ilustrasi |
SEMARANG: Polres Semarang menyiapkan empat jalan tembus alternatif guna menyiasati kemacetan di pintu keluar tol Semarang-Ungaran yang mulai diuji coba pada Sabtu lalu.
Seperti dikhawatirkan beberapa kalangan sebelumnya, uji coba pengoperasian tol Semarang-Ungaran pada hari pertama cukup menimbulkan kemacetan di exit toll Jalan Letjen Soeprapto, Ungaran, yang berada tepat di seberang DPRD Kabupaten Semarang.
Kemacetan didominasi oleh kendaraan dari arah Semarang ke Ungaran, sedangkan dari arah Ungaran ke Semarang relatif lebih sepi.
Kapolres Semarang AKBP Hariyanto mengatakan Jalan Letjen Soeprapto selebar kurang lebih enam meter terdiri atas dua jalur yang dioperasikan dua arah, sehingga rawan kemacetan.
"Oleh karena itu ada tiga alternatif yang kami siapkan untuk mengatasi kemacetan di exit toll. Kalau dalam kondisi normal, kami akan lewatkan pertigaan DPRD (Kabupaten Semarang yang memang jaraknya pendek dengan exit toll. Kalau macet, kami akan lewatkan di pertigaan Undaris," ujarnya, seusai peresmian uji coba tol Semarang-Ungaran, akhir pekan lalu.
Alternatif kedua, lanjutnya, adalah jalan yang tembus di batas Kota Ungaran. Namun, jika kemacetan belum juga teratasi, pihaknya akan mengalihkan ke jalan yang tembus di Ngobo, Karangjati, Kabupaten Semarang.
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Sabar Rahardjo mengatakan pihaknya akan memberlakukan sistem buka tutup sebagai rekayasa lalu-lintas untuk mengatasi kemacetan di pertigaan Jalan Letjend Soeprapto.
"Makanya dengan uji coba ini, kami mau melihat sejauh mana arus dari bawah (Semarang) dan dari sana (Ungaran). Mana yang lebih padat, itu nanti yang akan diperlakukan sistem buka tutup. Yang padat diperkirakan yang dari bawah, dari arah Semarang, Jakarta," jelasnya.
Sabar juga mengingatkan potensi terjadinya kecelakaan di tanjakan dekat exit toll Kalirejo, mengingat minimnya rambu lalu lintas di titik tersebut. Dia mengusulkan agar dibuat semacam separator untuk mencegah kecelakaan lalu-lintas.
"Ini tolong diimbau kepada pembuat rambu. Ini kan dua jalur. Kalau dari atas kan konturnya nggak bagus. Kalau papasan, (pengendara) kan kaget. Jadi, harus ada rambu," ujarnya.
Gubernur Jateng Bibit Waluyo saat pembukaan seksi I tol Semarang-Solo itu meminta Polda Jateng agar membantu mengatasi kemacetan di exit toll.
"Saya minta bantuan pada Polda, jangan sampai macet di pintu keluar Ungaran. Desain kami belum sampai ke ujung jalan itu. Ini juga pesan Menteri Pekerjaan Umum," tuturnya.
Seperti diketahui, tol Semarang-Ungaran sepanjang 14 km diuji coba mulai Sabtu pekan lalu (H-10 Lebaran) untuk membantu mengatasi kemacetan di sepanjang jalur Semarang-Ungaran menjelang Lebaran.
Meskipun demikian, pengelola tol hanya memperbolehkan kendaraan dengan bobot di bawah 250 kg, seperti sedan, jip dan pick up, sedangkan kendaraan berat tetap lewat jalur konvensional Semarang-Ungaran.
"Selama uji coba hingga H+10, pengguna jalan tidak dipungut biaya. Gratis. Selama masa uji coba ini, evaluasi akan terus dilakukan, termasuk penentuan tarifnya," katanya.
Komisaris Utama PT Trans Marga Jateng (PT TMJ)-pemegang kuasa penyelenggaraan tol Semarang-Solo- Danang Atmodjo mengungkapkan pengoperasian dua jalur tol dari arah Semarang maupun Ungaran hanya berlaku hingga hari ini (22 Agustus).
Adapun pada 23-31 Agustus, tol hanya dibuka untuk pengguna jalan dari arah Semarang ke Ungaran, sedangkan arah sebaliknya sementara waktu ditutup. Sebaliknya, pada 1-7 September, tol selanjutnya diperuntukkan bagi pengguna jalan dari arah Ungaran ke Semarang
"Pemberlakukan sistem ini untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di pintu keluar jalan tol karena bertepatan dengan arus mudik maupun arus balik," jelasnya.
Sementara, hingga pukul 14.00 kemarin, jumlah kendaraan yang melintas di jalan bebas hambatan itu tercatat sebanyak 9.891 unit, dengan rincian 6.547 kendaraan menuju arah Ungaran dan 3.344 ke arah Semarang.
Sebelumnya pada hari pertama ujicoba, jumlah kendaraan yang melintas mencapai 13.988 unit, dengan rincian 9.131 kendaraan ke arah Ungaran dan 4.857 kendaraan ke arah Semarang.
"Sampai hari ini (kemarin) belum ada kejadian menonjol. Kendaraan dari arah Semarang masih dominan pelat H. Untuk pelat B sudah mulai kelihatan, meskipun masih sedikit. Ada beberapa yang memang pemudik, itu terlihat dari barang bawaan mereka di atas kap mobil," tutur Kepala Bagian Operasi PT TMJ Sabilillah. (Sri Mas Sari/ea)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar