javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 18 Oktober 2011

TMJ Tetap Pilih Lemah Ireng

Rute Tol Ungaran-Bawen 
 
SEMARANG- Proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen mulai dikerjakan. Meski rutenya melintasi kawasan patahan dan tanah labil di daerah Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, PT Trans Marga Jateng (TMJ) tetap optimistis dengan pilihannya.

TMJ tidak khawatir tanah di Lemah Ireng bakal mengalami pergerakan seperti di ruas tol Semarang-Ungaran, tepatnya di penggal Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo mengatakan, pihaknya tidak akan memindahkan rute tol Ungaran- Bawen di Lemah Ireng meski lokasinya berada di daerah labil.

Kondisi tanah labil dan patahan ini, menurutnya, dapat diatasi dengan rekayasa teknik.
”Kami akan mengatasi dengan rekayasa teknik, pengalaman di Susukan akan kami jadikan pelajaran berharga,” kata Danang saat ditemui di Gedung DPRD Jateng, Senin (17/10).
TMJ tidak akan mengubah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) berkaitan dengan proyek jalan tol Semarang-Solo yang mencakup ruas Ungaran-Bawen tersebut.

Dievaluasi

Menurut dia, pemasangan bore pile atau pondasi paku bumi bisa mengatasi persoalan. Pembangunan akan terus dievaluasi sambil mengamati proyek yang sedang berjalan.
Diharapkan, pembangunan proyek tol Ungaran-Bawen sepanjang sembilan kilometer ini tidak menemui masalah sehingga tepat waktu.

Danang, yang juga kepala Dinas Bina Marga Jateng, menegaskan, pembebasan lahan proyek tol memang belum selesai 100 persen. Lahan yang sudah dibebaskan oleh tim pembebasan tanah (TPT) sekitar 91 persen.
Lahan yang belum terbebaskan di antaranya dua sekolah SD di Kecamatan Bawen. Namun Danang yakin masalah itu segera tuntas.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Sasmita mengatakan, lokasi di Lemah Ireng lebih panjang dua kali lipat dibandingkan tanah labil di Susukan yang mencapai sekitar satu kilometer.

Politikus Partai Golkar itu menyarankan agar para pakar yang berbeda pandangan dari banyak disiplin ilmu dipertemukan untuk membahas masalah tersebut.
Bila nanti disimpulkan bahwa kawasan itu tidak layak, maka harus dihindari. Demikian sebaliknya. (J17,J14-43) 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar