
4. Tol Jakarta Outer Ring Road
5. Tol Padalarang-Cileunyi
6. Tol Semarang Seksi A,B dan C
7. Tol Surabaya-Gempol
8. Tol Palimanan-Plumbon-Kanci
9. Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang
10. Tol Belawan-Medan-Tanjung Morowa
11. Tol Serpong-Pondok Aren
12. Tol Tanggerang Merak
13. Tol Pondok Aren-Ulujami
14. Ujung Pandang Tahap I dan II 
 
sumber :

Rabu, 28 Agustus 2013

PPK Siap Bayar Honor Satgas yang Macet

Jalan Tol Mantingan-Kertosono

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Selesaikan Jalan Tol: Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan tol Semarang-Solo sesi II 
Ungaran-Bawen di Kelurahan Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng, 
Selasa (2/7/2013). Jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran-Bawen masih tersisa 1.000 meter 
pengerjaan yakni 700 meter di Kelurahan Lemahireng dan 300 meter Kelurahan Kandangan. 
Jalan tol tersebut ditargetkan selesai sebelum lebaran 2013. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Laporan wartawan Surya,Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Mantingan-Kertosono, Riyadi menyatakan sudah merencanakan pembayaran tunggakan honor Satgas 2012 dengan menggunakan anggaran APBN Tahun 2013.

Alasannya, sudah ada kesepakatan dengan Pejabat Pengadaan Tanah (P2T).

"Tahun 2012 sudah tutup. Sehingga, tidak mungkin bisa diambilkan dari APBN tahun 2012," terang Riyadi kepada Surya (Tribunnews.com Network), Rabu (28/8/2013).

Selain itu, Riyadi menegaskan tetap akan membayar honor Satgas tahun 2012 sesuai komitmen dengan P2T. Sedangkan mengenai adanya perintah dari pusat, honor Satgas tahun 2012 menjadi tanggungjawabnya, Riyadi justru balik melempar tanggungjawab ke P2T.

"Yang ke Jakarta Pak Sawung. Ya komitmennya seperti itu. Saya tidak ikut ke Jakarta. Prinsipnya, uang honor akan kami bayarkan. Itu pengajuannya dari P2T," katanya.

Disamping itu, Riyadi mengaku honor untuk P2T dan Satgas tahun 2013 sudah disiapkan. Hanya saja, tambahnya, P2T belum bisa menerima.

"Saya mau menghadap Pak Sekda dulu. Coba tak telusuri dulu," ungkapnya.

Karena itu, jika memang P2T menolak pembayaran honor tahun 2013 tersebut kepada Satgas, pihaknya akan langsung membayarkan.

"Jika memang P2T tak mau membayarkan, biar PPK yang membaginya sendiri," pungkasnya. 
 
sumber :

Akhirnya, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Dilanjutkan


Ilustrasi | KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mangkrak beberapa lama dan terus-menerus tertunda, pembangunan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang akhirnya diteruskan.

Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum Heru Suwondo mengatakan, alat berat yang didatangkan dari Taiwan, yakni heavy shoring, sudah tiba di Jakarta sejak Rabu (21/8/2013).

"Sekarang sedang buat dudukan untuk shoring, pekerjaan hanya bisa dilakukan pada malam hari karena kalau siang akan menutup jalan akibat alat berat berupa crane yang dipakai untuk mengangkat shoring," ujar Heru, Selasa (27/8/2013).

Kontraktor JLNT, PT Istaka Karya, mendatangkan alat berat yang dibeli dari Taiwan, yakni sistem alat penyangga berat. Kontraktor harus secara hati-hati mengerjakan pengecoran jalan layang. Pasalnya, lalu lintas di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur termasuk padat, terutama pada jam-jam sibuk.

Bila tidak menggunakan alat khusus, maka akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Alat berat itu akan membantu kontraktor menyelesaikan pembangunan jalan layang tanpa harus merugikan pengendara bermotor yang melintas. Dari semua paket pekerjaan JLNT, hanya tersisa Paket Mas Mansyur.

Heru mengatakan, Dinas PU DKI mengharapkan pekerjaan cepat selesai, tetapi karena lokasinya di atas badan jalan dan lahannya sempit, ditambah pekerjaan hanya bisa dilakukan malam hari, pihaknya berharap pada November ini dapat selesai.

"Kalau bisa kita inginnya jangan sampai akhir tahun atau Desember sudah selesai. Mudah-mudahan terlaksana," jelasnya.

Adapun posisi penyelesaian pekerjaan JLNT berada di atas jalan layang yang sudah ada saat ini dan di atas Jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman tidak bisa terganggu sama sekali. Kontraktor pembangunan JLNT, PT Istaka Karya, menyatakan, pengerjaan jalan layang telah rampung hingga 90 persen. 
 
sumber :

Selasa, 27 Agustus 2013

3 Ruas Tol Segera Dibuka

Selesaikan Jalan Tol: Jembatan jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran-Bawen kilometer 19-100, 
di Kelurahan Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng, sudah selesai 
diperbaiki setelah retak beberapa pekan terakhir, Selasa (2/7/2013). Jalan tol Semarang-Solo sesi II
Ungaran-Bawen masih tersisa 1.000 meter pengerjaan yakni 700 meter di Kelurahan 
Lemahireng dan 300 meter Kelurahan Kandangan. Jalan tol tersebut ditargetkan selesai 
sebelum lebaran 2013.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap membuka tiga ruas jalan tol anyar di semester kedua tahun ini. Ketiga ruas tol tersebut adalah ruas tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali, ruas tol Ungaran-Bawen, dan ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 Utara.

Perusahaan ini menargetkan, ketiga ruas tol tersebut dapat memberikan kontribusi pendapatan hingga mencapai Rp 100 miliar tahun ini.

David Wijayanto, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk menjelaskan, yang paling dekat, Jasa Marga akan mengoperasikan ruas jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali. "Saat ini masih uji kelayakan fungsi. Kami targetkan sudah bisa beroperasi secara komersil pertengahan September nanti. Estimasi trafik awal operasi 40.000 kendaraan per hari," katanya ke KONTAN, Senin (26/8/2013).

Setelah itu, ruas tol yang siap dibuka ruas tol Ungaran-Bawen. Pengerjaan ruas tol tersebut sudah mencapai 90%. Saat ini Jasa Marga sedang memperbaiki ruas tol ini lantaran proses uji coba ruas tol ini yang berlangsung hingga H+7 Lebaran. Selam ujicoba, trafik kendaraan yang lewat mencapai 44.000 kendaraan per hari. Padahal estimasi semula cuma 30.000 kendaraan per hari.

Perbaikan ruas tol ini Jasa Marga harapkan bisa rampung Oktober mendatang. Sehingga ruas tol ini bisa beroperasi di November 2013 dengan estimasi kendaraan mencapai 30.000 per hari.

Satu ruas tol lagi yang segera dibuka adalah ruas tol JORR W2 Utara. Saat ini pengerjaan ruas tol tersebut untuk paket 1, 2, dan 3 sudah mencapai 80%. David menargetkan ruas tol ini bisa beroperasi Desember 2013 dengan estimasi trafik di awal operasi mencapai 60.000 kendaraan per hari.

Sebenarnya, tahun ini Jasa Marga berencana untuk membuka empat ruas tol baru. Ruas tol yang dimaksud adalah ruas tol Gempol-Pandaan.

Namun hingga kini proses pembebasan lahan ruas tol ini belum seluruhnya terbebaskan. "Kami terhambat pembebasan lahan. Saat ini lahan yang dibebaskan mencapai 95%," jelasnya. Alhasil, Jasa Marga terpaksa menunda pengoperasian ruas tol tersebut menjadi awal 2014.

Untuk mendongkrak kinerja, perusahaan ini akan mengerek tarif tol di 11 ruas tol. Sayang, David belum bersedia mengungkapkan besaran kenaikan ruas tol tersebut. "Kami melihat inflasi terlebih dahulu tapi kemungkinan lebih dari 10%," ucapnya.

Hingga akhir Juni 2013, volume kendaraan yang melintas di konsesi tol Jasa Marga diperkirakan mencapai 602 juta kendaraan. Hingga akhir tahun, Jasa Marga menargetkan akan ada sekitar 1,22 miliar kendaraan yang melintas ruas tol milik perusahaan pelat merah ini. Angka ini naik 4% dari tahun lalu yang mencapai 1,1 miliar kendaraan.

Selama semester I-2013 ini, pendapatan Jasa Marga naik 43,4% menjadi Rp 4,72 triliun dari semester I-2012. Namun, laba bersih Jasa Marga melorot 17,78% di periode yang sama menjadi Rp 761,31 miliar. Namun, manajemen perusahaan yakin, beroperasinya tiga ruas tol baru dan penaikan tarif 11 ruas tol akan mendongkrak laba bersih Jasa Marga hingga tutup tahun 2013. (Adinda Ade Mustami)
 
sumber :

Minggu, 25 Agustus 2013

Terkait SD Klepu, Dewan Segera Panggil PT TMJ dan TPT Jateng

Tol Semarang - Solo

ilustrasi
UNGARAN, suaramerdeka.com - Kalangan DPRD Kabupaten Semarang berencana akan melakukan pemanggilan terhadap tiga instansi masing-masing PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola tol Semarang-Solo, Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jateng, dan Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang untuk meminta kejelasan tentang pembangunan SD Negeri Klepu 01 dan pengadaan lahan lapangan Desa Klepu.

Dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto, dirinya kemarin sudah menerima laporan dari Komisi D. Paparan laporan tersebut diantaranya berisi hasil audiensi yang dihadiri warga, Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, serta staf administrasi teknis Tim Pengadaan Tanah (TPT) ruas Ungaran-Bawen, Adi Cahya.

"Semua yang kami nilai terlibat dalam pembangunan gedung SD Negeri Klepu 01 dan pengadaan lahan lapangan Desa Klepu akan kami panggil untuk keperluan klarifikasi," kata Bambang, Minggu (25/8).

Terlepas dari rencana pemanggilan tersebut, dirinya menegaskan, PT TMJ seharusnya tidak mengesampingkan kepentingan umum dan pendidikan ketika membangun jalan tol. Jika hal itu terjadi, pihaknya menyinyalir persoalan yang terjadi nantinya bakal berbuntut panjang bahkan bisa berhadapan dengan warga.

"Kami juga mendapat laporan bila belum seluruhnya pekerjaan bangunan gedung sekolah itu selesai, padahal rentang waktunya sudah tiga tahun," tegasnya.

Ditambahkan Wakil Ketua Komis D DPRD Kabupaten Semarang, Said Riswanto, agar tidak berhadapan atau menyisakan masalah di tengah masyarakat, dirinya meminta kontraktor jangan mengalahkan kepentingan umum dalam menyelesaikan pekerjaan jalan berbayar.

"Sarana pendidikan, tempat ibadah, dan sarana kesehatan yang terkena dampak pembangunan tol harus diselesaikan dahulu sebelum proyek tol dikerjakan. Kami berharap masalah ini tidak terjadi di wilayah lain," tambahnya.
 
sumber :

Rabu, 21 Agustus 2013

Jokowi: Ruang Bawah Tanah Monas Berfungsi Sebagai Pertahanan

"Tahun depan kami buat basement di Monas luasnya hampir 160 hektare."

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (VIVAnews/Muhamad Solihin)
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan bahwa detailed engineering design (DED) pembangunan di Jakarta ke depannya akan disesuaikan dengan strategi pertahanan dan keamanan negara. Sebab, kata dia, Jakarta merupakan titik vital bagi pertahanan Indonesia.

Menurut Jokowi salah satu contohnya adalah pembangunan basement di kawasan Monumen Nasional karena wilayah tersebut berdekatan langsung dengan Istana Negara. Selain sebagai tempat rekreasi, Monas juga berfungsi sebagai strategi pertahanan.

"Tahun depan kami akan membuat basement di Monas luasnya hampir 160 hektare di bawah. Fungsi-fungsi strategi pertahanan harus ada di situ. Tidak hanya parkir atau jualan souvenir. Tapi ada strategi pertahanan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2013.

Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pun fungsinya akan dikembalikan supaya selain bisa dipakai sebagai jalan raya, bisa dipakai juga sebagai tempat mendarat darurat pesawat tempur apabila terjadi suatu ancaman keamanan.

Jokowi menuturkan, saat ini di kawasan Kemayoran tidak bisa dijadikan pendaratan darurat pesawat karena adanya fly over atau jembatan layang. Karena itu, jembatan layang tersebut akan diubah menjadi underpass. (adi)

sumber :

Jokowi Akan Jadikan Tol Jagorawi Landasan Pesawat Tempur

Jembatan penyeberangan di sekitar Jagorawi diganti dengan underpass.
 
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Balai Kota, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2013. Keduanya membahas penyelarasan pembangunan di DKI Jakarta dan strategi pertahanan nasional.

Menurut Jokowi, sebagai salah satu rencana konkretnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merombak Jalan Tol Jagorawi supaya bisa dijadikan tempat mendarat darurat bagi pesawat tempur ketika keamanan terancam.

"Seperti di Tol Jagorawi dulu bisa untuk pendaratan pesawat. Sekarang tidak bisa karena ada jembatan penyeberangan. Nanti dihilangkan dan diganti dengan underpass," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan itu sangat penting dilakukan supaya ada alternatif apabila negara dalam keadaan bahaya. Atau sedang diserang oleh negara lain.

"Ini sangat penting bila rencana kesatu tidak bisa. Dipakai rencana kedua masih bisa. Negara harus punya seperti itu," katanya.

Ke depannya semua jembatan penyeberangan di sekitar Tol Jagorawi yang masih berada di wilayah DKI Jakarta akan diganti dengan underpass.

"Nanti semuanya ke dalam tidak usah naik jembatan penyeberangan dan banyak yang lain yang tidak bisa disampaikan," ujar dia. (sj)
sumber :
viva 

KBM SD Negeri Klepu 01 Masih Numpang di Balai Desa

ilustrasi
PRINGAPUS, suaramerdeka.com - Siswa SD Negeri Klepu 01 sampai sekarang belum menempati gedung baru pengganti bangunan sekolah yang terkena tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar (KBM) seluruh siswa masih dilakukan dengan memanfaatkan gedung Balai Desa Klepu tepatnya ruang Gedung PKK Klepu dan TPQ Masjid Baitul Muttaqin.

Salah satu orang tua siswa, Ari Munanto (39) menyatakan, melihat kondisi yang ada pihaknya bersama wali murid lainnya akan mendesak instansi terkait termasuk kontraktor pembangunan jalan tol untuk segera menyelesaikan sisa pembangunan gedung baru agar bisa dimanfaatkan.

"Gedung baru hanya digunakan saat ujian nasional kemarin, selanjutnya dibiarkan begitu saja seakan tanpa solusi. Akibatnya KBM anak kami harus numpang di TPQ dan gedung PKK, apa tidak kasihan?" ujarnya, Selasa (20/8).

Jika dibiarkan berlarut, lanjutnya, sedikit banyak akan berpengaruh pada psikologis anak. Pasalnya, aktivitas siswa saat ini cenderung bersamaan dengan aktivitas di luar pendidikan. Misalnya, saat proses belajar berlangsung tentunya anak didik akan melihat hilir mudik pekerja dan pegawai di balai desa.

"Ruang sementara untuk KBM bercampur dengan aktivitas lain. Di sisi lain, bangunan pengganti kini justru dibiarkan ditumbuhi rumput dan perdu. Idealnya, selain bangunan utama demi keamanan siswa perlu juga dilengkapi dengan teralis dan pagar pengaman," lanjutnya.

Ketika dikonfirmasi mengenai desakan orang tua siswa, Kepala SD Negeri Klepu 01, M Tohar memilih enggan berkomentar. Sementara itu, Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Hari Sunoko memaparkan bahwa keberadaan gedung berlantai dua tersebut sampai sekarang belum diserahterimakan kepada pihak sekolah.

"Karena belum diserahkan, keberadaan gedung belum bisa ditempati untuk KBM siswa," paparnya.

Saat dihubungi wartawan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih menuturkan, sebenarnya gedung baru sudah bisa digunakan untuk KBM. Hanya saja, pihaknya memilih menunggu pihak kontraktor melengkapi sarana dan prasarana demi keamanan siswa mengingat tidak jauh dari lokasi langsung berhadapan dengan galian ruas tol.

"Siswa harus aman ketika KBM, bila merujuk pada kesepakatan akhir September 2013 sudah bisa ditempati," tutur Dewi.
 
sumber :

Selasa, 20 Agustus 2013

Tol Solo-Mantingan Mulai Dikerjakan Bulan Depan


Proyek pembangunan tol Semarang-Solo sesi 2 Ungaran-Bawen. 
TEMPO/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-Direktorat Pengadaan Tanah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Achmad Herry Marzuki, menyatakan pengerjaan proyek jalan tol Solo-Mantingan, Jawa Tengah, siap dimulai bulan depan. "Groudbreaking nanti September, tepatnya tanggal 23 September 2013," kata dia di kantornya, Selasa, 20 Agustus 2013.

Herry menjelaskan, penggarapan ruas tol Solo-Mantingan akan dibagi menjadi dua wilayah dan tiga seksi. Seksi pertama dikerjakan untuk wilayah Boyolali-Karanganyar, seksi kedua untuk Karanganyar-Sragen, dan seksi ketiga meliputi Sragen-Mantingan.

Adapun serapan anggaran untuk wilayah I saat ini sudah mencapai 72,08 persen dari total anggaran sebesar Rp 695,44 miliar yang dibutuhkan untuk pengadaan tanah. Sedangkan untuk wilayah II, Achmad melanjutkan, dana yang sudah terserap mencapai 76,76 persen dari total anggaran Rp 625,18 miliar.

Untuk pembebasan tanah, Achmad menambahkan, sampai Agustus pada wilayah I sudah mencapai 71,93 persen dari total kebutuhan pengadaan tanah seluas 219,52 hektare. Untuk wilayah II, pengadaan tanah sudah mencapai 83,67 persen dari luas tanah yang dibutuhkan sebanyak 223,09 hektare.

Jalan tol Solo-Mantingan merupakan salah satu bagian dari tol trans Jawa. Untuk Solo-Mantingan wilayah I, panjang tol mencapai 25,85 kilometer, sedangkan untuk Solo-Mantingan wilayah II panjangnya mencapai 29,90 kilometer. Total anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2013 yang disiapkan untuk pembangunan tol Solo-Mantingan sebesar Rp 1,3 triliun.

sumber :

Pembayaran Lahan Tol Trans Jawa Rp 4,45 Triliun

Wakil Presiden Budiono meninjau pembangunan jalan tol Semarang-Solo 
(6/2). Dari 1.193 km jalan Trans Jawa, Merak hingga Banyuwangi, 
pemerintah menargetkan 860 km akan selesai tahun 2014. 
TEMPO Budi Purwanto
TEMPO.CO , Jakarta:Kasubdit Pengadaan Tanah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Achmad Herry Marzuki, mengatakan sampai bulan Agustus ini, pihaknya sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 4,45 triliun untuk pembebasan lahan pembangunan sembilan ruas jalan tol. Menurut dia, dana tersebut digunakan untuk membebaskan lahan seluas 3.137 hektare, atau 58,16 persen dari total kebutuhan lahan 5.150,53 hektare.

"Menjelang lebaran, pencairan dana untuk pembebasan lahan tol cukup bagus. Ini dikarenakan masyarakat mungkin sedang membutuhkan dana untuk lebaran," kata dia di kantornya, Senin, 19 Agustus 2013.

Pada periode Juli-Agustus, Achmad melanjutkan, pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp 111 miliar. "Dalam satu bulan Itu cukup melonjak signifikan. Biasanya di bawah itu," ujarnya.

Terkait serapan anggaran, Achmad menambahkan, sampai bulan Agustus sudah menyerap sebesar Rp 402 miliar. Padahal, kata dia, pada bulan Juni, serapannya baru mencapai Rp 291 miliar.

Achmad menuturkan, serapan anggaran untuk tahun ini cukup besar dibandingkan tahun lalu. Menurut dia, tahun lalu sampai bulan Agustus baru menyerap dana sekitar Rp 339 miliar.

Achmad menyatakan, dari sembilan ruas jalan tol trans Jawa, serapan anggaran tertinggi yakni pembebasan lahan tol Mantingan-Kertosono yang mencapai 63 persen. Sedangkan jalan tol Soreang-Pasir Koja mencapai 45,98 persen.

Namun, kata Achmad, masih ada sejumlah ruas jalan tol yang progres pembebasan lahannya masih nol, seperti tol Cimanggis-Cibitung, tol Waru-Aloha, dan tol Bandung Urban Intra Road. "Makanya realisasi penyerapan anggaran cenderung kecil," ucapnya.

Tapi, menurut Achmad, pihaknya optimistis bahwa penyerapan anggaran untuk pembebasan lahan pada tahun ini akan tercapai. "Yang penting kami berpikir positif dan bekerja dengan benar."
 
sumber :

Rabu, 14 Agustus 2013

Pengguna Tol Ungaran-Bawen diminta Waspada


BAWEN, suaramerdeka.com - Pengguna jalan golongan I terutama pemudik yang hendak melalui tol ruas Ungaran-Bawen diminta waspada saat melintas. Himbauan tersebut disampaikan Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan, Senin(12/8).

Waspada dan konsentrasi saat berkendara dalam arus balik menurut Kapolres sangat  jalan yang ada belum sepenuhnya selesai dikerjakan.

"Meski intensitas kendaraan arus balik sudah berkurang dibandingkan kemarin dan dua hari lalu, kami tetap menghimbau kepada semua pengguna jalan terutama yang melintas pada ruas tol Ungaran-Bawen untuk memperhatikan struktur jalan dan mematuhi batas maksimal kecepatan," katanya.

Adapun batas kecepatan, lanjutnya, sesuai ketentuan maksimal 60 kilometer/jam. Terlepas dari itu, dirinya juga memerintahkan pengemudi untuk menjaga jarak antar kendaraan terutama ketika melintas di ruas yang belum selesai.

Mengingat, berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir ini di sejumlah wilayah seperti di Kandangan dan Deres, Kecamatan Bawen banyak ditemukan debu dari galian maupun timbunan tanah yang belum selesai  dikerjakan ikut terbawa angin masuk ke badan jalan.

"Jarak pandang dan jarak antar kendaraan perlu pula diperhatikan saat melintas ruas tol yang berdebu," tegasnya.

Direktur Teknik dan Operasi Trans Marga Jateng Ari Nugroho mengakui jika saat ini terdapat debu pekat yang mengganggu pengguna jalan tol. Hal itu disebabkan berhentinya aktifitas penyiraman karena kontraktor pelaksana pekerjaan libur sejak H-4 lebaran.

Debu dipastikan hilang setelah kontraktor kembali bekerja pada Selasa (13/8) hari ini. "Iya memang banyak debu karena kontraktornya libur. Mulai besok (hari ini) sudah ada penyiraman lagi jadi debu dipastikan hilang,"katanya.

Pengamatan Suara Merdeka hingga berita ini diturunkan, intensitas kendaraan golongan I yang masuk ruas tol melalui pintu tol Bawen per menit rata-rata mencapai 20 hingga 25 mobil.

Sementara itu, data dari Dishubkominfo Kabupaten Semarang diketahui, pada H+1 Lebaran atau Sabtu (10/8) per 7,5 jam mulai pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB ada 14.156 unit motor dan 9.124 mobil pribadi yang melintas jalur utama.
Adapun dataekspansi selama 24 jam terdapat 42.468 motor dan 27.372 mobil pribadi yang melintas jalur utama.

Jumlah tersebut meningkat signifikan pada H+2, yakni Minggu (11/8). Dalam periode waktu yang sama, per 7,5 jam diketahui 21.798 motor dan 6.837 mobil pribadi yang melintas. Sedangan data ekspansi per jenis kendaraan selama 24 jam ada 65.394 motor dan 20.511 mobil pribadi yang melintas.
( Ranin Agung / CN19 / SMNetwork )

Sumber :

Selasa, 13 Agustus 2013

17 Agustus 2013, Jalan Tol Ungaran -Bawen Ditutup



Untuk Keperluan Penyelesaian Pekerjaan dan Evaluasi


UNGARAN, suaramerdeka.com - PT Trans Marga Jateng (TMJ) akan menutup jalan tol Semarang-Bawen ruas Ungaran-Bawen pada H+8. Penutupan tersebut menurut Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho berdasarkan surat izin dari Kementerian Pekerjaan Umum yang menyebutkan pengoperasian sementara tol berlaku sejak H-7 hingga H+7 Lebaran 2013.

"Sesuai surat izin dari kementerian, H+8 atau 17 Agustus 2013 kami harus menutup kembali jalan itu (ruas Ungaran-Bawen-red)," kata Ari Nugroho.

Pihaknya menyatakan, pekerjaan jalan tol tersebut belum sempurna. Sehingga masih ada ruas jalan yang beda tinggi, selain itu ada pula ruas jembatan yang masih bergelombang karena belum dilapisi aspal yakni Jembatan Lemah Ireng II dengan bentang panjang 298 meter.

Disinggung masih adanya debu di sejumlah titik seperti di Kandangan dan Lemah Ireng Bawen, Ari mengakui jika saat ini terdapat debu pekat yang mengganggu pengguna jalan tol. Hal itu disebabkan berhentinya aktivitas penyiraman karena kontraktor pelaksana pekerjaan libur sejak H-4 lebaran.

Debu dipastikan hilang setelah kontraktor kembali bekerja pada Selasa (13/8).

"Iya memang banyak debu karena kontraktornya libur. Mulai besok sudah ada penyiraman lagi jadi debu dipastikan hilang," ujarnya.

( Ranin Agung / CN37 / SMNetwork ) 

sumber :

Puncak Arus Balik di Tol Ungaran- Bawen Berlangsung Hingga H+3


Arus Balik Lebaran (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Puncak arus balik Lebaran di wilayah Kabupaten Semarang masih berlangsung hingga H+3, Ahad (11/8) malam.

Berdasarkan pantauan Republika, arus kendaraan golongan I yang melintas di ruas tol Bawen menuju Semarang terus berlangsung.

Sementara data Traffic Management Center (TMC) Satlantas Polres Semarang, jumlahnya mencapai 1.600 kendaraan bermotor per jam hingga pukul 23.00 WIB.

"Secara umum, kondisi lalulintas pada puncak arus mudik ini padat namun tetap lancar," ujar Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan.

Sementara Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Gusman Fitra menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pengaturan titik perlintasan yang dinilai rawan kecelakaan.

Diantaranya di wilayah perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Boyolali, tepatnya di area Tengaran.

Demikian pula di pertemuan jalur utama dengan jalur tol di Bawen, dan di dua persimpangan sebidang Larangan dan Deres.

"Anggota masih kami masih mengantisipasi lonjakan arus balik yang masih berlangsung," ujar Gusman.

Selain ruas tol sepanjang jalur utama Kabupaten Semarang terutama arah Solo menuju Semarang juga tampak ramai lancar.

Berdasarkan pantauan dari pantauan kamera CCTV TMC Satlantas Polres Semarang diketahui, arus lalulintas dipadati kendaraan pribadi dan sepeda motor.

"Untuk menghindari penumpukan arus di wilayah Tengaran, Babadan hingga Ungaran Satlantas Polres Semarang memberlakukan pola tiga satu," lanjutnya.
 
sumber :

Senin, 12 Agustus 2013

Warga Sindon Boyolali Tagih Sertifikat Tanah Sisa

TOL SOKER

Solopos.com, BOYOLALI – Sembilan orang warga Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, menagih sertifikat tanah sisa setelah proyek pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) mengenai sebagian lahan mereka. Pasalnya, perhitungan ganti rugi sudah dilakukan pada 2009 dan 2011.

Kades Sindon, Supardi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (12/8/2013), mengatakan total warga yang seharusnya mendapat sertifikat tanah sisa berjumlah 10 orang. Hal tersebut sudah dia sampaikan secara resmi melalui surat kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker pada 17 Desember 2012. Namun, dari 10 orang tersebut, hanya seeorang yang mendapatkan sertifikat.

Penerima sertifikat, dalam daftar yang disodorkan Supardi kepada Solopos.com bernama Katinem, warga Dukuh Sawit, Sindon. Ia memiliki tanah seluas 950 meter persegi.

“Sembilan orang lainnya belum dapat. Mereka sering menanyakan hal itu kepada saya. Maka, saya kemudian mengirim surat kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Boyolali menanyakan hal tersebut. Saya berharap ada koordinasi antara PPK dengan BPN sehingga warga pemilik tanah bisa mendapatkan sertifikat tanah mereka sesegera mungkin,” ujarnya.

Menurutnya, surat kepada BPN ia layangkan 29 Juli 2013 lalu. Kini, pihaknya menunggu tindak lanjut BPN selaku pembuat sertifikat.

“Kami juga menyerahkan tembusan surat tersebut kepada PPK Tol Soker, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Boyolali dan Camat Ngemplak. Pada surat terdahulu kepada PPK, kami tidak mendapat respons yang memuaskan. Saya harap masalah ini segera beres,” kata dia.

PPK Tol Soker, Agung Sutarjo, saat dimintai keterangan Solopos.com, Senin, mengaku belum mendapatkan tembusan surat yang dimaksud Supardi. Manurutnya, permasalahan tanah menjadi wewenang P2T.

“PPK itu masalah bagaimana kerja bisa lancar. Demikian,” ujarnya.
 
sumber :

Kondisi Jalan Lebih Baik, Arus Mudik di Selatan Jawa Meningkat

ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA—Jumkah kendaraan yang melintas di jalan Lintas Selatan Pulau Jawa selama masa mudik Lebaran tahun ini meningkat hingga 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan kendati jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa lebih banyak dilalui pemudik, tetapi dibandingkan dengan tahun sebelumnya jalur Selatan lebih banyak dilalui oleh pemudik pada masa Lebaran tahun ini.

‘’Karena jalan selatan juga lumayan sudah diperbaiki untuk membantu arus mudik tahun ini, cukup banyak kendaraan yang melalui jalur Selatan menuju ke Timur,’’ jelasnya, Senin (12/8/2013).

Sementara itu, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyebutkan pada H-6 Lebaran peningkatan arus mudik melalui jalur Selatan bahkan lebih dari 20% dibandingkan jumlah pemudik pada 2012.

Lebih lanjut dia menilai seremoni mudik pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan 2012 sebab kondisi jalan relatif lebih baik. ‘’Kapasitas jalan lebih baik karena bertambah. Kemacetan lebih disebabkan lonjakan volume kendaraan, bukan karena kondisi jalan,’’ katanya.
sumber :

Lion Air Siap Beli 50 Pesawat N219 Buatan PT DI

BERITA BUMN

"Kami ingin bekerjasama dengan PT DI," ujar Rusdi Kirana.

CEO Lion Air, Rusdi Kirana. (REUTERS/Tim Chong)

VIVAnews - Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines (Lion Air), Rusdi Kirana, Senin 12 Agustus 2013, menyatakan bahwa perusahaannya berencana beli 50 unit pesawat perintis N219. Pesawat itu buatan PT Dirgantara Indonesia (DI).

Hari ini, dengan menggunakan Mobil Rolls Royce, Rusdi merupakan satu-satunya di petinggi perusahaan swasta yang datang bersilaturahmi setelah perayaan Lebaran ke kantor kementerian BUMN, Jakarta. Rusdi mengatakan tujuan kedatangannya ini adalah menyampaikan langsung kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan mengenai rencana pembelian N219 itu secepatnya.

"Kami ingin bekerjasama dengan PT DI," ujar Rusdi.

Dahlan Iskan pun menjelaskan Rusdi berniat menggunakan N219 untuk armada Lion Air karena ingin mendukung pengembangan pesawat buatan anak bangsa itu.

"Beliau ini kan beli pesawat banyak dari luar negeri, jadi ingin ikut kembangkan PT DI dengan membeli pesawat PT DI di yang betul-betul menjadi kebanggan," kata Dahlan usai acara silaturahmi.

Dahlan menjelaskan, saat ini model yang menjadi contoh atau prototipe N219 sedang dikembangkan. Ditargetkan selama 2 tahun pesawat ini sudah diproduksi.

"Perundingannya masih panjang tidak seperti beli kerupuk," kata Dahlan.

Indonesia Timur

Jika niatan ini terealisasi, Dahlan melanjutkan, Lion Air akan menjadi pelopor maskapai penerbangan swasta yang mengembangkan produk Indonesia. Dahlan berharap hal ini diikuti oleh maskapai penerbangan lainnya.

Pesawat perintis ini, Dahlan menambahkan, akan digunakan oleh Lion Air untuk melayani penerbangan rute kawasan Indonesia Timur. Selama ini, penerbangan jalur tersebut didominasi oleh maskapai plat merah Merpati Airlines.

"Tidak untuk menggantikan, cuma berapa rute, ini kan besar, bukan kecil. Merpati sekarang kan sedikit sekali," kata Dahlan.

menurut Dahlan, Rusdi pun menjanjikan akan menpromosikan pesawat PT DI di pasar Internasional. "Dia akan bantu pasarkan di luar," kata Dahlan. (ren) 
 
sumber :
viva 

Tarif 17 Ruas Tol Akan Naik pada Agustus ini



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengatakan bahwa perusahaan jalan tol akan menaikkan tarif 17 ruas tol mulai semester II 2013 yaitu mulai Bulan Agustus. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Indonesia Ahmad Gani Ghazali Akman mengatakan bahwa perusahaan jalan tol yang akan menaikkan tariff tol telah menyodorkan dokumen sejak dua sampai tiga bulan yang lalu. 

Pihaknya mengakui, kenaikan tarif tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 38/2004 tentang jalan yang mengatur kenaikan tarif tol terjadi setiap dua tahun sekali. Menurutnya, kenaikan tarif ruas tol tersebut dipatok berdasarkan besaran inflasi yang terjadi di masing-masing wilayah tol tersebut.

‘'Penyesuaian tarif akan diizinkan, apabila memenuhi standar pelayanan minumum (SPM) yang merupakan salah satu syarat kenaikan tarif,’’ ujar Ahmad di Jakarta, Senin (12/8). 

Pihaknya mengaku sudah melakukan pengecekan ke lapangan sebelum Idul Fitri beberapa waktu lalu. Dari pengecekan itu, pihaknya memberikan daftar perbaikan yang harus dipenuhi BUJT. ''Kami akan memutuskan kepastian penaikan tarif 17 tol tersebut pada awal September 2013 melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum,'' ucapnya. 

Ahmad menyebutkan ruas tol yang akan mengalami kenaikan harga seperti ruas tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi I akan naik pada Agustus 2013. Kemudian ruas tol yang akan mengalami kenaikan harga pada September 2013 yaitu Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, tol dalam kota, Jakarta Outer Ring Road (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Semarang Seksi ABC, Surabaya-Gempol, Palimanan-Kanci, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Serpong-Pondok Aren, Tangerang-Merak, Ujung Pandang Tahap I dan II, serta Pondok Ranji-Ulujami. Lalu tarif ruas tol Semarang-Solo, dan Bogor Ring Road (BORR) seksi I akan naik pada November 2013.

sumber :

2 BUMN Ini Bakal Bikin Jet Tempur Sekelas F22 dan Kapal Selam Canggih

ilustrasi

Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia bakal menerima penugasan pemerintah merancang dan mengembangkan pesawat tempur dan kapal selam canggih. Tugas ini diberikan kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT PAL.

Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, PTDI saat ini sedang dalam proses mengembangkan desain pesawat tempur canggih sekelas F22 bersama Korea Selatan.

"Pilihannya mau tetap seperti sama dengan F22 atau naik ke F35," ucap Purnomo kepada detikFinance lebaran lalu seperti dikutip, Senin (12/8/2013).

Ditegaskan Purnomo, program pengembangan yang bernama Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) ini tetap berjalan, meskipun pemerintah Korsel sempat terjadi penghentian sementara. Untuk pengembangan jet tempur ini, Indonesia mengambil porsi pembiayaan hingga 20% dari total anggaran proyek.

"Dulu kita sudah siapkan skema pembiayaan dan DPR sudah setuju. DPR kan sudah lihat desain kita yang di Bandung. Hanya kita nunggu dari Korea. Ini kan pemerintahan baru, nanti akan ada hubungan 60 tahun Indonesia Korea. Kita akan menandatangani pengukuhan kerjasama pertahanan," tambahnya.

Selain mengembangkan jet tempur, BUMN lainnya yakni PT PAL siap menerima penugasan untuk mengembangkan kapal selam canggih bersama Korsel. Untuk kapal selam, tahap awal akan diproduksi sebanyak 2 unit di Korsel.

Kemudian PAL akan memproduksi sendiri kapal selam canggih di galangan kapalnya di Surabaya Jawa Timur pada tahun 2015 atau paling lambat tahun 2016.

"Itu sekarang pertama kedua sedang dibuat di Korea. setelah itu dibuat di PT PAL. Di PT PAL kita renovasi dulu kita buat dulu hanggar menjadi tempat pembuatan kapal selam," jelasnya.
 
sumber :

Rabu, 07 Agustus 2013

Dampak Pembukaan Tol, Lalu Lintas Jalur Alternatif Lengang

ilustrasi (foto : antara)
UNGARAN, suaramerdeka.com - Meski sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh Pemkab Semarang dan Satlantas Polres Semarang, sejumlah jalur alternatif di Kabupaten Semarang hingga H-2 justru terlihat lenggang. Seperti alternatif dalam kota misalnya, jalan Ungaran-Beji tembus Babadan terpantau sepi hanya dilewati warga lokal. Begitu pula dengan alternatif Ambarawa dari arah Tuntang.

"Jalur alternatif cenderung lenggang, pengguna jalan terutama pesepeda motor memilih lewat jalur utama karena sepi menyusul kendaraan golongan I banyak yang lewat tol ruas Ungaran-Bawen," kata Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Gusman Fitra, Selasa (6/8).

Pihaknya memperkirakan, jalur alternatif akan ramai pada Lebaran nanti menyusul banyak dimanfaatkan oleh pemudik lokal yang notabene sudah terbiasa melalui jalur luar tersebut.

"Kemungkinan pengguna jalur alternatif akan meningkat pada H1 dan H2 Lebaran, mengingat jalur tersebut menjadi jalur utama untuk beraktivitas," lanjutnya.

Ditemui terpisah, Argo Wicaksana (29) pemudik motor tujuan Sragen mengaku lebih memilih jalur utama untuk menghindari salah jalur menuju wilayah Surakarta. "Apapun yang terjadi, walaupun sekalipun arusnya tersendat saya akan memilih jalur utama bukan alternatif untuk menghindari salah arah," paparnya.

Meski relatif lenggang, Kasat Lantas menghimbau pengguna jalan untuk waspada serta tidak zig zag saat melaju di jalur utama dan jalur alternatif Kabupaten Semarang. Patuhi semua rambu rambu dan petunjuk agar tidak salah arah tujuan.

"Patroli terbatas tetap kami lakukan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, bagi pengguna jalan yang membutuhkan bantuan Saltantas bisa menghubungi call center 087747878000 atau sms center 0246922139," tukasnya.

Ditambahkan Kepala Dishubkominfo Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto, Lebaran nanti pihaknya akan memberlakukan satu jalur arah Bandungan. Pengguna jalan yang akan menuju Bandungan akan diarahkan masuk melalui Ambarawa karena jalur Lemah Abang akan dipergunakan untuk jalur turun atau keluar Bandungan.

"Kantong parkir akan kami sediakan di halaman Kecamatan Bandungan dan Kompleks PT KAI Bandungan. Warga yang akan menuju Gedongsongo akan disediakan angkutan oleh Organda," tambahnya.
 
sumber :

Selasa, 06 Agustus 2013

Pengguna Jalan Tol Semarang-Bawen Tembus 28 Ribu

pemudikmelintas tol (sumber : viva)
UNGARAN, suaramerdeka.com - Hingga H-3 Lebaran 2013, jumlah kendaraan pemudik dalam hal ini kendaraan golongan I yang melalui jalan tol ruas Semarang-Bawen sudah mencapai lebih kurang 28 ribu unit. Capaian tersebut terjadi pada Senin (5/8) dinihari. Data terkini yang tercatat sudah memecahkan jumlah dalam periode yang sama pada 2012 silam, yakni hanya mencapai 27 ribu kendaraan.

"Puncak arus balik kami perkirakan sudah terjadi Minggu (4/8) malam hingga Senin (5/8) dini hari. Meski demikian, dari pantauan CCTV Traffic Management Center (TMC) Satlantas Polres Semarang hingga malam ini terpantau arus di dalam tol masih ramai didominasi kendaraan kecil pribadi," kata Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan melalui Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Gusman Fitra.

Menyikapi arus yang masih cenderung padat, pihaknya telah memerintahkan anggota untuk tetap siaga terutama di titik rawan kecelakaan. Di dua persimpangan sebidang di Lingkungan Deres, dan Larangan Bawen, Kabupaten Semarang.

"Tindakan tersebut kami terapkan mengingat pada malam hingga dini hari kecepatan kendaraan yang melalui tol cenderung bertambah. Upaya lain diantaranya dengan menambahkan sejumlah garis kejut untuk menghidari pengemudi mengantuk sekaligus mengurangi laju," ujarnya.

Data dari pintu keluar tol Kalirejo Ungaran, dari pukul 09.00 Wib hingga 10.00 Wib tercatat ada 416 kendaraan yang melintas, pukul 11.00 Wib- 12.00 Wib ada 638 kendaraan, 12.00 Wib- 13.00 Wib ada 686 kendaraan, 13.00 Wib-14.00 Wib ada 479 kendaraan, dan pukul 14.00 Wib hingga 15.00 Wib terdapat 721 kendaraan yang melintas.

Sementara data dari petugas Pos Pengamanan Lebaran Pintu Keluar Tol Bawen diketahui, pukul 07.00 Wib hingga 08.00 Wib jumlah kendaraan yang keluar dari pintu tol Bawen mencapai 1.173 kendaraan, sedangkan pukul 13.00 Wib hingga 14.00 Wib ada 1.795 kendaraan yang melintas.

Arus kendaraan yang melintas pintu keluar tol Bawen, lanjut Kasat Lantas, cenderung menurun. Dibuktikan dengan data pukul 16.00 Wib- 17.00 Wib terdapat 1.924 kendaraan, 17.00 Wib- 18.00 Wib ada 1.713 kendaraan, 18.00 Wib- 19.00 Wib ada 1.284 kendaraan, dan pantauan terakhir pukul 19.00 Wib hingga 20.00 Wib terdapat 865 kendaraan yang melintas arah ke Solo.

"Cara bertindak di pintu keluar tol Bawen juga masih sama, yakni dibuat putaran untuk menghindari persimpangan dari arah tol menuju ke jalur utama Semarang-Solo. Dengan begitu, pengguna jalan dengan sendirinya akan memperlambat laju kendaraan. Kami bersama petugas PT Trans Marga Jateng terus mengintensifkan patroli dan mempersiapkan model rekayasa untuk jalur balik nanti," tutur Kasat Lantas.
 
sumber :