javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 31 Juli 2017

Tol Trans Jawa Ditargetkan Sampai Banyuwangi pada 2019, Bagaimana Perkembangannya?

Ilustrasi: (Foto: Okezone)


JAKARTA - Pembangunan Tol Trans Jawa terus dikebut pemerintah. Kendala-kendala seperti pembebasan lahan dan biaya segera diselesaikan agar target pembangunan tol ini sesuai rencana.

Tercatat, megaproyek Tol Trans Jawa yang menghubungkan Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ditargetkan selesai seluruhnya pada 2019.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), cepatnya pembangunan tol dan pembebasan lahan tak lepas dari adanya dukungan undang-undang. Selain itu adanya dana talangan yang bisa digunakan untuk mempercepat pembayaran pembebasan lahan tersebut.

“Kecepatan seperti ini yang diharapkan sehingga lima tahun ke depan akan kelihatan, berapa kilometer yang sudah bisa dikerjakan. Dana tol yang disiapkan pemerintah untuk tol yang mangkrak sebesar Rp32 triliun dan serapannya cepat sekali,” jelasnya.

Untuk mempercepat pembangunan ruas Batang-Semarang, PT Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa Marga Semarang-Batang (JMSB) menggunakan skema pembiayaan contractor pre financing (CPF).

Tapi tidak sedikit, ada beberapa ruas tol Trans Jawa yang belum menunjukkan pembangunan yang signifikan. Berdasarkan data Monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip, berikut progres konstruksi Jalan Tol Trans Jawa hingga Minggu ke-3 Juli 2017:

- Ruas tol Pejagan-Pemalang 57,5 km dengan dana Rp6,84 triliun (seksi I dan II sudah beroperasi) meliputi progres tanah 99,41%, progres fisik 65,66%. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Seksi 3 dan 4 Januari 2017

- Ruas tol Pemalang-Batang 39,2 km dengan dana Rp4,08 triliun. Progres tanah 98,06%, progres fisik 29,90%, SPMK Januari 2017

- Ruas tol Batang-Semarang 75 km dengan dana Rp11,05 triliun. Progres tanah 76,34%, progres fisik 30,13%, SPMK Juli 2016

- Ruas tol Semarang-Solo 72,64 km dengan dana Rp7,3 triliun (seksi I dan 2II sudah beroperasi). Progres tanah 97,69%, progres fisik 59,96%, SPMK seksi 3 Juli 2015

- Solo-Ngawi 90,42 km dengan dana Rp 5,14 triliun. Progres tanah 88,09%, progres fisik 83,58%, SPMK Juni 2016

- Ngawi-Kertosono 86,9 km dengan dana Rp3,82 triliun. Progres tanah 98,6%, progres fisik 42%, SPMK Mei 2016

- Kertosono-Mojokerto 40,5 km dengan dana Rp3,48 triliun. Progres tanah 100%, progres fisik 90,88%, SPMK Agustus 2010

- Mojokerto-Surabaya 36,47 km dengan dana Rp3,79 triliun. Progres tanah 100%, progres fisik 89,21%, SPMK sejak April 2007

- Gempol-Pasuruan 34,15 km dengan dana Rp2,77 triliun. Progres tanah 76,47%, progres fisik 45,4%, SPMK sejak Maret 2013

- Pasuruan-Probolinggo 31,3 km, dengan dana Rp3,55 triliun. Progres tanah 96,5%, progres fisik 9,22%

- Probolinggo-Banyuwangi (masih tender) 172 km, dengan dana Rp15,92 triliun. Saat ini masih proses prakualifikasi lelang investasi.

sumber :

Jumat, 28 Juli 2017

Enam Bulan Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 1,016 Triliun


Ilustrasi PT Jasa Marga(Arimbi Ramadhiani)


JAKARTA, KompasProperti - Total laba bersih yang dibukukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada Semester I-2017 meningkat 9,79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat ini, laba bersih yang mampu dikantongi senilai Rp 1,016 triliun.

Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk Agus Setiawan menjelaskan, kenaikan laba bersih ini ditunjang peningkatan Pendapatan Tol dan Usaha lain sebesar 7,47 persen, yaitu dari Rp 4,21 triliun menjadi Rp 4,53 triliun.

"Pendapatan tol tercapai Rp 3,99 triliun atau naik 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,88 triliun. Sedangan Pendapatan Usaha lain Rp 543 miliar atau naik 62,03 persen dari semester I 2016 sebesar Rp 335 miliar," terang Agus dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Jumat (28/7/2017).

Sementara itu, aktivitas konstruksi sejumlah ruas jalan tol baru, terpantau pada realisasi pendapatan konstruksi yang mencapai Rp 8,57 triliun atau naik sebesar 243,15 persen dari tahun 2016 yaitu Rp 2,50 triliun.

Untuk kegiatan ekspansi Perseroan, dapat dilihat dari total nilai aset yang mencapai Rp 65,81 triliun atau meningkat 23,01 persen dari semester yang sama tahun lalu. Ekspansi tersebut dilakukan Perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Sedangkan, pada sisi EBITDA, Jasa Marga berhasil memperoleh Rp 2,62 triliun atau tumbuh 6,55 persen dibandingkan Semester I 2016 dan mencapai margin EBITDA sebesar 57,94 persen.

Di sektor investasi, Agus menambahkan, Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi Bangil-Rembang baru saja dioperasikan April tahun ini.

"Pengoperasian jalan tol tersebut akan memberikan dampak pada kenaikan Pendapatan Tol, namun sekaligus juga mempengaruhi peningkatan Beban Usaha," kata dia.

Dalam waktu dekat, Jasa Marga berencana mengoperasikan kelanjutan tol tersebut yaitu seksi Gempol-Bangil (6,8 km) dan seksi Rembang-Pasuruan (6,6 kilometer).

Selain itu juga akan dioperasikan seksi terakhir Jalan Tol Semarang-Solo yaitu seksi Bawen-Salatiga (17,50 kilometer) pada triwulan III-2017.

Masih pada tahun ini, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian (15,5 kilometer), Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,69 kilometer), Jalan Tol Solo-Ngawi (90,25 kilometer) dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (49,51 kilometer), juga akan dioperasikan.

Peningkatan Investasi

Guna meningkatkan kapasitas investasi, Perseroan akan melakukan aksi korporasi berupa Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi serta Project Bonds.

Sekuritisasi Pendapatan ini berbasis pendapatan di masa mendatang atau future revenue base securities yang direncanakan sekitar Rp 2 triliun, yang pada saat ini masih dalam proses finalisasi registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sedangkan Project Bonds masih dalam tahap persiapan dan konsultasi dengan lembaga terkait.

Hal ini dilakukan sebagai salah upaya pendanaan alternatif pengembangan proyek jalan tol baru, melalui Anak Perusahaan Jalan Tol, akan menyelesaikan target penambahan pengoperasian jalan tol sekitar 660 kilometer hingga tiga tahun kedepan.

Saat ini Perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 1.260 kilometer.

sumber :

Inilah Sederet Jalan Tol yang Segera Dioperasikan Jasa Marga


Gerbang tol Salatiga resmi beroperasi sejak Minggu (18/6/2017)
[Dok Jasa Marga]

"Jasa Marga menargetkan penambahan pengoperasian jalan tol sekitar 660 km hingga tiga tahun kedepan."


Suara.com - Ditengah pembangunan 15 ruas tol baru, pada Semester I tahun 2017, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berhasil membukukan total laba bersih sebesar Rp1,01 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,79 persen dibandingkan periode Semester I 2016 sebesar Rp925 miliar.

Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan Pendapatan Tol dan Usaha Lain yang mencapai Rp4,53 triliun atau meningkat 7,47 persen dibandingkan Semester I 2016 Rp4,21 triliun.

"Pendapatan tol tercapai Rp3,99 triliun atau naik sebesar 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,88 triliun. Sedangankan untuk Pendapatan Usaha lain tercapai sebesar Rp543 miliar atau naik sebesar 62,03 persen dari semester I 2016 sebesar Rp335 miliar," kata Agus Setiawan, Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Aktivitas konstruksi ruas-ruas jalan tol baru tercermin pada realisasi pendapatan konstruksi yang mencapai Rp8,57 triliun atau naik sebesar 243,15 persen dari tahun 2016 Rp2,50 triliun. Kegiatan ekpansi Perseroan juga terlihat dari total nilai aset yang tercapai Rp65,81 triliun meningkat 23,01 persen dari tahun lalu sebesar Rp53,50 triliun yang mana ekspansi tersebut dilakukan Perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.

"Pada sisi EBITDA, kinerja Jasa Marga juga mencerminkan hasil yang cukup baik, dimana seiring dengan aktivitas investasi yang dilakukan, Jasa Marga berhasil memperoleh EBITDA sebesar Rp2,62 triliun, tumbuh 6,55 persen dibandingkan Semester I 2016 dan mencapai margin EBITDA sebesar 57,94 persen," ujar Agus.

Di sisi investasi, pada bulan April 2017, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi Bangil-Rembang sepanjang (7,1 km) Pengoperasian jalan tol tersebut akan memberikan dampak pada kenaikan Pendapatan Tol, namun sekaligus juga mempengaruhi peningkatan Beban Usaha. Jasa Marga juga merencanakan akan mengoperasikan kelanjutan Jalan Tol Gempol-Pasuruan yaitu seksi Gempol-Bangil (6,8 km) dan seksi Rembang-Pasuruan (6,6 km) serta seksi terakhir Jalan Tol Semarang-Solo yaitu seksi Bawen-Salatiga (17,50 km) pada triwulan III 2017.

Pada tahun ini Jasa Marga juga menargetkan pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian (15,5 km), Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,69 km), Jalan Tol Solo-Ngawi (90,25 km) dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono (49,51 km).

Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas investasi, Jasa Marga berencana melakukan aksi korporasi berupa Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi serta Project Bonds. Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi ini berbasis pendapatan di masa mendatang atau future revenue base securities yang direncanakan sekitar Rp2 triliun, yang mana saat ini masih dalam proses finalisasi registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan Project Bonds masih dalam tahap persiapan dan konsultasi dengan lembaga terkait.

"Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pendanaan alternatif pengembangan proyek jalan tol baru, dimana melalui Anak Perusahaan Jalan Tol, akan menyelesaikan target penambahan pengoperasian jalan tol sekitar 660 km hingga tiga tahun kedepan. Saat ini Perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 1.260 km," tambah Agus.

Sedangkan pada sisi operasional, Jasa Marga layani 4,4 juta kendaraan di gerbang tol utama pada periode arus mudik dan arus balik Lebaran 1438 H/2017. Optimalisasi pelayanan Jasa Marga selama periode arus mudik dan balik kepada pengguna jalan tol melalui penggunaan jalan tol darurat, rekayasa lalu lintas, optimalisasi Gerbang Tol Cikarang Utama, peningkatan penetrasi uang elektronik, serta mengoptimalisasikan rest area dan parking bay. Keberhasilan dalam melayanai pengguna jalan tol selama arus mudik balik Lebaran tahun ini juga didukung oleh sinergi antar instansi baik itu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan.

"Hal ini sebagai upaya Jasa Marga untuk memberikan pelayanan yang baik untuk para pengguna jalan tol dan sebagai upaya mendukung program mudik nasional Pemerintah," tutup Agus.

sumber :