javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Rabu, 05 Oktober 2011

Retakan Sudah Tiga Pekan

Tol Semarang Ungaran

UNGARAN- Badan jalan tol Semarang-Ungaran yang retak di wilayah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang atau sekitar 50 meter selatan jembatan Penggaron, hingga kemarin belum diperbaiki.

Di lokasi retakan belum terlihat aktivitas untuk mengembalikan konstruksi beton yang merekah itu.
Staf PT Trans Marga Jateng (TMJ) Rustanto menyatakan, badan tol yang retak akan segera ditangani. Perbaikan direncanakan mulai Rabu ini.
“Jika tidak dengan injection atau suntik, mungkin dibongkar. Retakan itu nyaris serupa dengan yang lama di sekitarnya,” katanya, kemarin.
Pihak TMJ sedang meneliti penyebab keretakan beton badan jalan tol di kilometer 21 tersebut.

Belum diketahui apakah keretakan itu akibat tertarik badan jembatan yang berdiri pada tanah labil atau materi betonnya hanya merekah.
Dua solusi berupa suntik atau pembongkaran dilakukan berdasarkan ada tidaknya deflection atau struktur tanah yang ambles.

Menurutnya, jika keretakan itu akibat tanah ambles dan berpeluang semakin parah, besar kemungkinan bagian yang retak akan dibongkar. “Retakan itu sudah lama, sekitar tiga pekan lalu. Untuk lebih jelasnya silakan konfirmasi ke TMJ pusat,” imbuh dia.
Lokasi badan jalan tol yang retak itu tepatnya berada di kilometer 21 (stasiun/STA 8+530). Retakan tersebut memanjang sekitar 8 meter dengan lebar 1-5 milimeter. Posisinya membelah satu setengah bidang beton jalan tol secara diagonal.
Beberapa meter sisi utara dan selatan retakan baru itu juga terlihat dua retakan lama. Dua retakan lama itu tampak telah diperbaiki dengan cara disuntik, namun terlihat retak lagi.

Saran Ahli


Gubernur Bibit Waluyo enggan memberi penjelasan mengenai keretakan tol Ungaran. “Kalau sekarang rusak ya jangan tanya saya, ini masalah teknis. Memang, bila ingin maju pasti akan ada kendala atau rintangan,” ungkap Bibit.

Komisaris Utama TMJ Danang Atmodjo menyatakan, gerakan tanah sudah diatasi dengan pemasangan bore pile agar retakan tidak bertambah. Pemasangan bore pile itu berdasarkan saran dari ahli. “Kami sudah turun ke lapangan untuk melihat pengerjaan bore pile. Aliran air juga kami tangani sehingga tidak menggerakkan lagi tanah di kawasan itu,” terang dia.

Menurut Danang, bore pile digunakan untuk memperkuat kawasan supaya tidak terjadi pergerakan. Mengenai penentuan tarif tol, dia menyebut belum diputuskan secara resmi.
Dari keterangan pejabat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), tarif diperkirakan Rp 500/ kilometer. Bila panjang jalan tol Semarang-Ungaran 12 kilometer, tarifnya sekitar Rp 6.000.

Di Jakarta, BPJT belum mendapat laporan mengenai tol Ungaran yang retak. Menurut Kepala BPJT Achmad Ghani Gazali, pihaknya akan meminta laporan dari lapangan mengenai kebenarannya.
“Kami juga akan meminta laporan mengenai kemacetan akibat pembelokan jalan keluar tol lama ke kampus Undip,’’ terang Gazali. (K33,J17,J14,bn-65)
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar