javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Jumat, 31 Agustus 2012

HK kaji proyek kereta layang Bekasi-Tomang

PROYEK
BUMN
Ilustrasi
JAKARTA. PT Hutama Karya sedang melakukan studi kelayakan proyek pembangunan kereta layang Bekasi-Tomang dengan panjang 26 kilometer (km). Direktur Hutama Karya Tri Widjajanto optimis proyek tersebut bisa terlaksana.

Rencananya pembangunan proyek kereta layang Bekasi-Tomang akan dibagi kedalam tiga paket yaitu pertama jalur Bekasi-Cawang sepanjang 13 km, kedua jalur Cawang-Semanggi sepanjang 8 km, dan jalur Semanggi-Tomang sepanjang 5 km.

Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak sepakat terhadap konsep kereta layang dari Hutama Karyakarena tarif terlalu tinggi yang sebesar Rp 70.000. Namun, Tri mengatakan, Kementerian BUMN tetap mengamanatkan untuk melakukan pendalaman penelitian lebih lanjut.

Setelah menyelesaikan studi kelayakan, Hutama Karya akan bicara dengan pemerintah daerah Jakarta, Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan. Sebab, Tri bilang jalur kereta layang ini melewati dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Untuk menekan tarif, Hutama Karya akan menggandeng pemerintah daerah dan investor swasta. Nilai proyek itu sendiri mencapai Rp 10 triliun. Tri belum mau menjelaskan sumber pembiayaan itu. Dia beralasan lebih mementingkan penelitian lebih dahulu.

Rencananya, Hutama Karya juga akan bekerjasama dengan mitra juga untuk meningkatkan kelayakan proyek dari sisi ekonomi menyusul keberatan yang diajukan oleh Kementerian BUMN atas penggunaan dana APBN. 
sumber :
kontan

Dahlan Iskan Bentuk Forum Hukum BUMN

BUMN
Dahlan Iskan. [google]
[JAKARTA] Kementerian BUMN membentuk Forum Hukum BUMN sebagai pendukung UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang dimasukkan dalam Prolegnas 2012, sekaligus mengatasi masalah yang membelenggu perusahaan pelat merah.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kabiro Hukum Kementerian BUMN, Hambra Samal, mengungkapkan di Jakarta, Jumat (31/8), usulan untuk membentuk Forum Hukum BUMN sudah lama diajukan oleh 141 BUMN.

Pembentukan Forum Hukum ini dinilai krusial seiring dengan banyaknya kasus hukum yang harus dihadapi oleh BUMN.

Ia mencontohkan beberapa aset BUMN berupa lahan dan tambang yang diklaim oleh pihak swasta padahal aset tersebut merupakan milik BUMN. Selanjutnya, terdapat perbedaan penafsiran antara BUMN dan pemangku kepentingan, seperti pengadilan dan tipikor tentang bisnis BUMN.

"Selama ini, masing-masing BUMN menghadapi masalahnya selalu sendirian, dan mereka berjuang sendiri. Persoalannya rata-rata sama. Untuk itu, ada forum ini," kata Hambra di sela seminar bertema "Kedudukan BUMN dalam Sistem Keuangan Negara".

Terbentuknya Forum Hukum BUMN diharapkan menjadi mediator dalam penyelesaian sengketa yang dihadapi BUMN. Bahkan, Forum Hukum BUMN dapat mem-"back up" revisi UU BUMN sebab untuk merevisi suatu UU dibutuhkan lobi-lobi.

"Nah, BUMN memiliki lobi-lobi yang hebat karena lobi sangat dibutuhkan dan manfaatnya luar biasa. Kalau kita (Kementerian BUMN,red.) menyelesaikannya sangat terbatas," paparnya.

Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN, Herman Hidayat, menambahkan BUMN dengan adanya Forum Hukum BUMN ini maka bisa leluasa bersaing dengan perusahaan swasta. Saat ini, BUMN diwajibkan untuk mematuhi ketentuan yang jumlah dan lingkupnya lebih banyak dari pada swasta.

"Kondisi ini menjadikan BUMN tidak memiliki 'level of playing field' yang sama dengan swasta," tutur Herman pada kesempatan yang sama.

Badan Usaha Milik Negara dibebani oleh delapan peraturan yang harus dipatuhi sehingga menyulitkan BUMN untuk bergerak dan berinvestasi.

Delapan peraturan itu adalah UU Perusahaan Terbatas, UU Pasar Modal, UU Sektoral, UU BUMN, UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, UU Tipikor, UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, katanya. [Ant/L-8] 
sumber :

Pengusaha Pakai BBM Bersubsidi IUP-nya Dicabut

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Mobil operasional tambang dan perkebunan akan dipasang stiker BBM Nonsubsidi seperti mobil 

operasional PNS dan BUMN ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai tanggal 1 September 2012, seluruh mobil operasional perusahaan pertambangan dan perkebunan tidak boleh memakai BBM bersubsidi atau biasa mereka memakai solar bersubsidi.

Untuk itu, semua mobil operasional akan dipasangi stiker sama seperti mobil pegawai negeri sipil dan pegawai BUMN.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menegaskan jika ada pengusaha atau perusahaan tambang dan perkebunan yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi berupa teguran.

Jika masih memakai BBM bersubsidi lagi dan ketahuan, Jero Wacik mengatakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) mereka bisa dicabut oleh Pemerintah.

"Kalau perlu izin (IUP) dicabut. Kalau memang pelanggarannya sengaja, kita cabut izinnya. Kalau truknya perusahaan harus tindak anak buahnya,"ujar Jero Wacik di kantornya, Jum'at (31/8/2012).

Sebelumnya penghematan BBM bersubdisi dilakukan kepada PNS, pegawai BUMN, dan Pemda. Agar kuota BBM tidak melebihi batas dan APBN untuk subsidi tidak berlebihan, maka pelarangan menggunakan BBM bersubsidi terus digalakan Pemerintah.

"Jadi yang penting mereka harus ngerti ini untuk APBN. Ini untuk negara kita,"ungkap Jero Wacik. (*)

sumber :

BUMN Masih Dirongrong 22 Permasalahan

IMQ, Jakarta — Untuk bersaing dengan perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara harus didukung dengan undang-undang dan iklim investasi yang baik. Namun, masih ada permasalahan yang melekat di BUMN, salah satunya regulasi BUMN jauh lebih banyak daripada swasta.

Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN, Herman Hidayat, mengungkapkan BUMN diwajibkan untuk mematuhi ketentuan yang jumlah dan lingkupnya lebih banyak daripada swasta. Kondisi ini menjadikan BUMN tidak memiliki 'level of playing field' yang sama dengan swasta.

BUMN memiliki delapan peraturan yang harus dipatuhi, sehingga menyulitkan BUMN untuk bergerak dan berinvestasi. Delapan peraturan itu adalah UU Perusahaan Terbatas, UU Pasar Modal, UU Sektoral, UU BUMN, UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, UU Tipikor, UU Pemeriksaaan Pengeluaran dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

"Ada lagi, lembaga yang terlibat dalam pembinaan, pengelolaan, dan pengawasan BUMN lebih banyak dari swasta," kata Herman Hidayat dalam seminar Kedudukan BUMN Dalam Sistem Keuangan Negara, di Jakarta, Jumat (31/8).

Lembaga yang terlibat dalam keputusan korporasi dan eksistensi BUMN, antara lain Presiden, DPR, Menteri Keuangan, Menteri Teknis, BPK, penegak hukum tipikor, RUPS, dewan komisaris, serta direksi.

"Inilah yang membedakan BUMN dengan badan usaha swasta, baik dalam masalah pendirian, perubahan modal, merger, akuisisi, konsolidasi, pembubaran BUMN, bahkan privatisasi pun harus disetujui oleh lembaga-lembaga tersebut," paparnya.

Sementara itu, 22 permasalahan BUMN yang harus dijawab oleh UU yang baru, antara lain:
1. Keuangan BUMN disamakan dengan keuangan negara
2. Kekayaan BUMN disamakan dengan kekayaan negara
3. Aset BUMN disamakan dengan aset negara
4. Kerugian BUMN disamakan dengan kerugian negara
5. Piutang BUMN disamakan dengan piutang negara
6. Merugikan BUMN disamakan dengan korupsi
7. BUMN disamakan dengan badan publik
8. Direksi, dewan komisaris, dewan pengawas, dan karyawan disamakan dengan penyelenggara negara
9. Pengadaan barang dan jasa masih didorong menggunakan Perpres Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
10. Sinergi BUMN dianggap melarang UU Anti Monopoli
11. BUMN masih dianggap sebagai instansi pemerintah
12. Banyak masalah yang ingin mengatur BUMN
13. Regulasi BUMN jauh lebih banyak daripada swasta
14. Kelembagaan BUMN lebih banyak daripada swasta
15. Stigma BUMN sebagai sarang korupsi
16. BUMN masih sarat intervensi politik
17. Banyak permasalahan aset tetap BUMN (tidak produktif dan penjarahan)
18. Pengambilan keputusan strategis yang birokratis
19. Pembinaan BUMN masih belum terpusat pada satu instansi
20. Masih banyak pengurus BUMN yang kurang profesional
21. Kinerja BUMN yang kurang maksimal
22. Penggunaan laba BUMN kurang memperhatikan kepentingan pengembangan BUMN. 
sumber :

Tujuh BUMN Diperkenalkan pada Investor di Hongkong

KOMPAS/LASTI KURNIA Tujuh BUMN menyelenggarakan Investor Day di Hongkong
HONGKONG, KOMPAS.com—Kementrian BUMN untuk pertama kalinya menggelar Investor Day di Hongkong, Kamis (30/8/2012). Kegiatan dengan nama Echopulence tersebut ditujukan untuk pre-marketing guna menarik minat investor dari luar negeri.

Pada acara yang berlangsung selama dua hari, yaitu 30 dan 31 Agustus 2012, di Kantor pusat Bank BNI di Hongkong, Kementrian BUMN menghadirkan tujuh BUMN yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Semen Gresik (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Pegadaian (Persero).

Enam BUMN yaitu BNI, Bank Mandiri, BRI, Semen Gresik, PGN, dan Telkom adalah BUMN Indonesia yang telah masuk daftar 2.000 perusahaan global versi Forbes. Sementara PT Pegadaian diikutsertakan untuk diperkenalkan kepada para calon investor.

"Pegadaian diperkenalkan karenanya rencananya akan dimasukkan dalam program privatisasi," kata Parikesit Suprapto Deputi Bidang Usaha Jasa Kementrian BUMN yang membuka acara tersebut menggantikan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang batal hadir.

Tema Echopulence mengandung makna dari dua kata yaitu Echo yang berarti gaung dan Opulence yang berarti kemakmuran. Ditambahkan lambang alat musik Angklung sebagai simbol alat musik yang menghasilkan harmoni. Diharapkan acara ini dapat mengasilkan suatu kolaborasi untuk mencapai kemakmuran bersama.

Investor yang diharapkan hadir pada kegiatan kali ini adalah para investor atau pemegang saham yang telah ada dan juga investor baru. "Sudah ada 27 investor yang akan datang ke acara ini," papar Parikesit.

Kementrian BUMN berharap para investor dapat melihat peluang dari kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak positif saat ini di tengah krisis ekonomi global.

Parikesit menyatakan bahwa investor day sebagai ajang roadshow rencananya akan digelar tiap tahun dan mungkin selain di Hongkong juga akan dilaksanakan di Singapura dan Amerika.
 
sumber :
kompas 

Kamis, 30 Agustus 2012

HK dan Adhi Karya Mau Bangun Monorel, Foke: Jangan Sekedar Wacana Terus Dilempar

BUMN

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak mau gegabah langsung menyetujui keinginan para BUMN seperti Hutama Karya dan Adhi Karya membangun monorel di Jakarta. Pemda berharap tujuan yang positif itu jangan hanya wacana namun harus dimatangkan secara detail.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) menyambut baik keinginan para BUMN tersebut. Namun berdasarkan pengalaman proyek monorel sebelumnya yang gagal mendapat pendanaan, maka semua keinginan itu harus dikaji secara rinci.

"Semua usulan itu bagus, cuma mari kita duduk dan kita bicarakan jangan hanya sekedar wacana terus dilempar. Pemda ini nggak responsif dan segala macem. Kita perlu mempelajarinya secara mendetail secara lebih rinci sehingga kita bisa memberikan tanggapan," kata Foke di JCC Jakarta, Kamis (30/8/2012)

Sebelumnya pihak Hutama Karya berencana mengembangkan monorel dari Slipi ke Bekasi. Sedangkan Adhi Karya berencana membangun monorel dengan rute Rasuna Said-Gatot Subroto-Sudirman-Senayan-Pejompongan. Sedangkan rute kedua menempuh jarak Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Foke kembali menegaskan izin yang diberikan oleh Pemda kepada investor monorel terdahulu sudah hangus alias expired. Pada 19 September 2011 lalu, Foke secara resmi menghentikan masa perjanjian terhadap konsesi PT Jakarta Monorel sebagai pengembang dan investor monorel. Dampak penghentian perjanjian itu, pihak PT Jakarta Monorel meminta penggantian biaya investasi Rp 600 miliar.

"Dan itu sudah expired dan bukan berarti ijin itu bisa diperpanjang begitu saja. Itu sudah expired, berarti kalaupun akan ada izin itu izin baru," kata Foke.

Sehingga siapapun yang akan melanjutkan kembali proyek monorel maka harus mendapat izin dari pemerintah DKI Jakarta, tak terkecuali untuk Adhi Karya yang sebelumnya sempat bergabung pada proyek monorel terdahulu.

"Ya sudah jelas, bisa kita atur sedemikian rupa mungkin bagian dari yang lama bisa kita perhitungkan tapi bukan berarti terus izinnya begitu saja langsung kita perpanjang karena izinnya sudah expired lama. Saya kira yang berhak memberikan izin, yang mempunyai otoritas adalah pemerintah daerah," katanya.

Ia menegaskan untuk mengukur kelayakan sebuah proyek infrastruktur khususnya angkutan massal banyak pertimbangannya. Menurutnya proyek infrastruktur itu yang tidak mungkin dibiayai oleh swasta saja karena terkait return on investment (ROI).

"Pertama, cost of infrastructure terus cost of rolling stock, kedua yang perlu kita nilai adalah cost of money diamna dia pakai, kemudian yang ketiga adalah operating costnya kalau semuanya kita bisa nilai bersama dan hasilnya menunjukkan layak dan bisa bisa dikerjakan oleh pihak swasta ya why not tapi kalau semua itu menunjukkan output dan outcome tidak mungkin dibiayai oleh investasi swasta , ya juga tidak akan ragu-ragu untuk mengatakan ya nggak bisa oleh swasta," tegas Foke.

Baca Juga
Gerbong dan Sistem MRT Jakarta Bakal Diimpor dari Jepang
Jadi Terminal MRT, Stadion Lebak Bulus Digusur Oktober 2012
Tiru Singapura, MRT Jakarta Bakal Pakai Tiket Elektronik
Pengembang Janji Proyek MRT Jakarta Tak Gusur Rumah Warga
Angkut 412.000 Orang per Hari, MRT Jakarta Bisa Atasi Kemacetan
sumber :
detik

Pemkab Semarang Siap Hadapi Gugatan WTP

UNGARAN, suaramerdeka.com - Pemkab Semarang menyatakan siap menghadapi gugatan dari 53 warga terkena proyek (WTP) Lemah Ireng yang lahannya akan tergusur proyek tol Semarang-Solo. Pernyataan tersebut ditandaskan Bupati Semarang, Mundjirin saat ditemui wartawan, Rabu (29/8).

"Kami mempersilahkan bila harus ditempuh melalui jalur hukum. Terlepas dari itu, kami juga siap menghadapi gugatan warga Lemah Ireng, artinya kalau kedepan pengadilan memenangkan warga maka akan dibayar sesuai keputusan tersebut. Namun jika warga kalah, maka lahan yang ada bisa digarap untuk proyek tol dan warga bisa ambil uang (jalur konsinyasi-red) di Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang," kata Bupati.

Dijelaskan, permasalahan ganti rugi lahan di Lemah Ireng menjadi alot pasalnya ada sejumlah permasalahan di lapangan. Diantaranya, tuntutan warga lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh tim appraisal dan permasalahan terkait penghitungan ukuran lahan serta bangunan yang hingga kini belum selesai.

Selain permasalahan tersebut, Bupati juga menyinyalir adanya kepentingan pihak tertentu di balik kendala proses ganti rugi lahan milik warga di Lemah Ireng. Meski demikian, pihaknya tetap meminta warga bisa mengikuti keputusan pemerintah mengingat jalan tol merupakan kebutuhan nasional dan digunakan pula oleh masyarakat.

"Warga bukannya tidak mau melepas lahannya menyusul sampai sekarang masih ada mis di data pengukuran. Atas temuan tersebut, saya sudah menginstruksikan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk segera melakukan evaluasi," tandasnya. ( Ranin Agung / CN34 / JBSM )

Baca Juga
Konstruksi Tol Semarang Bawen Baru 38 Persen
WTP Lemah Ireng Dirikan Lima Tenda
Komisi A dan D Saling Menuding
Warga Kandangan Bawen Blokir Proyek Tol
Bupati Himbau WTP Lemah Ireng Berpikir Jernih
Tiga WTP Kalirejo Akan Kunjungi SBY
Cegah Longsor, Bukit Exit Tol Semarang-Solo Dikepras
Bupati Merasa Ada Oknum yang Memperkeruh Suasana
Warga Lemah Ireng Ancam Dirikan Tenda
Konsinyasi Lahan Tol Semarang-Solo Segera Diberlakukan
sumber :
Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Klepu Kabupaten Semarang, Selasa pagi (28/8) melakukan aksi unjuk rasa. Aksi dilakukan karena polusi debu pekat imbas dari pengerjaan proyek jalan tol Ungaran-Bawen.

Aksi terpaksa dilakukan oleh para siswa karena mereka tidak dapat belajar dengan tenang seperti yang mereka dapatkan sebelum adanya pembangunan proyek tol yang tepat berada di pinggir sekolah mereka. Bahkan janji relokasi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan layak hingga saat ini juga belum terealisasikan.

Dengan membawa beragam poster yang berisi keluhan tentang kondisi sekolah mereka, ratusan siswa SD Negeri 1 Klepu yang didampingi oleh para guru melakukan aksi long march dari sekolah mereka menuju tepian lokasi proyek pembangunan jalan tol Semarang - Solo sesi dua di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Usai menggelar aksi unjuk rasa, para siswa belum bisa menikmati kegiatan belajar mengajar usai libur panjang. Para siswa terpaksa membersihkan sendiri kelas mereka yang penuh dengan debu pekat akibat debu proyek jalan tol.
 
sumber :

Selasa, 14 Agustus 2012

Konstruksi Tol Semarang Bawen Baru 38 Persen

ilustrasi
SEMARANG, suaramerdeka.com - Direktur Teknik Trans Marga Jateng Ari Nugroho mengatakan, konstruksi jalan tol Semarang-Bawen baru mencapai 38 persen. Keterlambatan menyelesaikan proyek diakibatkan sejumlah lahan belum terbebaskan hingga kini.

"Ada 68 hektare lahan di Lemah Ireng dan dua hektar lagi di Karangjati Ungaran yang belum bebas," ujarnya usai konferensi pers di kantor Jasa Marga, Selasa (14/8).

Menurutnya, sesuai rencana fisik kegiatan sudah harus mencapai 40 persen. Namun karena sembilan hektare sisanya atau sekitar dua persen dari capaian target saat ini belum tergarap.

Lebih lanjut, dia mengakui, secara keseluruhan penyelesaian proyek mengalami keterlambatan. Pasalnya, proyek tol Semarang-Bawen ini sudah mesti rampung di 2013.

TMJ memprediksikan volume kendaraan yang melintasi tol Semarang-Ungaran selama arus mudik Lebaran 2012 naik lima persen. Lalu lintas harian kendaraan selama semester I berkisar 12.000 unit. "Puncak arus mudik kami perkirakan H-2 dengan jumlah kendaraan yang melintas bisa mencapai 18.000-19.000 per hari," ujar Ari.

Lebih lanjut, dia memastikan, konstruksi jembatan dan ruas jalan tol aman dilintasi. Meski begitu, ia mengimbau para pengendari agar mewaspadai turunan. Konstrusksi tol Semarang-Ungaran ini didesain untuk kecepatan kendaraan melintas 80 km/jam. ( Hartatik / CN26 / JBSM )

Baca Juga
WTP Lemah Ireng Dirikan Lima Tenda
Komisi A dan D Saling Menuding
Warga Kandangan Bawen Blokir Proyek Tol
Bupati Himbau WTP Lemah Ireng Berpikir Jernih
Tiga WTP Kalirejo Akan Kunjungi SBY
Cegah Longsor, Bukit Exit Tol Semarang-Solo Dikepras
Bupati Merasa Ada Oknum yang Memperkeruh Suasana
Warga Lemah Ireng Ancam Dirikan Tenda
Konsinyasi Lahan Tol Semarang-Solo Segera Diberlakukan
PT Trans Marga Jateng Janjikan Tol Ungaran-Bawen Sangat Panoramik
sumber :

Lima Tol Ditargetkan Rampung Tahun Depan

JAKARTA Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan dapat merampungkan paling sedikit lima ruas jalan tol pada 2013 karena proses konstruksinya hampir selesai.

Kepala BPJT Ahmad Gani Gazaly mengatakan, target tersebut sesuai dengan rencana kerja BPJT dan diharapkan akan terealisasi sesuai dengan jadwalnya. Kelima ruas rol itu yakni JORR W2, Bawen-Ungaran (Jateng), tol Serangan-Tanjung Benoa (Bali), Surabaya- Mojokerto seksi IV, dan Mojokerto- Kertosono seksi I dan II (Jatim).

Kita targetkan ada lima tol yang beroperasi. Saat ini konstruksinya sedang dikebut, termasuk pembebasan tanah untuk beberapa spot yang belum dibebaskan, kata Gani kepada sejumlah media di Jakarta,kemarin. Dia mengatakan, proses konstruksi masing-masing ruas berbeda progresnya. Sehingga belum dapat dipastikan ruas mana yang akan terlebih dahulu akan dioperasikan.

Meski demikian, Gani memastikan proses operasional akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2012. Kemungkinan besar yang akan segera dioperasionalkan yakni tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2, katanya. Direktur PT MHI, pemegang konsesi ruas tol Mojokerto- Kertosono, Legowo sebelumnya mengatakan, untuk merealisasikan ruas itu cukup sulit karena ada beberapa kendala.

Pertama, masalah pembebasan lahan di mana dari empat seksi yang akan dibangun, hingga kini baru seksi satu yang tanahnya sudah 81%.Kedua, akses antara jalan tol tersebut dengan akses jalan nasional cukup jauh,sehingga perlu ada akses penyambung dengan kualitas jalan yang layak. heru febrianto

sumber :

Puncak Arus Mudik Diperkirakan H-2 Lebaran

SEMARANG, suaramerdeka.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang memprediksi arus mudik mencapai puncaknya pada H-2, Jumat (17/8) mendatang. Volume kendaraan yang melintasi tol diperkirakan naik 15% dibandingkaan tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala Jasa Marga Cabang Semarang Sari Purnawarman ST didampingi Direktur Teknik Trans Marga Jateng Ir Ari Nugroho, saat konferensi pers, hari ini (13/8).

Untuk mengurangi antrean panjang, pihaknya akan menambah gardu di gerbang tol Banyumanik dari tiga menjadi lima. "Untuk jalur dari Bandung jumlah gardu yang dioperasikan menjadi enam. Secara keseluruhan ada 28 gardu, berada di empat gerbang tol yakni Manyaran, Tembalang, Muktiharjo, Gayamsari," tuturnya.

Pada puncak arus mudik nanti diprediksi ada sebanyak 98.360 kendaraan yang melewati tol. Angka ini naik hingga 15% dari puncak lalu liintas pada Lebaran 2011. Sedangkan dibanding lalu lintas harian yang berkisar 63.463 kendaraan, jumlah tersebut meningkat sebesar 54,99%.

Sementara itu, Direktur Teknik Trans Marga Jateng Ir Ari Nugroho mengungkapkan, jalur tol Semarang-Solo di seksi Semarang-Ungaran sepanjang 10,85 kilometer yang dioperasikan baru 1,65 kilometer. Selama semester I jumlah kendaraan yang melintas 12.415 unit/hari.

Selama arus mudik dan arus balik Lebaran dioperasikan tiga kendaraan derek lengkap dengan peralatan beserta petugas derek. Pengguna tol Semarang-Ungaran diminta waspada sebab konstruksi tol didesain untuk kecepatan 80 kilometer/ jam. ( Hartatik / CN33 / JBSM )


Baca Juga
Jalan Nasional yang Baik Hanya 49 Persen
Servis Mobil Gratis di Bengkel Mobil Quick Fix
H-4, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Ditolak, Usulan Pemudik Motor Lewat Tol Semarang-Ungaran
Gubernur: Seluruh Jalur Mudik Siap Dilalui
BBM dan Biaya Perawatan Mobdin Ditanggung Pengguna
Seribuan Pemudik Tiba di Tanjung Emas
Tiket KA Arus Balik Semarang-Jakarta Habis
Jalur Mudik Jateng Kekurangan 2.008 Rambu
Tak Semua Pengusaha Sediakan Mudik Gratis
sumber :

Minggu, 12 Agustus 2012

Jalur Alternatif Tol Semarang-Solo, Selesai Dikerjakan


ilustrasi
MANTEB.com - Selama tiga minggu dilakukan perbaikan, jalan alternatif tol Semarang-Solo Kabupaten Semarang di Ungaran selesai dikerjakan. Jalan alternatif sejauh 17 kilometer menghubungkan exit tol Ungaran hingga Karangjati. 
 
Jalur alternatif tol Semarang-Solo di Ungaran yang menghubungkan exit tol Ungaran hingga wilayah Karangjati sejauh 17 kilometer selesai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang. Perbaikan dengan mengaspal jalan berlubang dan bergelombang sudah dikerjakan 3 minggu lalu dan pada hari ini jelang arus mudik lebaran sudah bisa diselesaikan. 
 
Petugas saat ini masih melakukan pengecekan dan penyempurnaan untuk memastikan kelayakan jalan. Jalur alternatif tol Semarang-Solo merupakan salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Semarang untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas pada exit tol Ungaran.
 
sumber :
manteb 

Kendaraan Bermotor Mulai Padati Jalan ke Arah Semarang

Info Mudik 2012

Keramaian di Semarang (Angling/ detikcom)
Semarang Volume kendaraan yang masuk ke arah Kota Semarang baik dari arah Yogyakarta maupun Jakarta sudah mulai meningkat. Sejumlah warga sudah mulai mudik hari ini untuk menghindari puncak arus mudik.

Salah satu pemudik, Yuni Ardhyanti mengaku lebih memilih mudik pada H-8 karena menghindari lonjakan penumpang untuk moda transportasi bus. Ia pun sudah tidak sabar bertemu keluarganya di kampung halamannya di Kebumen.

"Saya mengajukan libur magang biar bisa pulang kampung sekarang," katanya di halte bus Sukun, Jl. Setiabudi, Semarang, Sabtu (11/8/2012).

Dari pantauan detikcom, kepadatan kendaraan terjadi di Jl Diponegoro, Ungaran dari arah Semarang menuju Yogyakarta tepatnya sebelum jalan masuk menuju tol Semarang-Ungaran. Kepadatan juga terlihat di Jl Jendral Sudirman, Ungaran.

Keadaan serupa terjadi di Jl Setiabudi, Semarang dari arah Yogyakarta, volume kendaraan juga meningkat dan didominasi oleh kendaraan roda empat. Meski demikian laju kendaraan masih terpantau ramai lancar.

Sejumlah kendaraan dari luar kota juga sudah memadati jalur pantura, Jl Wali Songo, Semarang dari arah Kendal atau Jakarta. Titik kemacetan terjadi di pertigaan Jrakah, pertigaan Gatot Subroto dan pertigaan tol Krapyak. Daerah pembangunan flyover yang di perkirakan menjadi titik macet yaitu Kalibanteng, hingga kini masih terpantau lancar.

Menurut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng, Perkiraan arus mudik dan balik akan terjadi pada H-2 yaitu tanggal 17 Agustus hingga H+6, 26 agustus.

"Prediksi puncak arus mudik adalah tanggal 17 hingga 18 Agustus, sedangkan arus balik adalah 24 hingga 26 agustus," kepala Dishubkominfo Provinsi Jateng, Urip Sihabudin beberapa waktu lalu.
 
sumber :

JALUR MUDIK: Gubernur Tak Setuju Jalan Tol Dibuka Untuk Pemudik Motor

Suasana uji coba jalan tol Semarang-Ungaran beberapa waktu lalu. 
Jalan tol ini sekrang sudah siap melayani para pemudik. 
(JIBI/SOLOPOS/Insetyonoto)
SEMARANG – Gubernur Jateng, Bibit Waluyo menolak rencana PT Trans Marga Jateng (TMJ) membolehkan sepeda motor pemudik lewat jalan tol Semarang-Ungaran. “Itu [sepeda motor lewat tol] jelas tak dibenarkan lewat jalan tol,” tegasnya, Jumat (10/8/2012).

Bibit menanggapi Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho, yang menyatakan jalan tol Semarang-Ungaran dimungkinkan bisa digunakan pemudik sepeda motor. Kalau sepeda motor dibolehkan lewat jalan tol, lanjut Bibit, nanti semua kendaraan, termasuk gerobak juga boleh lewat jalan tol Semarang-Ungaran. Untuk itu, ujar gubernur, TMJ selaku pengelola jalan tol Semarang-Solo, termasuk Semarang-Ungaran agar tak membuat kebijakan yang salah. ”Kebijakan TMJ memboleh sepeda motor lewat jaln tol tak benar. TMJ itu bukan pemerintah, saya tak setuju,” tegas Gubernur.

Sebelumnya Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho, menyatakan jalan tol Semarang-Ungaran dimungkinkan bisa digunakan jalur mudik bagi pemudik Lebaran 2012 yang mengendarai sepeda motor. Langkah ini dilakukan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalan utama Semarang-Solo-Jogja di wilayah Ungaran pada arus mudik dan balik Lebaran. Pasalnya jumlah pemudik ke wilayah Jateng yang menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 1,29 juta orang. ”Jalan tol memungkinkan untuk jalur mudik kendaraan bermotor roda dua,” ujar Ari.

Hanya saja, harus mengajukan usulan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJL) selaku pihak yang berwenang dalam membuka dan menutup jalan tol. ”Kami akan mengajukan usulan ke Kementerian PU dan BPJL),” ujarnya.

Infrastruktur Siap

Sementara terkait persiapan Lebaran, Bibit Waluyo menyatakan infrastuktur jalan maupun sarana pendukung sudah siap menyambut pemudik. Kondisi jalan utama dan jalan alternatif mulai dari Brebes, sampai Wonogiri semua dalam keadaan baik, bisa dilalui pemudik.

”Secara keseluruhan kondisi infrastruktur jalan semuanya telah siap dilalui kendaraan,” ungkap Gubernur. Demikian pula dengan sarana penunjang lain, misalnya rumah sakit dan puskesmas di seluruh Jawa Tengah sebanyak 1.140 buah juga siap memberikan pelayanan 24 jam. Gubernur berpesan supaya para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak perlu tergesa-gesa, karena berpotensi kecelakaan lalu lintas. ”Masyarakat yang akan mudik tak perlu tergesa-gesa, bila lelah beristirahat, serta tertib di jalan,” imbaunya.

Baca Juga:

JALUR MUDIK: Di Jawa Barat, Pastikan Jalur Mana Yang Dipilih
Jalur Alternatif Gemolong via Kwangen Rusak
MUDIK LEBARAN: Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Pemudik Bersepeda Motor
MUDIK LEBARAN: Waspada, Ada Sembilan Titik Rawan di Jalur Mudik Jateng!
JALUR MUDIK: Jalur Ringroad Utara Dibuka, Jalur Alternatif Mudik Disiapkan
sumber :

Trans Marga Jateng Tambah Mobil Derek

Ilustrasi (Foto : Dok)

UNGARAN (KRjogja.com) - PT Trans Marga Jawa tengah (TMJ) selaku pengelola jalan tol Semarang-Ungaran akan menambah satu unit mobil derek dan menyiapkan dua mobil patrol untuk kondisi darurat mengantisipasi pemudik lewat jalan tol.

"Kami sudah memiliki satu unit mobil Derek. Tetapi untuk menghadapi arus mudik lewat jalan tol Semarang-Ungaran menambah satu armada termasuk dua mobil patroli meski untuk jalan tol jarak di bawah 15 kilometer cukup satu mobil derek saja,” ujar Direktur Teknik dan Operasi TMJ, Ari Nugroho, Rabu (8/8/202).

Menurut Ari TMJ juga juga menyiapkan satu unit water tank untuk menghilangkan debu yang mengganggu jarak pandang pengguna jalan tol.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Semarang, AKP Gusman Fitra mengatakan pemudik kendaraan bermotor diperkirakan meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2011 lalu, yang berjumlah 19.000 per hari. "Kami prioritaskan kendaraan bermotor yang keluar dari tol atau yang masuk sebelum dan sesuah lebaran,” katanya. (Sus)
 
sumber :

Proyek Tol Semarang-Solo, 49 Keluarga Belum Bersedia Lepas Lahan

Proyek Tol Semarang-Solo, 49 Keluarga Belum Bersedia Lepas Lahan
Sejumlah mobil melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran 
yang telah dibuka untuk umum, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/8).


REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --  Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan masih terdapat 49 keluarga di wilayah Kabupaten Semarang yang belum bersedia melepas lahannya untuk kelanjutan proyek Jalan Tol Semarang-Solo.

"Masih ada kesempatan yang diberikan kepada para warga ini sebelum ganti untung lahan tersebut dikonsinyasi," kata Gubernur seusai bertemu dengan Panitia Pengadaan Tanah Proyek Tol Semarang-Solo di Semarang, Jumat.

Namun, Gubernur tidak merinci wilayah masa saja yang warganya belum bersedia melepas lahannya. Menurut dia, seluruh prosedur pembebasan lahan telah dilalui.

Ia menuturkan, masyarakat pemilik lahan telah dipanggil untuk mengambil ganti untung yang sudah ditawarkan. Ia menjelaskan, masih ada sedikit waktu sebelum pemerintah melakukan konsinyasi dalam pembayaran ganti untung tersebut.

"Lebih baik diambil saja, kan bisa untuk Lebaran," katanya.

Ia mengharapkan kesadaran masyarakat dalam upaya mendukung kelancaran proyek jalan tol ini. Lalu lintas, lanjut dia, sudah sangat padat, sehingga jalan tol ini sudah sangat dibutuhkan.

"Masyarakat seharusnya sadar, karena mereka juga memanfaatkannya," tambahnya


Rabu, 08 Agustus 2012

Tol Semarang-Ungaran Siap Dilalui Pemudik

TMJ Tambah Gerbang Tol Menjadi Lima Unit

LINTASI JEMBATAN: Sejumlah mobil terlihat melintasi Jalan 
Tol Ungaran-Semarang tepatnya di ruas Jembatan Susukan, 
beberapa waktu lalu. (suaramerdeka.com/Ranin Agung)

UNGARAN, suaramerdeka.com - PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol Semarang-Solo menyatakan ruas jalan tol Semarang-Ungaran siap untuk dilalui kendaraan mudik dan balik Idul Fitri 1433 H. Untuk menunjang pelayanan, pihak TMJ berencana akan menambah lagi dua gerbang tol dari jumlah sebelumnya tiga gerbang.

"Jalan tol Semarang-Ungaran sangat aman dan stabil untuk dilalui. Untuk arah Semarang-Ungaran ada lima gardu transaksi, kami sengaja menambah dua gardu lagi untuk menunjang pelayanan pengguna jalan pada Idul Fitri 1433 H," kata Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ, Ari Nugroho, seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Operasi Ketupat Candi 2012 Polres Semarang di Beteng Williem Oengaran, Rabu (8/8).

Walaupun penderekan kendaraan belum banyak seperti yang diperkirakan, lanjutnya, TMJ tetap akan menambah satu unit truk derek untuk mengantisipasi adanya mobil yang mogok saat melintasi sejumlah tanjakan, diantaranya tanjakan Gedawang dan Penggaron. Sementara untuk membersihkan jalan dari debu dan antisipasi kebakaran semak, di exit tol Ungaran telah disiagakan satu unit truk tangki air.

"Kalau debu saya kira tidak ada, namun jika ganguan asap masih bisa terjadi. Untuk antisipasi kebakaran, kami telah menyiagakan satu unit truk water tank. Tugas dari unit water tank salah satunya menjaga kebersihan jalan tol, jika ada ceceran sesuatu tentunya jalan harus kami cuci," tuturnya.

Saat ditanya soal kemungkinan jalan tol dilalui pengendara motor saat mudik, Ari Nugroho menyatakan sangat mungkin dilalui. Namun menurutnya harus seizin pemerintah, dalam hal ini kepada Kementrian Pekerjaan Umum, Badan Pengelola Jalan Tol. ( Ranin Agung / CN32 / JBSM )


Baca Juga
Bupati: Ponsel Petugas Dilarang Mati Saat Tugas di Posko Lebaran
Seribuan Pemudik Tiba di Tanjung Emas
Bupati Berikan Izin Mobil Dinas untuk Mudik
Jelang Lebaran, Damri Siapkan 512 Armada
1.140 Puskesmas dan Rumah Sakit Disiagakan
Tiket KA Arus Balik Semarang-Jakarta Habis
Jalur Mudik Jateng Kekurangan 2.008 Rambu
Jumlah Pemudik Motor Diprediksi Naik 6,26 Persen
Tak Semua Pengusaha Sediakan Mudik Gratis
Hadapi Mudik, Akan Dilakukan Pembatasan Kendaraan Berat
sumber :

JALAN TOL: Pembebasan Lahan Tunggu Hasil Taksiran DPU

Kepala DPU Solo, Agus Djoko Witiarso 
SOLO–Pemerintah Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, berharap penaksiran nilai bangunan rumah warga yang terkena proyek jalan tol di Ngipang dan Lemah Abang bisa segera diselesaikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo.

Mereka menilai semakin cepat proses pembebasan lahan selesai, hasilnya akan semakin baik. Sebab bila tahapan demi tahapan pembebasan lahan seperti penaksiran nilai bangunan berjalan lamban, dikhawatirkan membuka celah masuknya provokator dan spekulan. Hal itu disampaikan Satgas Pembebasan Lahan Jalan Tol di Kadipiro, Karman dan Suyamto, yang juga staf Pemerintah Kelurahan Kadipiro, ditemui Solopos.com, Rabu (8/8/2012).

Menurut mereka saat ini proses pembebasan lahan untuk jalan tol masih menunggu hasil penaksiran nilai bangunan oleh DPU. Sebelumnya Dinas Pertanian (Dispertan) Solo telah lebih dulu menyelesaikan penaksiran nilai tanaman dan pepohonan di lahan yang akan dibebaskan. “Mumpung momentum dan prosesnya berjalan baik, semakin cepat akan semakin baik. Apalagi warga sudah menanti-nanti pembicaraan nilai ganti rugi,” ungkap Suyamto diamini Karman.

Mereka menilai lambannya kinerja DPU lantaran minimnya jumlah petugas yang dikerahkan untuk menaksir bangunan milik warga. Bila Dispertan bisa mengerahkan enam petugas sekaligus, DPU hanya mengerahkan satu petugas penaksir di lapangan. Kendati saat penaksiran di lapangan petugas DPU didampingi unsur Panitia Pembebasan Tanah (P2T), Badan Pertanahan Nasional (BPN), pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat.

“Takutnya bila telalu lama, ada pihak ketiga seperti provokator atau spekulan masuk,” kata Lurah Kadipiro, Sugeng Budi Prasetya.

Lebih lanjut dia menyampaikan ada penambahan jumlah warga yang lahannya akan dibebaskan. Penambahan itu terjadi karena Jl Samodra Pasai yang menghubungkan Komplang, Solo dengan Boyolali akan diperlebar. Ruas jalan yang saat ini selebar enam meter itu melintas dalam posisi menyilang dari jalan tol Kartasura-Kertosono. Rencananya jalan tersebut akan dilebarkan menjadi 14 meter dalam radius 150 meter dari titik persimpangan dengan jalan tol Kartasura-Kertonono.

Sementara Kepala DPU Solo, Agus Djoko Witiarso, mengakui langkah penaksiran nilai bangunan rumah warga yang akan dibebaskan untuk jalan tol menjadi tanggung jawab pihaknya. Hanya saja dia belum tahu sampai mana langkah penaksiran nilai bangunan yang dilakukan petugas Bidang Cipta Karya DPU. “Penaksiran kami berdasar aturan di Kementerian PU. Jadi nanti bisa beda dengan harapan masyarakat,” tegas dia. 
 
sumber :

Nusantara Infrastruktur Kaji Proyek Tol Baru

ilustrasi
JAKARTA – PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) tengah mengkaji pembangunan dua ruas jalan tol baru, yaitu ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR W1) Kebun Jeruk- Penjaringan dan ruas tol dalam kota Makassar.

Managing Director Nusantara Infrastruktur, Bernardus Djonoputro mengatakan saat ini perusahaan tengah mengkaji trase potensial dan kebutuhan investasi untuk pengembangan kedua ruas baru tersebut. Dia berencana, dalam pengembangan tol tersebut akan memfokuskan pada aksesabilitas sekitar tol.“Misalnya di tol JORR untuk membuka akses dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pantai Indah Kapuk. Kami melihat ada potensi yang cukup bagus untuk trafik lalu lintas hariannya karena berada di permukiman,” katanya di Jakarta,kemarin.

Selain mengkaji rute dan kebutuhan investasi,lanjutnya, perusahaan saat ini juga tengah menjajaki rencana kerja sama dengan sejumlah mitra strategis untuk pengembangan dua proyek tol tersebut. Adapun, pengembangan ruas tol baru di Makassar,Sulawesi Tenggara,akan terkoneksi dengan dua ruas tol kelolaan perusahaan, yaitu jalan tol Pelabuhan Makassar dan jalan tol Makassar Seksi IV. Menurutnya, pengembangan diperlukan mengingat masih minimnya jaringan tol di kota tersebut.

Padahal, jaringan tol di Makassar diperlukan sebagai akses penunjang arus barang dan penumpang dari Pelabuhan Makassar menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.Namun,ia belum bisa memastikan realisasi kedua proyek tersebut.“Kalau memang dari hasil kajian terhadap lalu lintas harian dan nilai investasinya memadai,baru akan kami ajukan ke Badan Pengatur JalanTol,”ungkapnya. Bernardus mengungkapkan, selain berencana mengembangkan ruas-ruas baru, perusahaan juga tengah membidik kepemilikan saham di konsorsium proyek tol Serpong- Balaraja.

Pasalnya, rencana proyek itu terkoneksi dengan ruas kelolaan perseroan, Serpong-Pondok Aren. “Prinsipnya kami ingin melanjutkan kerja sama dengan Bumi Serpong Damai melalui proyek ini. Apalagi jaringannya terhubung dengan tol kami sehingga nantinya ruas baru ini akan mendapat jaminan traffic dari tol BSD, sementara tol BSD akan mengalami peningkatan traffic,”tuturnya. ● heru febrianto

sumber :

Alokasi pembiayaan infrastruktur diperbesar

PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Ilustrasi

JAKARTA. Pada tahun 2013 pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,8% - 7,2%. Meski begitu, pemerintah tetap mewaspadai pemulihan ekonomi global yang masih berjalan lambat. Nah, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah akan mengalokasikan anggaran infrastruktur yang lebih tinggi ketimbang tahun ini.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia mulai terkena dampak krisis Eropa melalui jalur perdagangan. Hanya saja, pemerintah terus melakukan reformasi struktural, salah satunya dengan perbaikan infrastruktur.

Makanya, pemerintah ingin menjaga agar belanja infrastruktur bisa lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. "Saya rasa di tahun 2013 itu belanja infrastruktur bisa di atas Rp 170 triliun," kata Agus Selasa (7/8).

Seperti diketahui, dalam APBN 2012 pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 161,47 triliun. Angka ini juga jauh lebih tinggi ketimbang realisasi anggaran infrastruktur tahun 2011 yang sebesar Rp 125,62 triliun dan tahun 2010 yang realisasinya sebesar Rp 99,37 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati membenarkan anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2013 di atas Rp 170 triliun. Sayangnya, ia masih enggan membeberkan angka persisnya. Yang jelas, ia bilang alokasi anggaran infrastruktur tersebut nantinya tidak hanya masuk dalam pos belanja modal, tapi juga masuk dalam pos belanja lainnya, termasuk belanja barang. Yang perlu digarisbawahi, karakteristiknya merupakan belanja infrastruktur.

Selain menambah belanja infrastruktur, pemerintah juga akan mendorong kerja sama dengan sektor swasta (KPS). Tujuannya, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui, dalam tujuh tahun terakhir, pemerintah telah mengembangkan KPS. Beberapa proyek KPS yang tengah berjalan antara lain proyek Central Java Powerplan, proyek Umbulan, proyek pembangunan jalur kereta api bandara, dan proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Tengah.

Pemerintah juga berjanji mendorong pembangunan infrastruktur dengan menggunakan instrumen di luar belanja pemerintah. Caranya, mendorong BUMN untuk lebih aktif ikut serta membangun infrastruktur, terutama melalui kerangka Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Berbagai langkah ini ditempuh pemerintah untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kisaran yang disepakati oleh pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2013 yang sebesar 6,8% - 7,2%. Anny menuturkan pemerintah tetap akan menggunakan kesepakatan ini sebagai acuan dalam pembahasan di DPR. "Nanti kita akan lihat lagi perkembangannya bagaimana," ujarnya.
 
sumber :


Infrastruktur Jadi Tantangan Terbesar

ilustrasi
IKLIM INVESTASI

JAKARTA (Suara Karya): Peningkatan infrastruktur Indonesia diperkirakan menjadi komponen kunci dalam upaya negara untuk menarik investasi asing lebih besar bagi ekspansi ekonomi Indonesia. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan tantangan utama yang harus segera diatasi oleh Indonesia. "Kualitas infrastruktur Indonesia selama empat tahun terakhir terus meningkat. Infrastruktur merupakan salah satu faktor kunci bagi daya saing Indonesia," katanya di Jakarta, Senin (6/8). 
 
Berdasarkan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), untuk kualitas infrastruktur jalan, Indonesia meraih peringkat 105 pada 2008, peringkat 95 pada 2009, peringkat 84 dalam 2010, dan peringkat 83 pada 2011. Menurut dia, pembangunan infrastruktur masih merupakan tantangan besar yang harus diatasi Indonesia. 
 
Negara perlu berinvestasi besar dalam rangka meningkatkan daya saing. Terkait hal ini, dia mengatakan, peraturan pembebasan tanah untuk kepentingan umum yang diberlakukan pada 2011 akan sepenuhnya dilaksanakan sebagai keputusan presiden pada akhir tahun ini. Sebab, masalah pembebasan tanah telah lama menjadi kendala utama terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pembangunan jalan tol. 
 
Ketidakpastian tersebut telah menyulitkan para kontraktor untuk menilai risiko dan mengakses pembiayaan dari bank. "Dengan mendorong pelaksanaan regulasi tersebut, ke depan diharapkan dapat membantu mempercepat bergulirnya proyek-proyek baru," ujarnya. Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Koordinator Perekonomian secara keseluruhan jumlah pembiayaan mencapai Rp 1.900 triliun untuk kebutuhan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur besar dan inisiatif dalam waktu lima tahun sampai 2014. 
 
Dari proyek-proyek dan inisiatif tersebut kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur pekerjaan umum berjumlah Rp 689 triliun, dan pemerintah pusat akan membiayai sekitar Rp 272 triliun. "Rp 560 triliun akan dianggarkan dari APBN, Rp 155 triliun dari pemerintah daerah, dan Rp 685 triliun akan disediakan oleh sektor swasta, termasuk BUMN, sisanya masih akan dibahas bagaimana kekurangan tersebut akan didistribusikan," tuturnya. 
 
Dia juga memastikan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antara pusat-pusat ekonomi Indonesia dengan hubungan lebih erat lagi dengan pemerintah daerah, terutama untuk meningkatkan jaringan jalan. Tercatat, aktivitas ekonomi Indonesia terjadi di Jawa dan Sumatera dan 80 persen dari kegiatan ekonomi terkonsentrasi di Jawa Bagian Utara dan Sumatera bagian barat 80 persen dari bebannya terkonsentrasi di Sumatera bagian timur. "Saat ini, kami sedang mengembangkan koridor ekonomi di kedua Jawa bagian utara dan Sumatera bagian timur sambil memperbaiki konektivitas dalam koridor-koridor utama yang sibuk akan berlanjut secara signifikan untuk pertumbuhan ekonomi yang pesat," katanya. 
 
Seperti diketahui, dalam koridor Sumatera bagian timur akan termasuk kelompok agroindustri kelapa sawit Sei Mangkei, sedangkan di Jawa bagian utara akan meliputi wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) dan menghubungkan kedua koridor strategis tersebut, termasuk pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). (Novi) 
 
sumber :

Senin, 06 Agustus 2012

Proyek Tol Trans Jawa Terancam Mundur

Pembiayaan

Ilustrasi (sumber: Antara)
Proyek tol Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Mojokerto- Surabaya, dan Cikampek-Palimanan, dapat direalisasikan sesuai target

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) siap mengkaji ulang rencana pembangunan tol Trans Jawa yang yang ditargetkan rampung pada 2014.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, dari sembilan ruas jalan tol Trans Jawa, sebanyak tiga ruas tol dinilai cukup berat untuk diselesaikan sesuai target.

“Tiga ruas, yakni Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang memiliki kendala terberat dari sisi pembebasan lahan dan masalah pembiayaaan. Masalah pembiayaan menjadi kendala, khususnya pada proyek tol Batang-Semarang,” kata Djoko di Jakarta, pekan lalu.

Berbeda dengan nasib ketiga ruas tol tersebut, Djoko optimistis proyek tol Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Mojokerto- Surabaya, dan Cikampek-Palimanan, dapat direalisasikan sesuai target.

Sebab, proyek ruas-ruas jalan tersebut tidak terlalu bermasalah sehingga proses penyelesaiannya dapat dipercepat. 
 
sumber :

JALUR MUDIK SEMARANG-SALATIGA-Dalam Kota Macet, Alternatif Berliku

ilustrasi mudik
Kota Semarang menjadi perlintasan bagi pemudik,yang hendak menuju ke sejumlah daerah di Jawa Tengah,seperti Solo, Sragen,Boyolali, Salatiga dan lainnya, hingga ke Jawa Timur.

Bagi pemudik yang hendak menuju daerah Jateng terutama bagian selatan,pemudik bisa melalui dua jalur bebeda.Pertama jalur dalam kota dan jalur alternatif. Jika memilih jalur dalam kota,pemudik harus bersiap menghadapi kemacetan lalu lintas yang ada di sejumlah titik rawan macet di dalam Kota Semarang.

Kemacetan akan mulai dirasakan,saat masuk wilayah Kota Semarang dari pintu gerbang Mangkang,pemudik sudah dihadapkan kemacetan di depan pasar Mangkang di Jalan Raya Mangkang-Kendal Bagi pemudik yang mengendari mobil untuk menghindari kemacetan dalam Kota Semarang bisa masuk jalan tol melalui pintu Tol Krapyak yang saat ini sudah bisa langsung keluar di pintu Tol Ungaran Kabupaten Semarang.

Sementara bagi pengguna kendaraan sepeda motor, tetap harus berjibaku dengan kemacetan di dalam Kota.Dari Krapyak pemudik langsung lurus sampai bundaran Kalibanteng. Di Bundaran Kalibanteng Anda akan dihadapkan kemacetan.Hal ini dikarenakan,merupakan titik pertemuan kendaraan dari enam arah berbeda,yakni Jalan Siliwangi,Jalan Pamularsih, Jalan Abdulrahman Saleh,Jalan Arteri RE Martadinata, Bandara dan Jalan Siliwangi.

Selain itu juga dikarenakan adanyan proyek pembangunan flyover. Disarankan untuk tujuan Salatiga,Solo,Yogyakarta melewati Jalan Pamularsih tembus ke Semarang atas. Menyusuri Jalan Perintis Kemerdekaan,pemudik perlu waspada,tidak perlu buruburu saat hendak menyalipb kendaraan lain.Meski kondisi aspal cukup bagus,namun sepanjang jalan ini bergelombang terutama di depan Makodam IV/Diponegoro.

Jalur ini juga dikenal jalur tengkorak karena rawan terjadi kecelakaan. Setelah melewati jalan Perintis Kemerdekaan, pemudik akan langsung masuk ke Kabupaten Ungaran. Dengan banyaknya titik kemacetan di dalam kota, pemudik dari arah barat (Jakarta) yang hendak ke wilayah Jawa Tengah bagian selatan ada baiknya melalui jalan alternatif. Meski kondisi jalan tidak terlalu mulus,namun waktu tempuh dari Jrakah sampai Ungaran hanya sekitar 45 menit, sementara jika melalui dalam Kota bisa lebih dari 1 jam.

Jalan alternatif ini dimulai dari pertigaan Jrakah, Ngaliyan,Cangkiran,lalu Gunungpati,dan Ungaran. Untuk melalui jalur ini, pemudik dari pertigaan Jrakah ambil kanan menyusuri Jalan Raya Semarang-Boja.Bagi pemudik yang bisa beristirahat dibawah rindangnya kebun karet yang ada di sepanjang Bukit Semarang Baru (BSB). Selain kondisi jalan yang bergelombang,pemudik juga perlu waspada di jalur ini.

Sebab banyak tikungan tajam disertai tanjakan yang membahayakan.Di antaranya tikungan tajam Jembatan Sikopek,dan Jembatan Kali Manggis.Disarankan untuk tidak melalui jalur ini pada malam hari,karena minim penerangan jalan.Jalur ini juga rawan akan tindak kriminalitas. Pasar Gunungpati juga memicu kemacetan.

Waspadai Hilir Mudik Karyawan Pabrik

Sepanjang jalur Semarang- Solo,tepatnya mulai pertiaan Taman Unyil,Ungaran hingga Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang terdapat sejumlah titik rawan kecelakaan lalu lintas.Banyaknya korban jiwa dalam musibah kecelakaan selama ini tak lepas dari unsur kelalaian manusia dan faktor geografis jalan.Karena itu, para pemudik yang hendak melintasi jalur tersebut harus waspada.

Jika lelah atau mengantuk, segera beristirahat.Jangan memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan karena bisa membahayakan keselematan diri sendiri dan orang lain.Pasalnya,kondisi jalan yang akan dilalui rawan kecelakaan lalulintas.Meski sepanjang jalur mulai dari kawasan Taman Unyil hingga pertigaan Bawen jalannya cukup lebar,namun medan jalannya tidak rata dan arus lalu lintasnya padat.

Pada jamjam tertentu,utamanya pada pada jam sibuk yakni pada pagi hari pukul 06.30 hingga 07.30, sore hari pada pukul 15.30 hingga 18.00 disejumlah titik sering terjadi kemacetan. Selanjutnya mulai pukul 19.00 hingga sekitar pukul 21.00 WIB,arus lalu lintas ruas jalan tersebut mulai padat kembali.Hilir mudik karyawan pabrik pada pergantian jam kerja sejumlah pabrik yang berada di wilayah Kabupaten Semarang,menjadi penyebab utama terjadinya kemacetan di sepanjang jalan mulai dari Ungaran hingga Bawen.

Bus antar kota dalam provinsi (AKAP) dan truk bermuatan berat yang mulai beroperasi menambah hiruk pikuk kepadatan arus lalu lintas. Daerah yang dipetakan rawan kecelakaan lalu lintas yakni, sepanjang Jalan Diponegoro, Langensari,Babadan,Lemah Abang (Bergas),Ngobo, Klepu, dan Bawen. Berdasarkan data pemetaan titik rawan kemacetan arus mudik dan balik Lebaran 1433 H Polres Semarang,titik kemacetan terparah berada di jalur keluar (exit) jalan tol Ungaran dan Jalan Diponegoro, tepatnya di pertigaan depan Kantor DPRD.

Selepas dari Bawen,para pemudik yang hendak menuju wilayah eks Karesidenan Surakarta atau Jawa Timur masih tetap harus waspada. Sebab memasuki daerah Tuntang terdapat penyempitan jalan, persimpangan dan aktivitas perdagangan pedagang gerabah dan suvenir yang mangkal di pinggir jalan utama Semarang-Solo tepatnya mulai daerah Lopait hingga Kesongo.Bahkan posisi kios mereka hanya berjarak sekitar 50 cm dari medan jalan,sehingga aktivitas perdagangannya sebagian menggunakan medan jalan.

Di samping itu,di daerah Lopait menjelang Lebaran juga terdapat pasar tumpah. Memasuki wilayah Kota Salatiga juga terdapat sejumlah titik rawan yang perlu diwaspadai.Titik rawan tersebut antara lain berupa penyempitan jalan, persimpangan,dan kerusakan jalan.Dari beberapa jenis titik rawan tersebut,yang dinyatakan paling berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas adalah penyempitan jalan atau bottle neck.

Di Salatiga terdapat dua jalur yang mengalami penyempitan.Yakni Jalan Fatmawati,Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo dan jalan menuju Kabupaten Boyolali dari Terminal Tingkir hingga wilayah Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, tepatnya berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Untuk itu,para pemudik jangan sampai lengah saat melintasi sepanjang jalan wilayah Kabupaten Semarang hingga Kota Salatiga.Jika kondisi badan tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan, diimbau untuk berisitirahat di sejumlah tempa yang telah disediakan pihak kepolosian dan pemerintah daerah setempat disepanjang jalur Semarang-Solo.Ini demi keselamatan bersama para pengguna jalan.
sumber :

Istaka Diusulkan Gabung ke Jasa Marga dan Waskita

Ipotnews – PT Jasa Marga (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) diusulkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) untuk membentuk konsorsium dengan melibatkan PT Istaka Karya (Persero).

Langkah ini, menurut Kepala Divisi Teknis dan Pengembangan Istaka Karya, Widiono Rianto, merupakan salah satu opsi guna menyelamatkan perusahaan konstruksi pelat merah itu.

Menurut Widiono, konsorsium ini dibentuk agar Istaka Karya dapat terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut.

“Bisa melalui aksi korporasi yang dilakukan PPA, artinya membentuk konsorsium Waskita dan Jasa Marga, dengan mengharapkan Istaka mendapatkan captive market,” ungkap Widiono, seperti diberitakan Antara, di Jakarta, Senin (6/8).

Dia memaparkan kedua BUMN itu dapat menunjuk langsung Istaka Karya dalam mengerjakan proyek infrastruktur. Selain opsi pembentukan konsorsium, opsi lainnya melalui pengucuran dana dalam rangka restrukturisasi dan revitalisasi (RR).

“Opsi-opsi ini perlu ada pembahasan di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, jadi bisa disetujui atau tidak karena masing-masing BUMN perlu RUPS,” tutur dia.

Diakui Widiono, Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PPA melakukan kajian dalam rangka penyelamatan Istaka Karya. Selanjutnya, PPA meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan financial due diligence atas Istaka Karya.

“PPA yang akan membuat kajiannya setelah audit dari BPKP diperoleh. Kajian ini akan diserahkan kepada Menteri BUMN,” urai Widiono.

Dia mengharapkan kajian opsi penyelamatan Istaka Karya oleh PPA dapat dituntaskan pekan ini, sehingga bisa diserahkan ke Kementerian BUMN.

Dalam Masterplan BUMN 2012-2014, Istaka Karya dimasukkan dalam program rightsizing BUMN 2012. Pasalnya, Istaka menghadapi kondisi keuangan yang sangat memprihatinkan, yang mengganggu operasionalnya dan mengancam kelangsungan perusahaan itu.

Padahal potensi usaha konstruksi ke depan cukup menjanjikan dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya infrastruktur.

Sebelumnya, Istaka Karya telah merumahkan seluruh pegawainya, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak per April 2012.

Langkah itu dilakukan menyusul adanya masalah hukum dan penyehatan yang tengah dilakukan PT PPA. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan tetap, ujar Widiono, dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan. Sementara untuk karyawan kontrak, PHK dilakukan walau masih menunggu pembayaran gaji karyawan.

Istaka memiliki 140 karyawan tetap dan 330 karyawan kontrak, tersebar di seluruh Indonesia. “Jadi sekarang tinggal 23 orang yang aktif, termasuk tiga direksi Istaka Karya,” tutur Widiono.

Widiono mengaku termasuk salah satu karyawan yang dipanggil kembali untuk membantu penyehatan Istaka Karya, padahal pada Januari 2012 sudah pensiun.

Dia mengemukakan, setelah Istaka Karya mengajukan peninjauan kembali (PK) dalam perkara pailit melawan PT Japan Asia Investment Company (JAIC) dan dinyatakan batal pailit oleh Mahkamah Agung, maka kewenangan kembali ke jajaran direksi.

Widiono menambahkan walau sudah dinyatakan batal pailit, salah satu kreditur Istaka Karya, Chandra Atang, mengajukan tuntutan karena verifikasi utang belum jelas. Sebab itu, jalan perdamaian dengan kreditur belum dapat dilakukan.

sumber :

Terlilit Kasus, Istaka Rumahkan 440 Karyawan

IMQ, Jakarta — PT Istaka Karya Persero telah merumahkan seluruh pegawainya, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak per April 2012 menyusul adanya masalah hukum dan penyehatan yang tengah dilakukan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero.

Menurut Kepala Divisi Teknis dan Pengembangan Istaka Karya Widiono Rianto, pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan tetap dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan. Sementara untuk karyawan kontrak, PHK dilakukan walau masih menunggu pembayaran gaji karyawan.

Istaka memiliki 140 karyawan tetap dan 330 karyawan kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Jadi sekarang tinggal 23 orang yang aktif, termasuk tiga direksi Istaka Karya," tutur Widiono kepada IMQ di Jakarta, Senin (6/8).

Widiono mengakui ia termasuk salah satu karyawan yang dipanggil kembali untuk membantu penyehatan Istaka Karya. Padahal, pada Januari 2012 dirinya ia sudah pensiun.

Ia menceritakan setelah Istaka Karya mengajukan peninjauan kembali (PK) dalam perkara pilit melawan PT Japan Asia Investment Company (JAIC) dan dinyatakan batal pailit oleh Mahkamah Agung, maka kewenangan kembali ke jajaran direksi.

Ia menambahkan walau sudah dinyatakan batal pailit, salah satu kreditur Istaka Karya, yakni Chandra Atang, mengajukan tuntutan dikarenakan verifikasi utang belum jelas. Oleh sebab itu, jalan perdamaian dengan kreditur belum dapat dilakukan.

"Kemudian, direksi meminta dilakukannya restrukturisasi ke Kementerian BUMN. Waktu itu, Kementerian BUMN sebelum April 2012 meminta PPA melakukan financial due dilligence," tuturnya.

Selanjutnya, PPA menugaskan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit atas Istaka Karya. BPKP telah menyerahkan hasil laporan audit tersebut kepada PPA. Adapun PPA sudah menyerahkan laporan tersebut kepada Kementerian BUMN.

"PPA ditugaskan oleh Pak Menteri BUMN untuk melakukan kajian soal Istaka Karya. Setelah diperoleh laporan dari BPKP, PPA nanti buat laporan hasilnya kepada Menteri BUMN," ungkapnya.

Ia mengharapkan restrukturisasi yang dilakukan oleh PPA menjadi solusi bagi perdamaian perseroan dengan para kreditur.

Author: Susan Silaban 
 
sumber :

Jalur Lebaran Siap Menyambut Pemudik

Kementerian Pekerjaan Umum telah mengoperasikan secara penuh seluruh ruas jalur mudik lebaran, dan telah menghentikan semua pekerjaan jalan mulai H-10.

Demi kelancaran,kenyamanan dan keselamatan pemudik, Kementerian PU juga menempatkan satgas dan peralatan-peralatan yang diperlukan pada lokasi-lokasi rawan longsor, banjir dan kemacetan.

Dalam paparan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada sidang kabinet terbatas di Gedung Angkasa Pura II, Jakarta, Jumat (3/7) lalu disebutkan, beberapa proyek infrastruktur yang saat ini masih dalam proses pembangunan di antaranya jembatan Kanci 1B, jembatan Ender, dan jembatan Kabuyutan di sepanjang Cirebon-Brebes.

Selain itu, juga yang tengah dikerjakan adalah pembangunan jalan di tanjakan Ciregol Tonjong, Brebes. “Tanjakan ini kepras dari 12 derajat menjadi delapan derajat untuk memberi kenyamanan pengendara saat melalui jalur tersebut,” ungkap Djoko.

Menteri Pekerjaan Umum mengimbau para pemudik untuk mewaspadai titik-titik rawan kemacetan. Untuk jalur Pulau Jawa titik rawan macet meliputi jalur alternatif Merak,Cikampek dan sekitarnya, Viaduct Gentong _ Tasikmalaya, Cirebon, Pejagan, Brebes(akses tol Pejagan dan Pejagan – Ketanggungan – Prupuik), Ciregol, Fly over Kalibanteng, Sumpiuh, Ambarawa dan Porong -,Sidoarjo.

Adapun titik lokasi daerah rawan macet ataupun pasar tumpah ruas Pantura Jawa Barat meliputi: Pasar johar, Karawang; Simpang Jomin, Cikampek; Pasar Cikampek; Simpang Tiga Cikampek; Pasar Sukamandi; Pasar Ciasem; Pasar Pusaka Negara; Pasar Sukro; Pasar Patrol; Pasar Eretan Kulon; Pasar Kandang Haur; Simpang Tiga Karang Sinom; Simpang Tiga Jangga; Pasar Bangkir; Pasar Karangampel’ Pasar Celancang; Pasar Mundu; Pasar Gebang; Pasar Kertasmaya; Pasar Tegal Gubug; Pasar Jamblang; Pasar Pleret; dan Pasar Kue.

Sedangkan daerah rawan macet untuk Jawa Tengah antara lain Losari, Prupuk, Tegal, Pekalongan, Semarang, Magelang, dan Kartosuro. Sementara Jawa Timur daerah Kertosono, Mojokerto, Lamongan, Sidoarjo, dan Situbondo.

Jalan tol

Mengenai jalur mudik ruas Cirebon, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan relatif lebih lancar dengan beroperasinya jalan tol Palimanan – Kanci – Pejagan sepanjang 61,3 Km sejak Januari 2010. Ruas ini diharapkan akan tersambung dengan jalan tol Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang dan Batang Semarang sepanjang 171,5 km mulai tahun 2014.

“Jalan tol Semarang – Solo direncanakan sepanjang 72,6 km terbagi dalam 5 seksi dan ditargetkan beroperasi 2014,” kata Djoko.

Saat ini pengadaan tanah telah mencapai 28 persen dan konstruksinya 29 persen. Sedang untuk Semarang – Ungaran sepanjang 11 km telah beroperasi sejak 10 November 2011.

Untuk ruas Ungaran – Bawen sedang dalam tahap konstruksi.

Jalan tol Cikampek – Palimanan sepanjang 116 km ditargetkan beroperasi 2014. Saat ini pengadaan tanah 96 persen, dan konstruksinya sudah dimulai walaupun masih menggunakan dana badan usaha jalan tol.

Presiden Susilo bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet terbatas itu telah meminta masyarakat untuk membantu kelancaran proses pembebasan lahan untuk jalan tol. Presiden bahkan meminta semua pihak termasuk makelar tanah untuk tidak menghambat pembebasan lahan yang akan digunakan untuk kepentingan umum.(Pusdatin/WID/ES)
 
sumber :

Waspada, Ada Sembilan Titik Rawan di Jalur Mudik Jateng!

MUDIK LEBARAN:



Jalur Bawen-Boyolali adalah salah satu wilayah rawan macet di masa 
mudik dan balik Lebaran. Kemacetan terlihat di jalan raya 
Semarang-Solo di wilayah Ampel saat arus balik Lebaran beberapa 
waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)
SEMARANG – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Jateng meminta para pemudik agar mewaspadai sembilan titik utama rawan kemacetan dan kecelakaan terkait perbaikan jalan maupun keterbatasan daya tampung kendaraan melintas.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Urip Sihabudin mengatakan sembilan titik itu antara lain fly over Kalibanteng Kota Semarang, jalur keluar tol Ungaran-Semarang, jalur keluar tol Kanci-Pejagan Brebes, simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, jalan ruas Bawen-Boyolali, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol.

Dia mengatakan, sejumlah titk tersebut perlu diwaspadai karena ada beberapa loksi yang sedang dalm perbaikan atau pengerjaan proyek sehingga rawan kemacetan dan kecelakaan, seperti di fly over Kalibanteng Kota Semarang, jembatan Kabuyutan Tanjung Brebes, dan ruas jalan Ciregol. “Untuk exit tol Ungaran-Semarang, exit tol Kanci-Pejagan Brebes, dan ruasjalan Bawen-Boyolali perlu diwasapadai lantaran di sejumlah titik tersebut, kapasitas daya tampung jalan tidak sepada dengan jumlah armada yang melintas, sehingga sering terjadi kemacetan dan kesemrawutan,” tuturnya.

Sedangkan untuk perlintasan sebidang kereta api, lanjutnya, seperti di simpang perlintasan kereta api sebidang Pejagan Brebes, perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas, perlintasan sebidang di Karanganyar Kebumen, sering terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lantaran meningkatnya frekuensi kereta api yang melintas, sementara kepadatan arus lalu lintas yang lewat juga cukup tinggi, sehingga sering menyebebkan antrian panjang.

Namun demikian, lanjutnya, secara keseluruhan, Jateng sudah siap menerima kedatangan para pemudik, semua jalan raya dalam kondisi baik untuk dilewati sebagai jalur mudik, baik di jalur pantura, jalur tengah, maupun jalur selatan.

“Kami sudah cek semua, dan bisa dikatakan jalan raya siap dilalui. Meskipun masih terdapat beberapa lokasi yang sedang dalam perbaikan atau pelebaran jalan itu, namun hasil koordinasi pihak terkait, dijamin pada H-10 semua siap dilewati dengan baik oleh pemudik,” ujarnya.

Antisipasi Kemacetan
Kepala Bidang Angkutan Jalan Raya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng Untung Sirinanto mengatakan Dishubkominfo telah menyiapkan sebanyak 3.120 personil untuk pengamanan antisipasi kemacetan arus lalu lintas tersebut.

“Jembatan timbang pada H-7 hingga H+7 akan ditututp dan mulai difungsikan sebagai rest area, serta pada H-4 hingga H+1 angkutan bahan bangunan, kereta tempelan, kereta gandengan dan angkutan barang bersumbu lebih dari dua dilarang beroperasi kecuali angkutan BBM, BBG, ternak, Kepokmas, pupuk, susu murni dan barang antaran pos,” paparnya.

Sementara, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Nauval Yahya mengatakan telah siap melakukan pengamanan arus mudik dan balik lebaran. “Para pemudik sebaiknya mematuhi segala rambu-rambu dan aturan yang ada, terutaam pemudik sepeda motor, seperti tidak membawa barang berlebihan saat berboncengan, berisitirahat direst area yang disedikan, karena sampai saat ini jumlah kecelakaan masih didominasi para pemudik sepeda motor,” ujarnya.

Dia mengatakan, telah menyiapakan sedikitnya 26.000 personel untuk memberikan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2012.

Baca Juga:

MUDIK LEBARAN: Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Pemudik Bersepeda Motor
MUDIK LEBARAN: Satlantas Siapkan Jalur Alternatif
MUDIK LEBARAN: H-7 dan H+7 Lebaran Truk Pasir Dilarang Beroperasi
MUDIK LEBARAN: DKK Sukoharjo Dirikan Lima Posko Kesehatan
MUDIK LEBARAN: Kapasitas Gerbong Dibatasi, PT KAI Perkirakan 6.000 Penumpang per Hari Tak Terangkut
sumber :