Semarang, CyberNews. PT Trans Marga Jateng (TMJ) memastikan para subkontraktor akan mendapatkan haknya setelah selesai menggarap proyek tol Semarang-Solo ruas Ungaran dalam waktu dekat ini.
Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo menegaskan, pihaknya telah berupaya keras mencari solusi terbaik untuk menangani permasalahan ini. ”Mohon doa restunya, kami sudah berkoordinasi dengan pusat dan mudah-mudahan secepatnya hak para subkontraktor ini bisa segera dipenuhi,” ujar Danang usai diskusi finalisasi dengan para pakar terkait penanganan daerah rawan longsor pada ruas jalan tol Semarang-Ungaran di Hotel Grand Candi, Jumat (14/10).
Danang memang belum berbicara banyak mengenai kapan persisnya waktu pembayaran, tetapi sinyalemen positif disampaikan di depan forum diskusi bersama pakar dan kalangan media tersebut.
Subkontraktor sebelumnya telah melakukan somasi menuntut pembayaran sebagai kewajiban TMJ yang disebutkan nilainya mencapai Rp 22,9 miliar. Persoalan ini akan menjadi semakin rumit jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi dalam dua minggu sejak dilayangkan Senin awal pekan ini, pihak subkontraktor akan mengeluarkan ”Pernyataan Lalai” atau wanprestasi serta melaporkannya ke aparat kepolisian.
Sementara itu, sembari menanti tanggapan dari Gubernur terkait niatnya merealisasikan pembayaran dalam waktu dekat, subkontraktor penggarap proyek tol ruas Ungaran akan kembali menggelar aksi teatrikal.
Koordinator aksi dari PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) Agung Nugroho mengatakan, belum ada tanggapan dari manapun. Baik dari gubernur, maupun PT TMJ, belum mengabarkan kepastian pembayaran. Untuk itu, pihaknya menyiapkan aksi teatrikal yang rencananya akan digelar pada Minggu pagi. Belum disebutkan secara detail mengenai rencana tersebut. Namun, aksi itu dimaksudkan sebagai bentuk tirakatan sembari menunggu tanggapan pemerintah.
( Modesta Fiska /CN27 / JBSM )
Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo menegaskan, pihaknya telah berupaya keras mencari solusi terbaik untuk menangani permasalahan ini. ”Mohon doa restunya, kami sudah berkoordinasi dengan pusat dan mudah-mudahan secepatnya hak para subkontraktor ini bisa segera dipenuhi,” ujar Danang usai diskusi finalisasi dengan para pakar terkait penanganan daerah rawan longsor pada ruas jalan tol Semarang-Ungaran di Hotel Grand Candi, Jumat (14/10).
Danang memang belum berbicara banyak mengenai kapan persisnya waktu pembayaran, tetapi sinyalemen positif disampaikan di depan forum diskusi bersama pakar dan kalangan media tersebut.
Subkontraktor sebelumnya telah melakukan somasi menuntut pembayaran sebagai kewajiban TMJ yang disebutkan nilainya mencapai Rp 22,9 miliar. Persoalan ini akan menjadi semakin rumit jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi dalam dua minggu sejak dilayangkan Senin awal pekan ini, pihak subkontraktor akan mengeluarkan ”Pernyataan Lalai” atau wanprestasi serta melaporkannya ke aparat kepolisian.
Sementara itu, sembari menanti tanggapan dari Gubernur terkait niatnya merealisasikan pembayaran dalam waktu dekat, subkontraktor penggarap proyek tol ruas Ungaran akan kembali menggelar aksi teatrikal.
Koordinator aksi dari PT Bumi Sentosa Dwi Agung (BSDA) Agung Nugroho mengatakan, belum ada tanggapan dari manapun. Baik dari gubernur, maupun PT TMJ, belum mengabarkan kepastian pembayaran. Untuk itu, pihaknya menyiapkan aksi teatrikal yang rencananya akan digelar pada Minggu pagi. Belum disebutkan secara detail mengenai rencana tersebut. Namun, aksi itu dimaksudkan sebagai bentuk tirakatan sembari menunggu tanggapan pemerintah.
( Modesta Fiska /CN27 / JBSM )
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar