UNGARAN– Kisruh pembayaran PT Trans Marga Jateng (TMJ) terhadap para subkontraktor proyek Tol Semarang– Solo sampai H-5 Lebaran ternyata masih belum tuntas.
Kondisi ini tercermin dari masih adanya subkontraktor yang mengklaim masih belum mendapat bayaran dari PT TMJ.Kemarin puluhan pekerja dari PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) –salah satu subkontraktor Tol Semarang–Ungaran tahap satu seksi tiga–nyaris memblokade jalan tol di ruas Kelurahan Kalirejo. Puluhan pekerja yang siap untuk memarkir dump truckke jalan tol dihalau petugas.
PT Bumi Sentosa Dwi Agung mengaku sejauh ini belum menerima pembayaran dari PT Istaka Karya,pemborong utama. Site Manager PT BSDA Tundo Karyono berharap PT Trans Marga Jateng (TMJ) memberikan kepastian pembayaran atas pekerjaan tol. Pasalnya, para pekerja di lapangan tentunya ingin memegang uang yang cukup pada saat Lebaran nanti.
“Ternyata ada Rp30 miliar yang belum dibayarkan. Kita minta kebijakan TMJ,” ujar Tundo kemarin. PT BSDA selama ini telah ikut andil dalam pengerjaan tol, khususnya untuk mendatangkan tanah uruk.Perusahaan ini sudah mengerjakan proyek dari Km 0–2–3.250 (Beji– pintu keluar tol Sidomulyo). Sebelum para pekerja menghadang para pemudik dengan dump truck,satu truk polisi dari dalmas langsung memotong jalan truk yang paling depan.
Setidaknya ada sekitar 60 truk yang akan diparkir di tengah jalan. Antara pekerja dan kepolisian kemarin sempat memanas karena aksi pekerja dihalangi rencana pemblokiran akhirnya bisa mencair setelah Kapolres Semarang AKBP Hariyanta dating berjanji siap memfasilitasi. “Dari Polri kita siap memfasilitasi dengan TMJ,”ujar Kapolres. Aksi kali ini merupakan kelanjutan dari aksi subkontraktor beberapa waktu lalu. Informasi yang diterimanya hanya dibayar sebagian.
Mereka meminta apa yang sudah dikerjakan di jalan tol agar dibayar. Jika subkontraktor akan memblokade, Polres akan mencegahnya. “Kalau blokir kita cegah. Karena ini akan mengganggu akti”itas umum dan pemudik,” tandasnya. Safii,satu dari puluhan subkontraktor yang ikut demo pertama kali, mengaku PT BSDA sejak awal tidak ikut mogok kerja. Sehingga pihaknya beranggapan ada jaminan pembayaran antara TMJ dan PT BSDA.
“Ternyata nasibnya juga sama kami,” kata pemilik UD Karya Jaya tersebut. Safii mengaku lega karena PT TMJ memenuhi janjinya akan membayar mitra kerja PT Istaka Karya pada H-7.“Sudah dibayar pada Rabu (24/8) sore dan malam yang langsung ditransfer ke rekening subkontraktor. Pembayarannya Rp11 miliar lebih sedikit,” ungkapnya.
Menanggapi masalah tersebut, Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo menjelaskan, pembayaran yang tertunda ke para subkontraktor dinilai hanya persoalan teknis. Pelunasan akan dibayarkan sebelum Lebaran pekan depan. “Para sub kontraktor tinggal melengkapi data dan dilanjutkan ”erifikasi,” janjinya kemarin.
Menurut dia, pembayaran akan dilakukan secara bertahap menunggu kelengkapan data dari para sub kontraktor. Sebagian besar klaim dari para subkontraktor tahapan pembayaran pertama sudah dibayarkan pada Rabu (24/8) lalu. PT TMJ, lanjut dia, siap memenuhi kewajiban karena alokasi dana tersebut sudah ada. “Kami siap membayar tagihan sesuai klaim dari para subkontraktor,” sebutnya. arif purniawan/ hendrati hapsari
Kondisi ini tercermin dari masih adanya subkontraktor yang mengklaim masih belum mendapat bayaran dari PT TMJ.Kemarin puluhan pekerja dari PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) –salah satu subkontraktor Tol Semarang–Ungaran tahap satu seksi tiga–nyaris memblokade jalan tol di ruas Kelurahan Kalirejo. Puluhan pekerja yang siap untuk memarkir dump truckke jalan tol dihalau petugas.
PT Bumi Sentosa Dwi Agung mengaku sejauh ini belum menerima pembayaran dari PT Istaka Karya,pemborong utama. Site Manager PT BSDA Tundo Karyono berharap PT Trans Marga Jateng (TMJ) memberikan kepastian pembayaran atas pekerjaan tol. Pasalnya, para pekerja di lapangan tentunya ingin memegang uang yang cukup pada saat Lebaran nanti.
“Ternyata ada Rp30 miliar yang belum dibayarkan. Kita minta kebijakan TMJ,” ujar Tundo kemarin. PT BSDA selama ini telah ikut andil dalam pengerjaan tol, khususnya untuk mendatangkan tanah uruk.Perusahaan ini sudah mengerjakan proyek dari Km 0–2–3.250 (Beji– pintu keluar tol Sidomulyo). Sebelum para pekerja menghadang para pemudik dengan dump truck,satu truk polisi dari dalmas langsung memotong jalan truk yang paling depan.
Setidaknya ada sekitar 60 truk yang akan diparkir di tengah jalan. Antara pekerja dan kepolisian kemarin sempat memanas karena aksi pekerja dihalangi rencana pemblokiran akhirnya bisa mencair setelah Kapolres Semarang AKBP Hariyanta dating berjanji siap memfasilitasi. “Dari Polri kita siap memfasilitasi dengan TMJ,”ujar Kapolres. Aksi kali ini merupakan kelanjutan dari aksi subkontraktor beberapa waktu lalu. Informasi yang diterimanya hanya dibayar sebagian.
Mereka meminta apa yang sudah dikerjakan di jalan tol agar dibayar. Jika subkontraktor akan memblokade, Polres akan mencegahnya. “Kalau blokir kita cegah. Karena ini akan mengganggu akti”itas umum dan pemudik,” tandasnya. Safii,satu dari puluhan subkontraktor yang ikut demo pertama kali, mengaku PT BSDA sejak awal tidak ikut mogok kerja. Sehingga pihaknya beranggapan ada jaminan pembayaran antara TMJ dan PT BSDA.
“Ternyata nasibnya juga sama kami,” kata pemilik UD Karya Jaya tersebut. Safii mengaku lega karena PT TMJ memenuhi janjinya akan membayar mitra kerja PT Istaka Karya pada H-7.“Sudah dibayar pada Rabu (24/8) sore dan malam yang langsung ditransfer ke rekening subkontraktor. Pembayarannya Rp11 miliar lebih sedikit,” ungkapnya.
Menanggapi masalah tersebut, Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo menjelaskan, pembayaran yang tertunda ke para subkontraktor dinilai hanya persoalan teknis. Pelunasan akan dibayarkan sebelum Lebaran pekan depan. “Para sub kontraktor tinggal melengkapi data dan dilanjutkan ”erifikasi,” janjinya kemarin.
Menurut dia, pembayaran akan dilakukan secara bertahap menunggu kelengkapan data dari para sub kontraktor. Sebagian besar klaim dari para subkontraktor tahapan pembayaran pertama sudah dibayarkan pada Rabu (24/8) lalu. PT TMJ, lanjut dia, siap memenuhi kewajiban karena alokasi dana tersebut sudah ada. “Kami siap membayar tagihan sesuai klaim dari para subkontraktor,” sebutnya. arif purniawan/ hendrati hapsari
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar