SEMARANG – Pembangunan proyek jalan tol Semarang- Solo, penggalan Kota Semarang hingga Ungaran telah menghabiskan dana mencapai Rp 2 triliun.Pembiayaan tersebut berasal dari berbagai sumber pendanaan.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan,pendanaan tersebut dipergunakan mulai dari tahap perencanaan,pembebasan lahan hingga pembangunan konstruksi.”Tahan perencanaan pembangunan jalan tol dibiayai senilai Rp3,8 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2004,”ujarnya di sela-sela sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah,kemarin.
Menurutnya, tahap pembebasan lahan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah terealisasi sebesar Rp547 miliar. Tahap pembangunan konstruksi jalan tol sepanjang 14,1 kilometer yang dibiayai oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ) menghabiskan biaya sebesar Rp1,374 miliar. ”Untuk biaya rekayasa teknis merupakan tanggung jawab dari pihak kontraktor,”katanya.
Wewenang penyelesaian jalan tol meliputi pengaturan, pembinaan, pengusahaan dan pengawasan berada di bawah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut Bibit,pembangunan jalan tol Semarang- Solo meliputi perencanaan, pelaporan, desain teknis dan studi kelayakan telah dilakukan sesuai prosedur.
”Termasuk berbagai kendala teknis yang muncul secara cepat ditangani sesuai kaidah teknis yang berlaku,”ujarnya. Terkait rencana proyek tol Semarang-Batang, lanjut dia, Pemprov diminta turut membantu proses pembebasan lahan yang akan dilintasi rute tol tersebut. Gubernur mengakui proses tersebut tidak gampang. ”Proses pembebasan juga memerlukan waktu jadi harus bersabar,” ujarnya.
Menurutnya,keberadaan jalan tol diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, memangkas biaya dan waktu yang lebih efisien.Pemprov, lanjut dia, dalam membebaskan lahan menggunakan cara-cara yang kondusif.”Kami akan mengganti lahan sesuai Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atau dengan harga terbaik supaya masyarakat merasa tidak dirugikan,”katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Tengah Sri Praptono mengungkapkan, kemungkinan kerugian akibat tertundanya pengoperasian jalan tol harus diperhitungkan. ”Seharusnya jalan tol sudah bisa dioperasionalkan sejak beberapa tahun lalu tapi terus tertunda,” katanya. Sri menambahkan, akibat penundaan tersebut berakibat potensi pendapatan dari pengoperasian jalan tol juga menjadi menghilang.
Terpisah, Pemkab Kendal siap melanjutkan pembebasan jalan tol Batang-Semarang. Pemkab menyambut baik pemerintah pusat yang mempercepat proses jalan tol Batang- Semarang. Selama hampir dua tahun,tidak ada aktivitas jalan tol sepanjang 75 km yang melewati Kabupaten Batang, Kendal, dan Kota Semarang.
”Kita masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi,” ujar Sekda Kendal Bambang Dwiyono,kemarin. Menurut Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) ini, proses ganti rugi lahan yang terkena jalan tol terkendala pergantian investor.
Pergantian investor dinilai menjadi penyebab lambannya proses ganti rugi lahan. Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari PTP Jateng. Jika PTP Jateng memerintahkan segera dilakukan pembebasan, P2T siap melaksanakannya. hendrati hapsari/ zaenal alimin
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan,pendanaan tersebut dipergunakan mulai dari tahap perencanaan,pembebasan lahan hingga pembangunan konstruksi.”Tahan perencanaan pembangunan jalan tol dibiayai senilai Rp3,8 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2004,”ujarnya di sela-sela sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah,kemarin.
Menurutnya, tahap pembebasan lahan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah terealisasi sebesar Rp547 miliar. Tahap pembangunan konstruksi jalan tol sepanjang 14,1 kilometer yang dibiayai oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ) menghabiskan biaya sebesar Rp1,374 miliar. ”Untuk biaya rekayasa teknis merupakan tanggung jawab dari pihak kontraktor,”katanya.
Wewenang penyelesaian jalan tol meliputi pengaturan, pembinaan, pengusahaan dan pengawasan berada di bawah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut Bibit,pembangunan jalan tol Semarang- Solo meliputi perencanaan, pelaporan, desain teknis dan studi kelayakan telah dilakukan sesuai prosedur.
”Termasuk berbagai kendala teknis yang muncul secara cepat ditangani sesuai kaidah teknis yang berlaku,”ujarnya. Terkait rencana proyek tol Semarang-Batang, lanjut dia, Pemprov diminta turut membantu proses pembebasan lahan yang akan dilintasi rute tol tersebut. Gubernur mengakui proses tersebut tidak gampang. ”Proses pembebasan juga memerlukan waktu jadi harus bersabar,” ujarnya.
Menurutnya,keberadaan jalan tol diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, memangkas biaya dan waktu yang lebih efisien.Pemprov, lanjut dia, dalam membebaskan lahan menggunakan cara-cara yang kondusif.”Kami akan mengganti lahan sesuai Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atau dengan harga terbaik supaya masyarakat merasa tidak dirugikan,”katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Tengah Sri Praptono mengungkapkan, kemungkinan kerugian akibat tertundanya pengoperasian jalan tol harus diperhitungkan. ”Seharusnya jalan tol sudah bisa dioperasionalkan sejak beberapa tahun lalu tapi terus tertunda,” katanya. Sri menambahkan, akibat penundaan tersebut berakibat potensi pendapatan dari pengoperasian jalan tol juga menjadi menghilang.
Terpisah, Pemkab Kendal siap melanjutkan pembebasan jalan tol Batang-Semarang. Pemkab menyambut baik pemerintah pusat yang mempercepat proses jalan tol Batang- Semarang. Selama hampir dua tahun,tidak ada aktivitas jalan tol sepanjang 75 km yang melewati Kabupaten Batang, Kendal, dan Kota Semarang.
”Kita masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi,” ujar Sekda Kendal Bambang Dwiyono,kemarin. Menurut Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) ini, proses ganti rugi lahan yang terkena jalan tol terkendala pergantian investor.
Pergantian investor dinilai menjadi penyebab lambannya proses ganti rugi lahan. Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari PTP Jateng. Jika PTP Jateng memerintahkan segera dilakukan pembebasan, P2T siap melaksanakannya. hendrati hapsari/ zaenal alimin
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar