javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Kamis, 31 Maret 2016

JSMR targetkan kuasai 1.400 km jalan tol


ilustrasi

JAKARTA. Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menargetkan bisa menguasai 1.400 kilometer (km) jalan tol hingga akhir tahun 2016.

Direktur Utama JSMR, Adityawarman mengatakan, perseroan akan terus mendukung program 1.000 km jalan tol baru yang digagas pemerintah. "Tahun ini kita targetkan bisa akuisisi 379 km jalan tol baru tahun ini," katanya di Jakarta baru-baru ini.

Sementara tahun lalu, JSMR telah berhasil berhasil menambah 187 kilometer jalan tol lewat akuisisi tiga ruas tol baru yakni Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono dan Cinere- serpong.

Adityawarman bilang, peluang perseroan untuk ekspansi di sektor jalan tol masih sangat besar. Tahun ini perseroan tengah membidik beberapa tol baru baru di antaranya Jakarta- Cikampek elevated dari kilometer 48 sampai kilometer 5 sepanjang 36 km, Jakarta-Cikampek sisi selatan elevated sepanjang 64 km, Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 100 km, Menado- Bitung 39 km dan Pandaan-Malang 40 km.

Baru-baru ini, konsorsium JSMR dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah memenangkan proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 km. Selain itu, kata Adityawarman, pihaknya juga akan mengajukan inisiatif ke pemerintah untuk pembangunan jalan tol Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km.

Untuk melanjutkan ekspansi di sektor tol, perseroan berharap mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,2 triliun tahun ini untuk menambah ruang untuk melakukan pendanaan eksternal guna membiayai kebutuhan ekspansi.

Jika parlemen menolak kuncuran PMN tahun ini, JSMR mengajukan untuk tetapright issue maksimal dilusi pemerintah 10% dengan target dana Rp 8 triliun. Saat ini pemerintah masih menggenggam 70% saham JSMR dan 30% sisanya milik publik.

Tahun ini, JSMR menargetkan bisa mengoperasikan tiga ruas tol sepanjang 71 km yakni Tol Surabaya- Mojokerto seksi Krian-Mojokerto 18,47 km, Tol Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga 17,5 km dan Tol Solo-Ngawi seksi Kartasuro-Sragen 35,5 km.

sumber :

Kamis, 24 Maret 2016

Lebaran, Tol Bawen-Salatiga Bisa Dilintasi


Konstruksi bangunan jembatan pada seksi III Bawen-Salatiga. 
Foto : Metrotvnews.com/ Dhana Kencana


Metrotvnews.com, Semarang: Jalan tol Semarang-Solo seksi III, ruas Bawen-Salatiga, pada Lebaran 2016 dapat dilalui pemudik. Namun, ruas jalan 17,57 kilometer tersebut masih belum aspal melainkan urukan pasir dan batu alias sirtu.

“Targetnya Lebaran bisa dilalui sampai Salatiga. Pembebasan lahan juga sudah 99 persen. Diharapkan bisa mengurai kemacetan,” kata Anggota Komisi D DPRD Jateng, Moch Ichwan, kepadaMetrotvnews.com, usai meninjau jalan tol seksi III Bawen-Salatiga, Kamis (24/3/2016).

Meskipun masih sirtu, Ichwan berharap PT Trans Marga sebagai operator bisa memberikan pelayanan dengan melakukan pengaspalan sebagian jalan, meskipun tidak semuanya.

Seksi tiga dibagi menjadi tiga paket. Paket 3.1 (Bawen-Polosiri) sepanjang 3,49 kilometer. Pengerjaannya saat ini masih pada pembangunan konstruksi jembatan sepanjang 366 meter. Sementara paket 3.2 (Polosiri-Sidorejo) sepanjang 6,8 kilometer. Sedangkan untuk paket 3.3 (Sidorejo-Tengaran) sepanjang 7,309 kilometer.

“Kendalanya di lapangan saat pembangunan karena hujan, yang kalau turun bisa sampai 4-5 jam. Itu mengganggu. Selain itu juga pembebasan lahan juga. Tapi sudah bisa diatasi pembebasannya dengan UU Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,” imbuh Angota Komisi D DPRD Jateng, Penny Dyah Perwitosari.

Namun, faktanya pembebasan lahan seksi III Bawen-Salatiga masih menyisakan sekitar 7,3 persen. Lahan tersebut terdiri dari lima persen tanah kas desa atau sebanyak 44 bidang di Kabupaten Semarang. Sementara sisanya, atau 2,3 persen adalah lahan milik warga.

Kendala yang dialami adalah masalah administrasi, seperti berkas kepemilikan lahan serta masih belum adanya kesepakatan harga antara pemilik lahan dan pemerintah.

sumber :

Rabu, 23 Maret 2016

Kejar Target Lebaran 2016, Pembangunan Tol Bawen-Salatiga Dikebut


Kompas.com/ Syahrul Munir
Salah satu underpass Tol Bawen-Salatiga 


TRIBUN-MEDAN.com, SALATIGA - Pembangunan jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen- Salatiga terus dikebut dalam sisa waktu 156 hari sejak 17 Maret 2016.

Keterlambatan pembangunan jalan tol sepanjang 17,6 kilometer tersebut akibat permasalahan pembebasan lahan di beberapa titik.

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) Arie Irianto mengatakan, pembebasan lahan seksi III Tol Bawen-Salatiga secara keseluruhan masih menyisakan sekitar 7,3 persen lahan yang belum dibebaskan.

Lahan itu itu terdiri dari 5 persen tanah kas desa atau sebanyak 44 bidang di Kabupaten Semarang. Adapun sisanya merupakan lahan warga.

"Tetapi informasi terkini, sudah ada solusi melalui pemberian kompensasi produksi lahan TKD atas persetujuan Bupati Semarang," kata Arie, Selasa (23/3/2016).

Belum semua lahan dibebaskan karena ada masalah administrasi, seperti berkas kepemilikan lahan serta. Ada pula yang belum mencapai kesepakatan harga antara pemilik lahan dan pemerintah.

Saat ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai Panitia Pembebasan Tanah (P2T) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tengah mengupayakan untuk membebaskan seluruh lahan tersebut.

"Secara umum, saat ini kami masih menunggu sisa sekitar 7,3 persen. Termasuk pula penyelesaian persoalan di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, yang masih terjadi kesalahan dalam berkomunikasi," kata Ari.

Melihat dari data di lapangan khususnya di paket 3.3D ruas Tol Sidorejo–Tengaran, kata Ari, merupakan paling kritis terkait lahan yang belum bebas.

Akibat kendala itu, terjadi keterlambatan dalam penyelesaian fisik hingga sekitar 20 persen. Itu berdasarkan asumsi jika lahan sudah dapat terbebaskan sebanyak 100 persen.

"Selain faktor lahan, faktor cuaca musim hujan seperti saat ini pun berpengaruh dalam pengerjaan fisik di ruas tol seksi III tersebut. Tetapi, kami akan berupaya ruas tersebut dapat digunakan di arus Lebaran 2016 ini," katanya. (*)

sumber :

Selasa, 22 Maret 2016

Kapolres Siap Usut Dugaan Penyimpangan Fasum Tol Semarang-Solo


Kapolres Semarang, AKBP Usman Latief. 
(Edy Susanto)
UNGARAN (KRjogja.com) - Kapolres Semarang, AKBP Usman Latief menegaskan siap mengusut dan menangkap pelaku penyimpangan uang pengganti fasilitas umum (fasum) dari proyek jalan Tol Semarang-Solo di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

“Saya akan tangkap pelaku, apabila ada dugaan penyimpangan fasum di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang,” tandas Kapolres dihadapan puluhan warga di aula Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (22/03/2016).

Kapolres juga meminta kepada warga untuk mendukung tak tidak menghalangi proyek jalan tol sebagai proyek nasional. “Kalau memang warga tidak puas silahkan menempuh jalur hukum melalui tuntutan secara perdata. Soal uang fasum yang telah diterima oleh desa menjadi urusan desa. Kalau ada penyimpangan saya berjanji akan menangkap pelakunya,” tukas kapolres.

Wakil Warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Suparno (59) pihaknya akan melakukan tuntutan perdata berkaitan dengan uang pengganti fasilitas umum yang dibiayai swadaya warga. “Pihak desa tidak terbuka dan tidak transparan. Kami mendukung proyek jalan tol, dan pathok yang kami pasang di tanah fasum sudah kami cabut sejak Jumat (18/3) lalu,” tandas Parno dihadapan kapolres.

Mediasi mengenai kelancaran proyek jalan tol Seksi III Bawen-Salatiga tahap ketiga yang melewati Desa Sukaharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang sempat terganjal dan berhenti lantaran warga menuntut penggantian fasum.

sumber :