ANTARA - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menilai penyelesaian proyek perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang menjadi salah satu pekerjaan rumah yang belum terselesaikan selama tiga tahun kepemimpinannya.
Menurut Bibit, di Semarang, Jumat, kepemimpinannya yang berslogan "Bali Deso, Mbangun Deso" (kembali ke desa, membangun desa, red) akan berusia tiga tahun pada 23 Agustus 2011 mendatang.
Selama periode itu, lanjut dia, pengembangan bandara di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut tidak kunjung menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
"Padahal, bandara ini diharapkan menjadi salah satu pintu utama untuk masuk ke Jawa Tengah," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, selama tiga tahun kepemimpinannya ini terdapat pula kemajuan yang patut dibanggakan, yakni terbangunnya jalan tol Semarang-Solo.
Ia menuturkan, penggalan pertama jalan tol Semarang-Solo, dengan rute Kota Semarang hingga Ungaran, Kabupaten Semarang, telah selesai dan siap dioperasikan.
"Uji kelayakan sudah dilalui dan dinyatakan siap, tinggal uji coba tidak lama lagi," katanya.
Setelah penggalan pertama, menurut dia, penggalan kedua yang menghubungkan Ungaran hingga Bawen juga siap untuk segera dikerjakan.
Selain jalan tol, kata dia, kemajuan lain juga dicapai pada bidang ekonomi dan pertanian.
Di bidang ekonomi, lanjut dia, pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah terus mengalami peningkatan selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Pada 2008 perekonomian tumbuh 3,9 persen, 2009 mencapai 4,7 persen, 2010 sekitar 5,8 persen, dan hingga pertengahan 2011 ini sudah mencapai 6,4 persen," katanya.
Ia mengharapkan, tingkat pertumbuhan pada tahun 2011 tersebut dapat dipertahankan hingga akhir tahun karena sudah melampaui target sebesar 6,2 persen.
Adapun di sektor pertanian, kata dia, Jawa Tengah mampu mengalami surplus beras dalam dua tahun terakhir, yakni 2,6 juta ton pada 2009 dan 2,9 juta ton pada 2010.
"Dengan kondisi itu, Jawa Tengah berkontribusi terhadap kebutuhan pangan nasional sekitar 16 persen," katanya.
Menurut dia, berbagai kemajuan tersebut tidak lepas dari dukungan masyarakat serta para bupati/ wali kota.
Ia masih mengharapkan dukungan masyarakat hingga menuntaskan masa kepemimpinannya serta menyukseskan program "Bali Deso, Mbangun Deso".
"Pada tahun ini masih ada target percepatan sasaran pembangunan yang harus tercapai, hingga terwujud masyarakat semakin sejahtera pada 2013," katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Penyunting : Mahmudah
Menurut Bibit, di Semarang, Jumat, kepemimpinannya yang berslogan "Bali Deso, Mbangun Deso" (kembali ke desa, membangun desa, red) akan berusia tiga tahun pada 23 Agustus 2011 mendatang.
Selama periode itu, lanjut dia, pengembangan bandara di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut tidak kunjung menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
"Padahal, bandara ini diharapkan menjadi salah satu pintu utama untuk masuk ke Jawa Tengah," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, selama tiga tahun kepemimpinannya ini terdapat pula kemajuan yang patut dibanggakan, yakni terbangunnya jalan tol Semarang-Solo.
Ia menuturkan, penggalan pertama jalan tol Semarang-Solo, dengan rute Kota Semarang hingga Ungaran, Kabupaten Semarang, telah selesai dan siap dioperasikan.
"Uji kelayakan sudah dilalui dan dinyatakan siap, tinggal uji coba tidak lama lagi," katanya.
Setelah penggalan pertama, menurut dia, penggalan kedua yang menghubungkan Ungaran hingga Bawen juga siap untuk segera dikerjakan.
Selain jalan tol, kata dia, kemajuan lain juga dicapai pada bidang ekonomi dan pertanian.
Di bidang ekonomi, lanjut dia, pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah terus mengalami peningkatan selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Pada 2008 perekonomian tumbuh 3,9 persen, 2009 mencapai 4,7 persen, 2010 sekitar 5,8 persen, dan hingga pertengahan 2011 ini sudah mencapai 6,4 persen," katanya.
Ia mengharapkan, tingkat pertumbuhan pada tahun 2011 tersebut dapat dipertahankan hingga akhir tahun karena sudah melampaui target sebesar 6,2 persen.
Adapun di sektor pertanian, kata dia, Jawa Tengah mampu mengalami surplus beras dalam dua tahun terakhir, yakni 2,6 juta ton pada 2009 dan 2,9 juta ton pada 2010.
"Dengan kondisi itu, Jawa Tengah berkontribusi terhadap kebutuhan pangan nasional sekitar 16 persen," katanya.
Menurut dia, berbagai kemajuan tersebut tidak lepas dari dukungan masyarakat serta para bupati/ wali kota.
Ia masih mengharapkan dukungan masyarakat hingga menuntaskan masa kepemimpinannya serta menyukseskan program "Bali Deso, Mbangun Deso".
"Pada tahun ini masih ada target percepatan sasaran pembangunan yang harus tercapai, hingga terwujud masyarakat semakin sejahtera pada 2013," katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Penyunting : Mahmudah
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar