javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 26 Oktober 2011

Warga Adang Truk Proyek Tol

Jalan Desa Hilang
UNGARAN - Belasan warga Dusun Jetis Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur, Selasa (25/10) siang, mengadang truk proyek tol Semarang-Ungaran ruas Leyangan, dengan melintangkan bambu di tengah jalur truk di proyek tersebut.

Aksi itu menyusul hilangnya jalan desa penghubung Dusun Jetis-Kelurahan Gedanganak, akibat terkena proyek tersebut. Warga menuntut jalan desa itu dikembalikan sebagaimana semula seperti sebelum ada proyek tol. Sekitar sepekan sebelumnya, mereka juga telah menyampaikan tuntutan itu bersamaan dengan permintaan dikembalikannya irigasi yang juga terkena proyek.

Warga Jetis Syabani (35) menyampaikan, tuntutan warga sepekan lalu belum mendapat respons. Pihak pelaksana di lapangan baru akan merealisasikan pembangunan irigasi. Adapun soal jalan dari Jetis-Gedanganak belum ada kejelasan.

Dalam aksi kemarin, belasan warga berkumpul di lokasi proyek tol ruas Leyangan sekitar pukul 11.00. Mereka kemudian melintangkan bambu penghalang sehingga truk proyek yang biasa melintas di lokasi terhambat. Aksi berlangsung singkat, karena sejumlah aparat Polsek Ungaran melintas dan membubarkannya.

Informasi dihimpun, sejak proyek tol pada 2009, jalan desa itu hilang karena tergusur proyek tol. Selain itu, sumber air irigasi dari Jetis ke sawah di sisi barat jalur tol juga terputus. Hingga kemarin, warga masih mempertanyakan soal pembangunan jalan desa. Pasalnya, pada awal pembangunan, jalan desa dan irigasi itu dijanjikan oleh pemerintah dan kecamatan, serta pelaksana, akan dikembalikan lagi. Namun, sampai kemarin warga merasa belum mendapat kepastian.

”Kalau tidak direspons, kami pastikan warga akan kembali turun ke jalan,” kata warga Jetis lainnya, Mas'ud (35).

Menurutnya, jalan desa yang terkena proyek tol Leyangan itu merupakan akses penting bagi warga tiga kelurahan, yaitu Kalirejo, Leyangan, dan Gedanganak. Terputusnya jalur tersebut, menyebabkan warga harus berputar melalui Beji untuk ke Kota Ungaran. Petugas Keselamatan dan Keamanan Kerja Lingkungan (K3L) PT Waskita Karya, Hada Suryana mengatakan, sejauh ini sudah dipastikan bahwa irigasi akan segera dibangun. ”Kami rencanakan pekan depan, tepat hari Minggu,” katanya.

Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan soal pembangunan jalan desa. Dia mengaku akan mengoordinasikan dengan PT Trans Marga Jateng (TMJ) mengenai hal itu. Sementara, di lokasi kemarin Kanit Sabara Polsekta Ungaran, AKP Kuswanto secara kebetulan sedang melintas.

Pihaknya menyarankan agar warga menyampaikan tuntutannya ke PT TMJ. Aksi menghentikan proyek tol, menurutnya tidak tepat. Pasalnya, pelaksana di lapangan juga tidak paham dan bukan kewenangannya. ”Kami sarankan dengan surat resmi ke PT TMJ soal jalan itu,” ujarnya. (K33-39) 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar