ANTARA - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan jalan tol Semarang-Solo rute Kota Semarang hingga Ungaran, Kabupaten Semarang, siap dilalui menjelang Lebaran, namun masih terbatas untuk kendaraan dengan bobot maksimal seperempat ton.
"Rute penggalan ini terlalu pendek dan pintu keluar tol di Ungaran juga belum siap, maka kendaraan yang melintas masih dibatasi," kata Gubernur di Semarang, Senin.
Menurut dia, tim dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan pengecekan terakhir dan menyatakan, ruas tol ini layak untuk operasionalkan.
Meski demikian, lanjut dia, masih terdapat keterbatasan, terutama pada pintu keluar tol di Ungaran.
Ia menuturkan, pembatasan ini bukan berarti melarang kendaraan berukuran besar untuk melintas di jalan tol ini, tetapi memang pintu keluar di Ungaran bukan merupakan jalur utama yang disiapkan dalam proyek ini.
Ia menjelaskan, pintu keluar di wilayah Ungaran tersebut tidak akan mampu menampung arus lalu lintas, jika kendaraan berukuran besar ikut melintas.
"Nanti kalau rute Semarang-Bawen sudah selesai, pintu keluarnya sudah siap dilalui truk," katanya.
Untuk sementara, lanjut dia, jalan tol ini akan dilalui kendaraan berbobot maksimal seperempat ton, seperti kendaraan pribadi. "Truk tronton, truk pasir tidak boleh lewat," tambahnya.
Adapun waktu pengoperasian jalan tol sepanjang 11 kilometer ini, gubernur belum memberikan kepastian waktunya.
"Yang jelas, sebelum H-7 Lebaran sudah bisa digunakan. Untuk teknisnya biar diatur Bina Marga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Danang Atmodjo mengatakan, selama masa uji coba tol ini, pengendara akan digratiskan.
Menurut dia, berbagai sarana dan prasarana pendukung operasional jalan tol ini telah siap.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Penyunting : Mahmudah
"Rute penggalan ini terlalu pendek dan pintu keluar tol di Ungaran juga belum siap, maka kendaraan yang melintas masih dibatasi," kata Gubernur di Semarang, Senin.
Menurut dia, tim dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan pengecekan terakhir dan menyatakan, ruas tol ini layak untuk operasionalkan.
Meski demikian, lanjut dia, masih terdapat keterbatasan, terutama pada pintu keluar tol di Ungaran.
Ia menuturkan, pembatasan ini bukan berarti melarang kendaraan berukuran besar untuk melintas di jalan tol ini, tetapi memang pintu keluar di Ungaran bukan merupakan jalur utama yang disiapkan dalam proyek ini.
Ia menjelaskan, pintu keluar di wilayah Ungaran tersebut tidak akan mampu menampung arus lalu lintas, jika kendaraan berukuran besar ikut melintas.
"Nanti kalau rute Semarang-Bawen sudah selesai, pintu keluarnya sudah siap dilalui truk," katanya.
Untuk sementara, lanjut dia, jalan tol ini akan dilalui kendaraan berbobot maksimal seperempat ton, seperti kendaraan pribadi. "Truk tronton, truk pasir tidak boleh lewat," tambahnya.
Adapun waktu pengoperasian jalan tol sepanjang 11 kilometer ini, gubernur belum memberikan kepastian waktunya.
"Yang jelas, sebelum H-7 Lebaran sudah bisa digunakan. Untuk teknisnya biar diatur Bina Marga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Danang Atmodjo mengatakan, selama masa uji coba tol ini, pengendara akan digratiskan.
Menurut dia, berbagai sarana dan prasarana pendukung operasional jalan tol ini telah siap.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Penyunting : Mahmudah
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar