JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan perampingan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga 2025 mendatang.
Saat ini, ada 141 perusahaan milik negara. Jumlah tersebut dipandang terlalu besar, sehingga secara tidak langsung membuat peran mereka tidak optimal dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, ada pula peran BUMN yang tumpang tindih satu dengan yang lain. Rencananya, hanya akan ada 25 BUMN yang beroperasi pada 2025.
“Harusnya cuma empat hingga lima sektoral holding, yang membidangi sektor seperti infrastruktur, investasi, dan transportasi,” ungkap Hatta di Jakarta, Selasa (4/10/2011).
Pemerintah menilai perlunya dilakukan perampingan jumlah sesuai kebutuhan. Perampingan tersebut bisa dilakukan melalui merger, privatisasi, sectoral holding maupun likuidasi.
Jika mengacu pada roadmap BUMN, pada 2014 diharapkan hanya ada 78 BUMN, dan 25 BUMN pada 2025 mendatang. Kementerian BUMN sendiri berencana membentuk holding sektoral dengan tim manajemen yang kuat dan lebih fokus. (rfa) (Wisnoe Moerti/Koran SI/rhs)
Berita Terkait : BUMN
BUMN Merugi Akan Ditutup
Besok, Menteri BUMN Pulang ke Indonesia
"Jangan Mentang-mentang BUMN Tak Bisa Dibangkrutkan"
Bapepam : BUMN Belum Perlu Buy Back
Krisis, Emiten BUMN Tak Terpengaruh
Kementerian BUMN : Tidak Ada Buy Back Saham
"Mustafa Sudah Mulai Kurangi Minum Obat"
Kementerian BUMN Targetkan Realisasi Belanja 90%
Meski Sembuh, Menteri BUMN Belum Mulai Bekerja
Saat ini, ada 141 perusahaan milik negara. Jumlah tersebut dipandang terlalu besar, sehingga secara tidak langsung membuat peran mereka tidak optimal dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, ada pula peran BUMN yang tumpang tindih satu dengan yang lain. Rencananya, hanya akan ada 25 BUMN yang beroperasi pada 2025.
“Harusnya cuma empat hingga lima sektoral holding, yang membidangi sektor seperti infrastruktur, investasi, dan transportasi,” ungkap Hatta di Jakarta, Selasa (4/10/2011).
Pemerintah menilai perlunya dilakukan perampingan jumlah sesuai kebutuhan. Perampingan tersebut bisa dilakukan melalui merger, privatisasi, sectoral holding maupun likuidasi.
Jika mengacu pada roadmap BUMN, pada 2014 diharapkan hanya ada 78 BUMN, dan 25 BUMN pada 2025 mendatang. Kementerian BUMN sendiri berencana membentuk holding sektoral dengan tim manajemen yang kuat dan lebih fokus. (rfa) (Wisnoe Moerti/Koran SI/rhs)
Berita Terkait : BUMN
BUMN Merugi Akan Ditutup
Besok, Menteri BUMN Pulang ke Indonesia
"Jangan Mentang-mentang BUMN Tak Bisa Dibangkrutkan"
Bapepam : BUMN Belum Perlu Buy Back
Krisis, Emiten BUMN Tak Terpengaruh
Kementerian BUMN : Tidak Ada Buy Back Saham
"Mustafa Sudah Mulai Kurangi Minum Obat"
Kementerian BUMN Targetkan Realisasi Belanja 90%
Meski Sembuh, Menteri BUMN Belum Mulai Bekerja
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar