SEMARANG, KOMPAS.com — PT Trans Marga Jateng selaku pelaksana proyek Jalan Tol Semarang-Ungaran harus menangani dengan cepat persoalan yang terkait dengan jalan tol baru tersebut menyusul masih terjadinya keretakan di badan tol, seperti di ruas Susukan-Beji, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Yang jelas pengumpulan data dan penanganan masalah harus cepat. Hanya itu yang bisa dilakukan. Kalau tunggu hujan, akan lebih parah lagi. Karena memang lereng di tempat berdiri jalan tol tidak stabil sehingga kemungkinan bergerak.
-- Sri Tudjono"
"Yang jelas pengumpulan data dan penanganan masalah harus cepat. Hanya itu yang bisa dilakukan. Kalau tunggu hujan, akan lebih parah lagi. Karena memang lereng di tempat berdiri jalan tol tidak stabil sehingga kemungkinan bergerak," ujar ahli struktur dari Universitas Diponegoro, Semarang, Dr Sri Tudjono, Sabtu (8/10/2011) malam, menanggapi masih terjadinya keretakan di Jalan Tol Semarang-Ungaran.
Kendati demikian, Tudjono masih optimistis, pihak TMJ masih bisa mengatasi persoalan di Tol Semarang-Ungaran tersebut. "Yang terpenting adalah masalah segera ditangani sebelum tol itu digunakan sehingga bisa betul-betul siap saat masyarakat akan menggunakannya," katanya.
Ia menegaskan, masalah tanah merupakan persoalan yang sering dihadapi saat membangun konstruksi, seperti jalan tol. Hal itu bisa terjadi di mana saja, termasuk di negara lain. Kuncinya adalah bagaimana menanganinya.Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng Rukma Setya Budi menegaskan, sebagai legislatif, pihaknya bertugas mengawasi pekerjaan yang dilakukan eksekutif. Dia juga berharap persoalan tol bisa secepatnya selesai.
"Yang jelas pengumpulan data dan penanganan masalah harus cepat. Hanya itu yang bisa dilakukan. Kalau tunggu hujan, akan lebih parah lagi. Karena memang lereng di tempat berdiri jalan tol tidak stabil sehingga kemungkinan bergerak.
-- Sri Tudjono"
"Yang jelas pengumpulan data dan penanganan masalah harus cepat. Hanya itu yang bisa dilakukan. Kalau tunggu hujan, akan lebih parah lagi. Karena memang lereng di tempat berdiri jalan tol tidak stabil sehingga kemungkinan bergerak," ujar ahli struktur dari Universitas Diponegoro, Semarang, Dr Sri Tudjono, Sabtu (8/10/2011) malam, menanggapi masih terjadinya keretakan di Jalan Tol Semarang-Ungaran.
Kendati demikian, Tudjono masih optimistis, pihak TMJ masih bisa mengatasi persoalan di Tol Semarang-Ungaran tersebut. "Yang terpenting adalah masalah segera ditangani sebelum tol itu digunakan sehingga bisa betul-betul siap saat masyarakat akan menggunakannya," katanya.
Ia menegaskan, masalah tanah merupakan persoalan yang sering dihadapi saat membangun konstruksi, seperti jalan tol. Hal itu bisa terjadi di mana saja, termasuk di negara lain. Kuncinya adalah bagaimana menanganinya.Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng Rukma Setya Budi menegaskan, sebagai legislatif, pihaknya bertugas mengawasi pekerjaan yang dilakukan eksekutif. Dia juga berharap persoalan tol bisa secepatnya selesai.
TERKAIT:
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar