SEMARANG, KOMPAS.com — Kesal belum dibayarnya kontrak kerja oleh pelaksana proyek jalan tol Semarang-Ungaran, Jawa Tengah, sekitar 60 pekerja subkontraktor, Rabu (5/10/2011), kembali melancarkan protes.
Kali ini, mereka menduduki pintu tol keluar di ujung jalan tol penggalan pertama seksi I Semarang-Ungaran di pintu keluar di Ungaran, Kabupaten Semarang. Di pintu tol itu, pekerja mengerahkan sejumlah truk pengangkut material untuk memblokir jalan serta mengusung trailer sebagai panggung pertunjukan musik dangdut.
Para pekerja perwakilan dari 35 subkontraktor pelaksana proyek jalan tol itu juga melakukan aksi protes dengan menggelar aksi Mantu Kerbau. Mereka juga mengusung patung binatang kerbau dari kertas. Mantu Kerbau adalah aksi sindiran pada PT Trans Marga Jateng (TMJ) yang gagal membayar hak-hak para pekerja di subkontraktor.
Nilai tunggakan yang harus dibayar tetapi belum diselesaikan oleh PT TMJ sebesar lebih kurang Rp 40 miliar, bagian dari biaya pekerja menyelesaikan ruas Tol Penggaron Beji sepanjang lebih lebih 3,5 kilometer.
Koordinator lapangan aksi protes pekerja subkontraktor itu, Agung Nugroho, mengatakan, akan terus menutup pintu tol dan akses masuk ke Kantor PT TMJ di Ungaran. Jalan masuk itu ditutup dengan timbunan material batu pasir dan di tengah timbunan ditanami pisang.
"Kami menggelar aksi Mantu Kerbau untuk menunjukkan kalau PT TMJ tidak memiliki dana cukup untuk menyelesaikan proyek tol ini sehingga nasib tak kurang 400 pekerja kini terkatung-katung. Kami sudah bekerja keras mewujudkan jalan tol, kenyataannya upah belum dibayar sampai saat ini," ujar Agung Nugroho.
Mantu Kerbau adalah sindiran pada PT TMJ yang hanya memiliki kerbau betina. Kerbau betina adalah simbol orang yang tidak punya uang sehingga perlu kawin dengan kerbau jantan. Pekerja itu seolah-olah membawa kerbau jantang supaya kerbau betina bisa beranak dan produktif.
Kali ini, mereka menduduki pintu tol keluar di ujung jalan tol penggalan pertama seksi I Semarang-Ungaran di pintu keluar di Ungaran, Kabupaten Semarang. Di pintu tol itu, pekerja mengerahkan sejumlah truk pengangkut material untuk memblokir jalan serta mengusung trailer sebagai panggung pertunjukan musik dangdut.
Para pekerja perwakilan dari 35 subkontraktor pelaksana proyek jalan tol itu juga melakukan aksi protes dengan menggelar aksi Mantu Kerbau. Mereka juga mengusung patung binatang kerbau dari kertas. Mantu Kerbau adalah aksi sindiran pada PT Trans Marga Jateng (TMJ) yang gagal membayar hak-hak para pekerja di subkontraktor.
Nilai tunggakan yang harus dibayar tetapi belum diselesaikan oleh PT TMJ sebesar lebih kurang Rp 40 miliar, bagian dari biaya pekerja menyelesaikan ruas Tol Penggaron Beji sepanjang lebih lebih 3,5 kilometer.
Koordinator lapangan aksi protes pekerja subkontraktor itu, Agung Nugroho, mengatakan, akan terus menutup pintu tol dan akses masuk ke Kantor PT TMJ di Ungaran. Jalan masuk itu ditutup dengan timbunan material batu pasir dan di tengah timbunan ditanami pisang.
"Kami menggelar aksi Mantu Kerbau untuk menunjukkan kalau PT TMJ tidak memiliki dana cukup untuk menyelesaikan proyek tol ini sehingga nasib tak kurang 400 pekerja kini terkatung-katung. Kami sudah bekerja keras mewujudkan jalan tol, kenyataannya upah belum dibayar sampai saat ini," ujar Agung Nugroho.
Mantu Kerbau adalah sindiran pada PT TMJ yang hanya memiliki kerbau betina. Kerbau betina adalah simbol orang yang tidak punya uang sehingga perlu kawin dengan kerbau jantan. Pekerja itu seolah-olah membawa kerbau jantang supaya kerbau betina bisa beranak dan produktif.
TERKAIT:
Semarang-Ungaran Retak Lagi
Kaji Ulang Tol Semarang-Ungaran
Tol Semarang-Solo Tunggu PU
Buntu, Musyawarah soal Penyelesaian Utang
PT TMJ Hanya Memfasilitasi
Semarang-Ungaran Retak Lagi
Kaji Ulang Tol Semarang-Ungaran
Tol Semarang-Solo Tunggu PU
Buntu, Musyawarah soal Penyelesaian Utang
PT TMJ Hanya Memfasilitasi
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar