javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 03 Oktober 2011

Tol Semarang-Ungaran Retak 8 Meter

Semarang, CyberNews. Badan jalan tol Semarang-Ungaran, tepatnya di wilayah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, sekitar 50 meter selatan jembatan Penggaron, retak.

Berdasarkan pantauan Senin (3/10), lokasi retakan berada di jalur sisi timur atau menuju Ungaran, pada kilometer 21 (stasiun/ STA 530).

Secara kasat mata, retakan tersebut membentuk rekahan. Panjang rekahan diperkirakan delapan meter dengan lebar antara 1 milimeter sampai 5 milimeter. Posisinya membelah satu setengah bidang beton (seluas 4x5 m) badan jalan tol, secara diagonal.

Pada titik-titik retakan sepanjang lebih kurang delapan meter tersebut telah ditandai dengan spidol hitam berbentuk lingkaran dan silang di tengahnya, sebanyak delapan tanda. Besar kemungkinan retakan tersebut telah diketahui pihak berwenang dan hendak diperbaiki. Hanya, pemandangan di lapangan menunjukkan lokasi tersebut tidak ada pekerja yang melakukan aktivitas.

Pada ruas yang sama, beberapa meter sisi utara dan selatan retakan baru juga tampak terlihat dua retakan lama. Dua retakan lama tersebut tampak telah diperbaiki dengan cara disuntik, namun mulai retak lagi. Sumber terpercaya di lapangan menengarai retakan baru maupun lama serupa.

Meski demikian, belum ada keterangan apakah retakan tersebut berkaitan dengan penguatan pilar jembatan penggaron sepanjang 400 meter di sisi utara. Yang jelas, sebagaimana diberitakan, 18 pilar jembatan itu sedang dalam proses penguatan dengan 124 borepile.

Lokasi jembatan dan sekitarnya itu juga diketahui merupakan lahan rawan ambles dan lapisan mudah menggelincir, sehingga memungkinkan terjadi pergeseran.

Komisaris PT TMJ Danang Atmodjo, Direktur Utama TMJ Agus Suharyanto, dan Direktur Teknik dan Operasional TMJ Ari Nugroho belum bisa dimintai keterangan berkaitan dengan retaknya badan jalan tol Semarang-Ungaran tersebut. Saat dihubungi, telepon selulernya menunjukan nada aktif. Namun, ketiganya sepertinya kompak untuk tidak meresponsnya.

Sementara itu, dosen jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Robert J Kodoatie membenarkan, tanah di lokasi tersebut memang termasuk labil. Retaknya badan jalan tol ini bukan terjadi akibat bangunan maupun konstruksi yang tidak kuat tetapi kondisi tanah labil. Akibat pergerakan tanah, pilar jembatan tersebut juga bergerak.
( Yoseph HW , Royce Wijaya / CN32 / JBSM )
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar