Tol Semarang Ungaran
PEMBUKAAN akses keluar pintu tol di kawasan Sidomulyo, Ungaran, ini menyebabkan gejolak beragam di kalangan masyarakat setempat maupun pengguna jalan. Salah satu warga Sidomulyo, Triyono (39) mengaku harus beradaptasi ekstrakeras sejak operasi tol itu.
Sejak itu, jalan di sekitar rumahnya menjadi amat padat. Hal itu tak jarang menyebabkan kekurangnyamanan. Salah satu contohnya, untuk menyeberang saja saat ini semakin sulit. Kendaraan terlihat lalu lalang, bahkan beberapa hari terakhir nyaris terjadi kecelakaan di sepanjang akses keluar tol tersebut.
Dia menyarankan agar pemerintah segera memperlebar jalur keluar itu. Hal senada diungkapkan warga Sidomulyo Yuni (30). Selain menjadi padat, dia khawatir terhadap keselamatan anak-anaknya. Jika keluar rumah, anak harus berhadapan dengan kesemrawutan di jalan tersebut. ”Selain itu juga banyak debu masuk rumah. Kondisi sekarang semakin padat rasanya,” ungkapnya di temui di Jalan Letjen Soeprapto.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengakui sempitnya pintu keluar tol Ungaran. Pemfungsian tol Semarang-Solo, tepatnya seksi I atau ruas Semarang-Ungaran ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di Banyumanik saat arus mudik Lebaran.
”Jalan tol seksi I Semarang-Ungaran sudah jadi, kenapa tidak digunakan. Bila setelah digunakan, pintu keluar tidak sempurna, ini memang karena lokasi di Ungaran bukan untuk exit (pintu keluar-red) utama,” ungkapnya.
Menurut Bibit, pintu keluar utama jalan tol ini berada di Bawen, Kabupaten Semarang. Adapun, pintu keluar tol di Bawen ini akan bisa digunakan pada 2012 atau 2013. Pengguna jalan tol bisa langsung melanjutkan perjalanan ke Purwokerto, Purworejo, Kebumen, atau Yogyakarta. Dia menyatakan, kepadatan arus lalu lintas di pintu keluar tol Ungaran akan diselesaikan aparat kepolisian, termasuk pemfungsian jalur bebas hambatan itu menjadi satu arah. Dia meminta kepada pemudik yang melewati pintu keluar bisa lebih tertib. Mereka juga diminta supaya sabar dan mengantre dengan baik. Hal ini penting supaya nantinya tak menimbulkan kemacetan.
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Agus Suharyanto didampingi Kepala Bagian Operasinal Sabilillah mengatakan, pengguna jalan tol itu terbanyak pada Minggu. Bisa jadi waktu tersebut menjadi pilihan masyarakat untuk refreshing atau berlibur keluar Kota Semarang.
Kemungkinan mereka meluangkan waktunya untuk memanfaatkan akses jalan tol yang masih diberlakukan gratis, mulai H-10 hingga H+10 Lebaran tersebut. ”Minggu, kendaraan roda empat yang masuk ke tol Semarang- Ungaran paling padat. Sebagian besar atau 65 persen didominasi pengguna jalan tol dari Semarang ke Ungaran,” katanya. (K33,J17-39)
Sejak itu, jalan di sekitar rumahnya menjadi amat padat. Hal itu tak jarang menyebabkan kekurangnyamanan. Salah satu contohnya, untuk menyeberang saja saat ini semakin sulit. Kendaraan terlihat lalu lalang, bahkan beberapa hari terakhir nyaris terjadi kecelakaan di sepanjang akses keluar tol tersebut.
Dia menyarankan agar pemerintah segera memperlebar jalur keluar itu. Hal senada diungkapkan warga Sidomulyo Yuni (30). Selain menjadi padat, dia khawatir terhadap keselamatan anak-anaknya. Jika keluar rumah, anak harus berhadapan dengan kesemrawutan di jalan tersebut. ”Selain itu juga banyak debu masuk rumah. Kondisi sekarang semakin padat rasanya,” ungkapnya di temui di Jalan Letjen Soeprapto.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengakui sempitnya pintu keluar tol Ungaran. Pemfungsian tol Semarang-Solo, tepatnya seksi I atau ruas Semarang-Ungaran ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di Banyumanik saat arus mudik Lebaran.
”Jalan tol seksi I Semarang-Ungaran sudah jadi, kenapa tidak digunakan. Bila setelah digunakan, pintu keluar tidak sempurna, ini memang karena lokasi di Ungaran bukan untuk exit (pintu keluar-red) utama,” ungkapnya.
Menurut Bibit, pintu keluar utama jalan tol ini berada di Bawen, Kabupaten Semarang. Adapun, pintu keluar tol di Bawen ini akan bisa digunakan pada 2012 atau 2013. Pengguna jalan tol bisa langsung melanjutkan perjalanan ke Purwokerto, Purworejo, Kebumen, atau Yogyakarta. Dia menyatakan, kepadatan arus lalu lintas di pintu keluar tol Ungaran akan diselesaikan aparat kepolisian, termasuk pemfungsian jalur bebas hambatan itu menjadi satu arah. Dia meminta kepada pemudik yang melewati pintu keluar bisa lebih tertib. Mereka juga diminta supaya sabar dan mengantre dengan baik. Hal ini penting supaya nantinya tak menimbulkan kemacetan.
Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Agus Suharyanto didampingi Kepala Bagian Operasinal Sabilillah mengatakan, pengguna jalan tol itu terbanyak pada Minggu. Bisa jadi waktu tersebut menjadi pilihan masyarakat untuk refreshing atau berlibur keluar Kota Semarang.
Kemungkinan mereka meluangkan waktunya untuk memanfaatkan akses jalan tol yang masih diberlakukan gratis, mulai H-10 hingga H+10 Lebaran tersebut. ”Minggu, kendaraan roda empat yang masuk ke tol Semarang- Ungaran paling padat. Sebagian besar atau 65 persen didominasi pengguna jalan tol dari Semarang ke Ungaran,” katanya. (K33,J17-39)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar