javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Minggu, 04 Juni 2017

Penampakan Jalan Tol Brebes Pemalang dari Udara untuk Mudik 2017

Inilah Penampakan Jalan Tol Brebes Pemalang dari Udara yang akan digunakan untuk mudik 2017



sumber :

Meski Gratis, GT Salatiga akan Berfungsi Sebagai Tempat Pembayaran


Gerbang Tol Salatiga yang berada di Kecamatan Tingkir, 
Salatiga, Jawa Tengah. Gerbang tol ini menjadi ujung dari ruas 
Tol Bawen-Salatiga. Gambar diambil pada Kamis (25/5/2017)
(KOMPAS.com/DANI PRABOWO)


UNGARAN, KompasProperti - Tingkir Exit (Tingxit) yang merupakan pintu keluar dari ruas tol seksi tiga Bawen-Salatiga diperkirakan akan menjadi titik penumpukan kendaraan pada saat mudik Lebaran 2017.

Prediksi kemacetan panjang ini bertolak dari fakta di lapangan yakni terdapat penyempitan jalur dari jalan tol ke jalan reguler.

Selain itu, PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Semarang-Solo akan memberlakukan tarif untuk perjalanan Semarang-Bawen di gerbang tol (GT) Salatiga yang ada di Kecamatan Tingkir.

"Bawen-Salatiga memang bebas biaya karena masih fungsional, tapi pembayaran Semarang-Bawen dilakukan di GT Salatiga yang ada di Tingkir," kata Manajer Operasional TMJ Fauzi Abdurrahman kepada KompasProperti, Sabtu (3/6/2017) siang.

Dia mengakui, ada kekhawatiran terjadinya penumpukan jalan, namun PT TMJ memastikan tidak akan terjadi penumpukan kendaraan yang berlebihan di Tingxit.


TMJ akan berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan di dua wilayah yang dilewati yakni Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, guna menentukan rekayasa lalu lalu lintas berupa sistem buka tutup di beberapa titik yang sudah ditentukan.

Kondisi terkini Ruas Tol Bawen-Salatiga per 17 Februari 2017
(Ridwan Aji Pitoko)



Menurut rencana, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan uji kelayakan ruas Tol Bawen-Salatiga pada H-10 lebaran.

Fungsionalisasi ruas Tol Bawen-Salatiga ini diharapkan bisa memecah kemacetan yang kerap terjadi di jalur selatan khususnya antara Bawen Kabupaten Semarang hingga Blotongan dan Salatiga Kota.

Selama mudik 2017, fungsionalisasi Tol Bawen-Salatiga ini berlaku satu arah untuk kendaraan yang sudah masuk sejak dari Tol Semarang saja. Arah sebaliknya, dari Salatiga ataupun dari Bawen, kendaraan belum diperbolehkan masuk.

Sedangkan untuk pengenaan tarifnya, hanya perlu membayar untuk ruas Semarang-Bawen, dan pembayarannya akan ditarik di pintu tol Salatiga.

Sementara untuk pemudik tujuan Yogyakarta, tetap keluar di pintu Tol Bawen seperti biasanya.

Sebelumya dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka Kesiapan Pengamanan Ramadhan Idul Fitri 2017 di Ruang Dharma Satya Kantor Setda Kabupaten Semarang, Rabu (31/5/2017) siang, Fauzi memastikan Jalan Tol Semarang-Solo seksi III, yakni ruas tol Bawen-Salatiga dipastikan berfungsi saat mudik Lebaran 2017.


Pekerjaan tol Bawen-Salatiga, cut and fill tanah sepanjang 
2 kilometer antara Kandangan-Polosiri, Bawen. 
Gambar diambil Kamis (30/3/2017).
(Kompas.com/ Syahrul Munir)

"Karena masih bersifat fungsional, maka kendaraan yang melintas hanya cukup membayar tarif tol dari Semarang ke Bawen saja. Selebihnya dari ruas Bawen ke Salatiga gratis," kata Fauzi.

Sementara berkaca kejadian Brexit pada tahun lalu, TMJ telah mengambil langkah antisipatif guna menghindari kemacetan panjang di exit toll Tingkir (Tingxit). Antara lain dengan sistem buka tutup berdasarkan panjang antrean di pintu tol Tingkir. 

"Jadi panjang antrean berapa kami sudah ada standard operational procedure (SOP). Kami ada rekayasa lalu lintas. Jadi kalau sudah sampai kilometer 52 kami alihkan ke (exit) Bawen," jelasnya.

Begitu pula jika pengalihan ke exit Bawen terjadi antrean hingga satu kilometer, maka akan dilakukan dilakukan pengalihan ke exit Ungaran.

"Itu SOP-nya sudah kita sampaikan dalam rakor linsek tadi," imbuhnya.

sumber :

Sambut Arus Mudik Lebaran 2017, Pengerjaan Jalan Tol Soker Akan Dihentikan H-7


Koordinator lapangan tol Soker pejabat pembuat komitmen (PPK) 
Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), 
Amal Ginting dan Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, 
saat melakukan pengecekan tol Soker, Jumat (2/6/2017) lalu. 


TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pengerjaan jalan tol Solo - Kertosono (Soker), tepatnya ruas jalan Solo - Ngawi, Jatim mulai H-7 Lebaran 2017 akan dihentikan.

Dihentikannya tersebut karena jalan tol Soker akan dibuka sebagai jalur alternatif pada arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Koordinator lapangan tol Soker pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Amal Ginting, mengatakan, jalan tol Soker akan dibuka satu jalur pada arus mudik dan balik Lebaran.

Hal ini karena masih ada beberapa lahan warga yang dibebaskan.

"Nanti akan ada beberapa titik yang diharuskan untuk perpindahan jalur karena masih pengerjaan yang belum selesai," katanya, Minggu (4/6/2017).

Dia menyebutkan perpindahan jalur tersebut akan terjadi di dua titik ruas jalan tol Soker yakni di kawasan Kali Pepe, Klodran dan Donohudan, Boyolali.

Ginting menambahkan, selama arus mudik Lebaran akan dibuka dua pintul tol Soker yakni di pintu masuk Tol Ngasem dan Klodran.

"Begitu juga pada waktu arus balik nanti keluar lewat pintu tol Klodran dan Ngasem," jelasnya.

Sampai saat ini masih ada empat ruas tol Soker yang dikerjakan.

Keempat titik ruas tol Soker ini berada di Ngasem, Kali Pepe, Sobokerto dan Donohudan, Boyolali.

"Luasnya sekitar 21 kilometer," katanya.(*)

sumber :

Sabtu, 03 Juni 2017

FLY OVER BREBES-TEGAL-PURWOKERTO UPDATE 31 MEI 2017



sumber :
youtube.com

H-7 Lebaran, Ruas Tol Bawen-Salatiga Difungsikan


SURVEI: Polres Salatiga dan Dinas Perhubungan Salatiga melakukan 
survei dan pemetaan di pintu exit tol Tingkir Salatiga, 
Senin (8/5/2017). (manteb.com/tata-way)


SALATIGA, MANTEB.Com – Tujuh hari jelang lebaran dipastikan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga sudah bisa difungsikan. Kepastian tersebut diputuskan setelah beberapa hari ini pihak pengelola tol Trans Marga Jawa Tengah melakukan uji coba kelayakan.

Kepastian tersebut juga sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral yang dihadiri oleh Trans Marga Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, Polres Semarang, dan jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di Gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Rabu (31/5/2017).

“H-7 sudah dipastikan secara fungsional sudah bisa dioperasikan,” kata Manajer Operasional PT Trans Marga Jawa Tengah, Fauzi Abdulrahman, saat ditemui sesuai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral.

Lebih lanjut Fauzi menuturkan, jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 km saat dibuka nantinya masih gratis. Namun bagi pemudik yang melintas dari Kota Semarang hingga Salatiga, akan dikenai tarif yang sama dari ruas tol Ungaran-Bawen sebesar Rp 7.500. Untuk pembayaran dilakukan di gardu tol yang berada di exit tol Salatiga.

Untuk menghindari kemacetan di wilayah exit tol Tingkir, khususnya saat antrean pembayaran di gardu tol, beberapa antisipasi sudah dilalukan oleh petugas dengan rekayasa lalu lintas.

Apabila antrean sudah melebihi 2 km di exit tol Tingkir, maka arus lalu lintas akan dialihkan ke exit tol Bawen. Namun jika masih ada kemacetan, akan dialihkan ke exit tol Ungaran.

“Jadi kalau sudah sampai KM 52 itu kita alihkan ke Bawen, demikian juga dari Bawen kalau sudah 1 km kita alihkan ke Ungaran,” terang Fauzi.

Penulis : Tata Rahmanta

sumber :

Ini Daftar Ruas Tol Trans-Jawa Bebas Tarif Alias Gratis


Perlintasan di Jalan Tol Solo Kertosono (Soker) di Sragen, 
Jawa Tengah(Kontributor Surakarta, M Wismabrata)


JAKARTA, KompasProperti - Sejumlah ruas Jalan Tol Trans-Jawa akan difungsikan atau digunakan sementara selama mudik dan balik Lebaran 2017.

Ruas yang difungsikan ini nantinya dibebaskan dari biaya alias gratis.

"Kalau yang dikenakan tarif hanya yang sudah dioperasikan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna di Galeri Nasional Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Untuk ruas Tol Trans-Jawa yang akan difungsikan adalah sebagai berikut:

  1. Ruas Tol Brebes Timur hingga Weleri. Ruas ini terdiri atas Brebes Timur-Pemalang yang meliputi Seksi 3 Brebes Timur-Tegal dan Seksi 4 Tegal-Pemalang.
  2. Kemudian ruas Tol Pemalang-Batang yang terdiri atas Seksi 1 Pemalang-Pekalongan dan Seksi 2 Pekalongan-Batang.
  3. Selanjutnya ruas Tol Batang-Semarang yang baru selesai hingga Weleri, terdiri atas Seksi 1 Batang-Batang Timur dan Seksi 2 Batang Timur-Weleri.
  4. Ruas Tol Semarang-Solo tepatnya Seksi 3 Bawen-Salatiga.
  5. Ruas Tol Solo-Ngawi meliputi Kertosuro-Karanganya, Karanganya-Sragen, Sragen-Mantingan dan Mantingan-Widodaren.
  6. Ruas Tol Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Mojokerto-Surabaya dan Gempol-Pasuruan.
sumber :

H-10 Lebaran, Pemudik Bisa Lewati Empat "Flyover" Brebes-Tegal



Jalan layang Dermoleng yang berada di wilayah Ketangungan,
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
(KOMPAS.com / DANI PRABOWO)

JAKARTA, KompasProperti - Penyebab munculnya titik rawan kemacetan di pintu keluar (exit) Tol Brebes Timur (Brexit) tahun lalu salah di antaranya adalah perlintasan sebidang kereta api.

Untuk mengatasinya, sejak 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 4 jalan layang atau flyover di Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek di Kabupaten Brebes dan Tegal.

"Empat flyover Brebes-Tegal fungsional H-10 Lebaran," tulis pembuka video di Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr.

Setiap harinya, terutama pada musim mudik lebaran terdapat 97 kereta api yang melewati perlintasan.

Jika tiap kereta membutuhkan waktu melintas 5 menit maka diperkirakan 9 jam per hari arus lalu lintas menjadi terhambat pada titik ini.

Dengan adanya keempat flyover ini diharapkan dapat memperlancar arus mudik Lebaran 2017.

Masing-masing perkembangannya yaitu di Dermoleng sudah mencapai 84,86 persen, Klonengan 94,23 persen, Kesambi 78,68 persen, dan Kretek 76,84 persen. Ini merupakan hasil pemantauan per 31 mei 2017.

Jalan Layang Dermoleng-Ketanggungan memiliki panjang 650 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Pembangunan jalan ini menelan biaya Rp 62 miliar.

Sementara itu, untuk Jalan Layang Klonengan-Prupuk sepanjang 1.011 meter, bernilai kontrak Rp 112 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Hutama Karya (persero) Tbk.

Kemudian, Jalan Layang Kesambi dengan panjang 470 meter dibangun oleh PT Brantas Abipraya. Nilai kontraknya mencapai Rp 58 miliar.

Terakhir, Jalan Layang Kretek dengan panjang 700 meter dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.



sumber :
kompas

Jumat, 02 Juni 2017

Mudik Dari Jakarta-Semarang Bisa Lewat Tol, Berapa Biayanya?



Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Musim mudik Lebaran segera tiba. Mayoritas masyarakat Indonesia yang diisi oleh penduduk beragama muslim akan banyak dijumpai pada beberapa jalur mudik, baik darat, udara maupun laut. Salah satu jalur yang banyak dilalui, khususnya di pulau Jawa adalah jalur darat. 

Beberapa jalan tol saat mudik Lebaran tahun ini bakal bisa dilalui secara fungsional alias gratis. Pemudik bisa menerus menggunakan jalan tol baik jalan tol yang sudah beroperasi penuh maupun yang sekadar fungsional hingga menuju Semarang.

Dihitung dari Jakarta dengan pemberangkatan dari Jakarta Pusat, setidaknya terdapat 7 ruas tol yang harus dilewati untuk sampai ke Semarang. Yakni Tol Jakarta - Cikampek, Tol Cikopo - Palimanan (Cipali), Tol Palimanan - Kanci, Tol Kanci - Pejagan, Tol Pejagan - Pemalang, Tol Pemalang-Batang dan Tol Batang-Semarang.

Dengan telah diberlakukannya sistem tol integrasi sejak tahun lalu, maka sistem pembayaran dibagi menjadi dua cluster. Cluster pertama merupakan gabungan dari tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan dan Purbaleunyi ke arah Bandung. Jadi, nanti masuk pintu tol Cikarang Utama, ambil tiket. Kemudian, baru bayar di pintu tol Palimanan. 

Di Cikarang Utama-Palimanan, pemudik akan dikenakan tarif Rp 109.500. Dengan rincian Cikarang Utama-Cikopo Rp 13.500 dan Cikopo-Palimanan Rp 96.000.

Kemudian, untuk sampai ke ruas Pejagan-Pemalang, pemudik masih bisa melalui tol operasional hingga ke Brebes Timur. Penggabungan sistem pembayaran dimulai dari Jalan Tol Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan dan Tol Pejagan-Pemalang (hingga Brebes Timur). Jadi, saat pemudik tiba di pintu tol Palimanan, selain membayar juga diberikan tiket untuk keluar di pintu tol Brebes Timur.

Di tol Brebes Timur, pemudik yang berasal dari Palimanan akan dikenakan tarif Rp 55.500 dengan rincian Palimanan-Kanci Rp 11.500, Kanci-Pejagan Rp 24.000, Pejagan-Brebes Timur Rp 20.000. 

Berbeda dengan mudik Lebaran tahun lalu, kini pemudik bisa terus menggunakan ruas tol Pejagan-Pemalang secara penuh, meski secara operasional, tol baru bisa dilewati sampai Brebes Timur. Namun mulai dari Brebes Timur melewati Tegal hingga Pemalang, kini pemudik telah bisa melewatinya secara fungsional alias gratis.

Bahkan pemudik bisa terus melanjutkan hingga ke ruas Pemalang-Batang yang juga bakal dilalui secara fungsional atau darurat. Dibukanya ruas ini akan mengurai kepadatan di jalur pantai utara (Pantura).

Sedangkan perjalanan dari Batang hingga Semarang, pemudik bisa menggunakan tol fungsional sampai ke Weleri, Kabupaten Kendal (seksi tiga proyek tol Batang-Semarang), yakni 52 km sebelum Semarang.

Dengan perhitungan itu, pemudik yang lewat jalan tol setidaknya membutuhkan biaya Rp 165.000 untuk membayar tol yang sudah operasional penuh yakni dari Cikarang Utama-Brebes Timur. Jumlah tersebut bisa lebih ringan karena operator tol dan pihak perbankan menawarkan diskon tarif 20% bisa menggunakan pembayaran non tunai alias kartu uang elektronik.

Tambahan 319,82 km tol baru di Trans Jawa

Tol Trans Jawa sendiri bakal mendapatkan tambahan jalan tol yang bisa dilalui secara fungsional sepanjang 319,82 km. Seluruh jalur tol ini bisa dilewati secara fungsional alias gratis. 

Untuk mengantisipasi macet di Brebes Exit (Brexit), pemerintah juga telah membangun empat buah flyover di Pantura, Jawa Tengah. Pembangunan keempat flyover tersebut kini telah mencapai progres secara keseluruhan sebesar 80%, sehingga dipastikan bakal rampung setidaknya 10 hari sebelum Lebaran sehingga kemacetan yang timbul akibat adanya penumpukan kendaraan pada persimpangan sebidang Kereta Api dijamin tak lagi ada.

Sementara bagi pemudik yang terus ingin melanjutkan perjalanan dari Semarang hingga Surabaya, jalan tol ruas Semarang-Solo bisa dilalui hingga Salatiga. 

Jalan tol alternatif dari Semarang ke Surabaya sendiri disiapkan sejauh 165 km bagi pemudik yang dikombinasikan dengan jalan nasional. Pada lokasi jalan tol, yang belum siap menggunakan jalan nasional yaitu di ruas Salatiga-Kartasuro, Widodaren-Klitik (Ngawi), Gunungan (Magetan)–Sawahan (Nganjuk), Kedungjati (Grobogan)–Purworejo, Wilangan (Nganjuk)–Kertosono.

Di ruas Solo-Ngawi, ruas fungsional dimulai dari JC Kertosuro–SS Karanganyar (segmen Solo-Karanganyar) 20,9 km, dilanjutkan seksi 1 (Solo-Mantingan) segmen Karanganyar-Sragen 13,8 km, seksi 1 (Solo –Mantingan) segmen Sragen-Mantingan 21,35 km, dan seksi 2 (Mantingan-Ngawi) 20 km.

Masuk ke perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, tol Ngawi-Kertosono seksi 1 (Ngawi Interchange (IC) –Madiun IC) segmen Klitik–Gulungan sepanjang 11 km juga bisa dilewati secara fungsional. Lalu seksi II (Madiun IC-Caruban IC) segmen Sawahan-Kedungjati 6 km, dan seksi III (Caruban IC –Nganjuk IC) segmen Purworejo-Wilangan 18 km.

Kemudian tol Kertosono-Mojokerto seksi 2 (Jombang-Mojokerto Barat) sepanjang 19,7 km, dan tol Mojokerto-Surabaya seksi 1B Sepanjang-WRR 4,3 km, seksi 2 WRR-Driyorejo 5,07 km, dan seksi 3 Driyorejo-Kriyan 6,1 km.

"Setelah Ngawi nanti bisa masuk lagi ke dalam tol, keluar di Madiun. Dari Madiun bisa masuk lagi ke Kertosono sampai ke Surabaya," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto beberapa waktu lalu.

Adapun jalur-jalur tol yang dilalui secara fungsional bakal dapat dilintasi kendaraan 2 lajur dengan 1 arah untuk arus mudik maupun arus balik, dengan kecepatan 40-50 km/jam di atas jalan perkerasan timbunan dan lean concrete (beton tebal 10 cm).

Pemerintah juga menyiapkan lahan kosong untuk istirahat (rest area sementara) di beberapa lokasi sesuai kebutuhan yang bisa digunakan untuk istirahat shalat maupun buang air kecil.

Arie mengaku jalan-jalan nasional dan tol yang dikombinasikan untuk mudik Lebaran tahun ini diyakini tak bakal mengulangi peristiwa macet horor yang terjadi pada tahun lalu. Secara khusus ia hanya menyampaikan perhatian pada jalan nasional di Semarang yang kemungkinan bakal dilalui banjir rob pada saat mudik tiba.

"Kemungkinan yang ada problem adalah di Semarang. Antara Semarang dan Demak yang kemungkinan ada banjir rob. Kami sudah siapkan pompa-pompa di sana, mudah-mudahan nanti macetnya tidak terlalu parah," pungkasnya. (dna/dna)

Sumber :
detik.com


Kamis, 01 Juni 2017

Tol Bawen-Salatiga Sudah 98 Persen, Siap Dipakai Saat Mudik Lebaran



Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 3 Bawen-Salatiga siap dioperasikan secara fungsional pada Triwulan II-2017. Hingga akhir Mei 2017, progres konstruksi untuk Seksi 3 Bawen-Salatiga telah mencapai 98 persen. Diharapkan saat musim arus mudik-balik, jalan tol sepanjang 17,5 km tersebut dapat beroperasi secara fungsional.



Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 


"Capaian Tol Bawen-Salatiga (17,5 km) sudah 98 persen selesai. Sekitar 1.000 meter belum rigid pavement (pengerasan)," ungkap Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno kepada kumparan (kumparan.com) usai meninjau lokasi, Kamis (1/6).


Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

Jalan tol sepanjang 72,64 km yang dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk merupakan salah satu skala prioritas pembangunan jalan tol oleh Pemerintah saat ini, telah sesuai dengan tata ruang terpadu yang disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan diharapkan dapat mempercepat pengembangan wilayah tersebut.



Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

"Sekarang sedang dikebut jika udara panas dalam kurun seminggu ke depan sudah dapat diselesaikan. Terdapat rest area temporary atau darurat di sisi timur yang disediakan bagi pemudik," imbuhnya.


Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

Jalan Tol Semarang-Solo yang menghubungkan kota Semarang dan Solo memiliki arti penting bagi denyut nadi perekonomian di daerah yang dilintasi yaitu, Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo dan Solo yaitu memperkuat potensi pengembangan wilayah, khususnya untuk mendukung pergerakan perekonomian melalui peningkatan kelancaran arus barang dan jasa.



Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 


Jalan Tol Semarang-Solo sebagai bagian dari Trans Jawa yang melintas di jalur Pantura berperan penting dalam membantu kelancaran arus mudik balik Lebaran. Memasuki musim libur panjang, Jalur Pantura menjadi salah satu jalur favorit pemudik.



Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

Pemudik yang melintas di Kota Semarang dapat meneruskan perjalanan menuju Kota Solo di bagian selatan atau melanjutkan ke jalan nasional menuju ke kota tujuan di sebelah timur seperti Kudus, Pati, Rembang dan kota-kota di Provinsi Jawa Timur.


Jalan Tol Bawen-Salatiga (Foto: Dok MTI) 

Jalan Tol Semarang-Solo diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di jalan arteri serta memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan untuk menuju ke kota tujuan dengan aman, lancar dan nyaman.

sumber :

pos diteruskan : Pojok Soklin

Mengurai Kemacetan Melalui Pembangunan Empat Flyover



Untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang berada pada perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun empat flyover dengan menerapkan teknologi CMP atau Corrugated Mortar Busa

sumber :