javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Sabtu, 29 Januari 2011

Seksi II Digarap Mulai April

Tol Semarang-Solo



SM/Maulana M Fahmi
MENUNGGU TERSAMBUNG: Proyek tol di pintu keluar masuk Ungaran, tepatnya di Kalirejo, sudah rampung. Jalur tersebut belum tersambung dengan akses keluar masuk karena menunggu pengeprasan Bukit Ceper yang kini tersisa 0,5 meter. (46)

SEMARANG- Proses lelang proyek jalan tol Semarang-Solo Seksi II (Ungaran-Bawen) mulai berjalan. Pada Maret mendatang pemenang tender diperkirakan sudah bisa diketahui. Jika semuanya lancar, awal April proyek fisik akan mulai dikerjakan. Gubernur Bibit Waluyo meminta Bina Marga segera menyelesaikan proses lelang agar proyek tol sepanjang 9 km itu bisa segera digarap. Menurutnya, bila mulai dikerjakan April, maka masa kerja efektif hanya berkisar tujuh bulan atau sampai Oktober.

Pasalnya, setelah Oktober curah hujan diperkirakan akan mulai tinggi sehingga pengerjaan tidak akan optimal. Dikatakannya, Seksi II Ungaran-Bawen bisa segera dimulai karena proses pembebasan lahan sudah hampir rampung, mencapai 90%. Sisa lahan yang belum terbebaskan merupakan tanah milik negara, sehingga pembebasannya akan lebih mudah dilakukan.


Kualifikasi Tinggi

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Danang Atmodjo menerangkan, lelang Seksi II telah ditutup beberapa waktu lalu. Peserta yang mendaftar terdiri atas 15 kontraktor dan 18 konsultan. Namun setelah penutupan, satu kontraktor tidak mengembalikan kelengkapan berkas, sehingga lelang hanya diikuti 14 kontraktor. “Ke-14 kontraktor yang mendaftar masuk grade 7 atau kontraktor yang memiliki kualifikasi tinggi,” jelas Danang.

Dia mengutarakan, seperti proyek Seksi I, nantinya akan diambil tiga pemenang lelang untuk mengerjakan jalan tol Seksi II. Dengan demikian, proyek tersebut akan dibagi menjadi tiga tahap. Pembagian itu diharapkan dapat mempercepat proses pengerjaan.
Terkait dengan medan yang digarap, Danang menyatakan tingkat kesulitannya tidak jauh berbeda dari Seksi I yang penuh perbukitan. Bahkan di Seksi II, tepatnya di Lemah Ireng akan dibangun jembatan darat terpanjang di Indonesia sepanjang 900 meter. (H23,H30-59)

Senin, 24 Januari 2011

2011, Dua Tol Baru Beroperasi di Pulau Jawa


Pada awal tahun depan, bakal ada dua ruas jalan tol yang akan diresmikan.


PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencanangkan 2011 merupakan tahun konstruksi bagi perseroan. Sebab, berbagai proyek pembangunan jalan tol telah disiapkan perseroan yang sebagian besar merupakan proyek lanjutan jalan tol yang telah dibangun sebelumnya .

Direktur Utama Jasa Marga Frans S Sumito menuturkan, pada awal 2011 akan ada dua ruas jalan tol yang bakal diresmikan di pulau Jawa. Pertama, ruas tol Semarang-Ungaran sepanjang 11 Kilometer.

"Ruas tol Semarang-Ungaran akan diujicobakan pada akhir Januari 2011 dan mulai resmi dibuka pada Februari 2011. Ruas tol ini merupakan bagian pertama kali Jalan Tol Semarang-Solo," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis 30 Desember 2010.

Ruas jalan tol kedua yang akan diresmikan, menurut Frans, adalah seksi pertama ruas tol Surabaya-Mojokerto yang baru akan beroperasi hingga Waru sepanjang 2,5 Kilometer. "Seharusnya, dua ruas ini bisa dioperasikan akhir tahun ini namun terlambat, karena masalah klasik (pembebasan lahan)," kata dia.

Frans mengakui, Jasa Marga siap melakukan lanjutan konstruksi ruas berikutnya dan beberapa ruas tol lainnya, asal seluruh tanah telah berhasil dibebaskan. Untuk ruas Ungaran-Bawean yang merupakan terusan ruas tol Semarang-Ungaran, pembebasan tanah sepanjang 12 kilometer sudah mencapai 90 persen. Sedangkan seksi lain sepanjang 36 kilometer, dalam tahap konstruksi dan akan dilaksanakan serempak hingga akhir 2011.

Sedangkan untuk ruas Jakarta Outer Ring Route (JORR) W2 Utara yaitu ruas Ulujami-Kebon Jeruk akan mulai konstruksi pada pertengahan 2011 dengan catatan tanah sudah dibebaskan.

Tentunya, perseroan menargetkan pada awal 2012 seluruh JORR telah tersambung sehingga membantu mengurangi kemacetan jalan tol dalam kota. "Ruas Ulujami-Kebon Jeruk merupakan ruas yang terputus dari JORR yang menyambung dari Rorotan hingga Jalan tol Bandara," ujar Frans.

Sedangkan untuk ruas tol Bogor Ring Route tahap 2A, kata dia, akan dimulai konstruksi tahap dua dari Kedunghalang menuju Yasmin. Rencananya, ruas tol ini akan mulai konstruksi pada triwulan III-2010 sehingga saat selesai pada 2012 dan dapat mengakomodir masyarakat di wilayah Bogor Barat yang menuju Jakarta.

Sedangkan untuk tiga ruas tol lainnya yaitu Gempol-Pasuruan, Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng diperkirakan belum akan mulai konstruksi pada 2011. Sebab, hingga saat ini belum ada penyelesaian pembebasan tanah.

"Jasa Marga siap kerja 24 jam, sehingga kurang dari satu tahun sudah selesai. Asal, syaratnya tanah telah dibebaskan," katanya.

24 Proyek Tol Mangkrak, Pemerintah Tak Mau Salahkan Mafia Tanah


Ramdhania El Hida - detikFinance

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyanggah adanya permainan mafia tanah terkait terlantarnya proses pembangunan 24 ruas tol. Menurutnya, pembangunan tol tersebut tetap berjalan walaupun baru diselesaikan satu per satu.

"Tidak usah omong mafia-mafia, yang penting kerjaan bisa jalan," tegasnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (24/1/2011).

Menurut Djoko, pembiayaan proyek ini telah siap dengan penjaminan dilakukan oleh PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII). Saat ini, terdapat tim khusus yang dipimpin Wakil Presiden guna menangani penyelesaian tol tersebut.

"Kita masih jalan terus, ada tim khusus yang dipimpin Pak Wapres, mudah-mudahan bisa berjalan dengan peraturan-peraturan yang ada dan peraturan yang mungkin kita lakukan. Pokoknya kita dorong teruslah," ujarnya.

Untuk tahap pertama yang sedang dalam proses penyelesaian, lanjut Djoko, adalah tol Cikampek-Palimanan.

"Kita mulai dulu, nanti yang Cikampek-Palimanan dulu, ini sudah hampir selesai, semoga dalam waktu singkat bisa dikerjaan dulu karena jalan tol ini kan saling berkaitan, kalau di sini dibangun yang di sana tak ada, kan tak bisa juga," jelasnya.

Djoko mengharapkan dengan selesainya pembangunan tol Cikampek-Palimanan tersebut, akan banyak pihak yang tertarik untuk pembangunan kelanjutan ruas tol lain.

"Sekarang yang paling utama kita coba Cikampek-Palimanan, nanti kalau sudah ada, Cirebon ke timur, nanti juga pasti orang terdorong untuk bangun," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah merampungkan evaluasi 24 proyek tol yang selama ini mangkrak. Hasilnya proyek 24 ruas tol tersebut masih layak untuk diteruskan.

Dari 24 proyek itu, ada 10 proyek tol yang masih dievaluasi kelayakannya karena terkendala kemampuan pendanaan dari pemegang konsesi.

Tol Semarang-Solo, misalnya, berdasarkan hasil evaluasi terakhir, tol itu dinyatakan layak. Tim evaluasi dari BPJT telah bekerja sejak Juli hingga Desember 2010. Evaluasi dilakukan terhadap kelayakan suatu proyek dan kemampuan keuangan pemegang konsesi proyek tol mangkrak.

Selama tahap evaluasi, BPJT meminta mereka memperkuat kemampuan keuangan. Caranya dengan pengalihan saham atau perubahan susunan pemegang saham. Dengan skema tersebut maka beberapa ruas tol yang semula bermasalah, menjadi layak dilanjutkan.

Untuk proyek tol Semarang-Solo ini, selain bantuan dari pemegang saham mayoritas, pemerintah juga memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp 1,9 triliun untuk pembebasan lahan dari total kebutuhan dana Rp 6,2 triliun.

Setelah pengumuman evaluasi ini, BPJT dan para pemegang konsesi 24 tol tol itu bakal meneken amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada Maret 2011.

Amandemen terdiri atas restrukturisasi pemegang saham, jadwal pengusahaan jalan tol termasuk pengadaan tanah, konstruksi dan operasi. Pemegang konsesi juga wajib memenuhi kewajiban berupa jaminan pelaksanaan dan biaya pengadaan tanah.

Setelah itu baru 24 proyek dilanjutkan kembali pelaksanaannya mulai April 2011. Total investasi untuk 24 proyek naik menjadi Rp 111,74 triliun padahal sebelumnya cuma Rp 89 triliun. Penyebabnya adalah kenaikan nilai konstruksi dan pembebasan tanah