Rakor Tol Trans Java
Semarang, CyberNews. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menilai pembangunan tol Semarang-Solo lebih mendesak dibandingkan dengan pembuatan jalur bebas hambatan Brebes-Semarang. Hal itu karena jalan utama Brebes-Semarang sudah memiliki empat lajur, sehingga kemacetan tak lagi menjadi momok di kawasan tersebut.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengatakan, pengguna jalan yang melintas di jalur utama Brebes-Semarang dapat melalui kawasan itu dengan lancar. Namun, lain halnya dengan kondisi jalan utama Semarang-Solo yang seringkali mengalami kemacetan karena jalur relatif sempit.
"Saya sebenarnya hanya konsentrasi satu hal yakni pembangunan tol Semarang-Solo. Untuk Brebes-Semarang tak ada kendala apapun, justru jalan utama Semarang-Solo yang sempit seringkali macet total," katanya dalam Rakor Pembangunan Jalan Tol Trans Java di Ruang Rapat Lantai 2 Sekretariat Pemprov Jatng, Selasa (9/8).
Menurut dia, yang patut menjadi perhatian adalah perlunya pembuatan jalan lingkar untuk setiap akses sebelum masuk ke ibukota daerah. Bila ada kendaraan masuk kota, tinggal dibuatkan jalan lingkar atau ring road saja.
Bila akses jalan tol Semarang-Solo terselesaikan, hal ini diyakini bakal meningkatkan perekonomian masyarakat Jateng yang berjumlah sekitar 33 juta jiwa.
Rakor ini dihadiri oleh rombongan Deputi Sekretariat Wakil Presiden RI Bidang Politik Prof Dewi Fortuna Anwar MA. Selain itu juga pejabat sejumlah kabupaten/ kota di Jateng yang wilayahnya dilewati proyek pembangunan tol seperti di Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
( Royce Wijaya / CN33 / JBSM )
Semarang, CyberNews. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menilai pembangunan tol Semarang-Solo lebih mendesak dibandingkan dengan pembuatan jalur bebas hambatan Brebes-Semarang. Hal itu karena jalan utama Brebes-Semarang sudah memiliki empat lajur, sehingga kemacetan tak lagi menjadi momok di kawasan tersebut.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengatakan, pengguna jalan yang melintas di jalur utama Brebes-Semarang dapat melalui kawasan itu dengan lancar. Namun, lain halnya dengan kondisi jalan utama Semarang-Solo yang seringkali mengalami kemacetan karena jalur relatif sempit.
"Saya sebenarnya hanya konsentrasi satu hal yakni pembangunan tol Semarang-Solo. Untuk Brebes-Semarang tak ada kendala apapun, justru jalan utama Semarang-Solo yang sempit seringkali macet total," katanya dalam Rakor Pembangunan Jalan Tol Trans Java di Ruang Rapat Lantai 2 Sekretariat Pemprov Jatng, Selasa (9/8).
Menurut dia, yang patut menjadi perhatian adalah perlunya pembuatan jalan lingkar untuk setiap akses sebelum masuk ke ibukota daerah. Bila ada kendaraan masuk kota, tinggal dibuatkan jalan lingkar atau ring road saja.
Bila akses jalan tol Semarang-Solo terselesaikan, hal ini diyakini bakal meningkatkan perekonomian masyarakat Jateng yang berjumlah sekitar 33 juta jiwa.
Rakor ini dihadiri oleh rombongan Deputi Sekretariat Wakil Presiden RI Bidang Politik Prof Dewi Fortuna Anwar MA. Selain itu juga pejabat sejumlah kabupaten/ kota di Jateng yang wilayahnya dilewati proyek pembangunan tol seperti di Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
( Royce Wijaya / CN33 / JBSM )
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar