javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Selasa, 04 Oktober 2011

Setelah Ambles, Tol Semarang–Ungaran Kini Retak

Tol Semarang-Ungaran Retak Sepanjang 8 Meter 
UNGARAN – Setelah ambles beberapa waktu lalu, jalan tol Semarang–Ungaran Km 21, tepatnya di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, retak. Panjang retakan diagonal di rigid (beton) mencapai sekitar 8 meter dengan lebar antara 1–2 milimeter.


Hingga kemarin,keretakan jalan di ST 8+530 belum disuntik semen. Bukan rigid saja, pembatas jalan (barier) di ST 8+515 juga terlihat ambles dan bergeser sekitar 3 cm. Retaknya rigid yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya,diduga akibat konstruksi beton yang kurang sempurna.

Tidak menutup kemungkinan kerusakan juga diakibatkan oleh tertariknya lapisan tanah oleh konstruksi jembatan Penggaron yang tidak jauh dari lokasi kerusakan. Komisaris PT TMJ Danang Atmodjo mengaku belum mendapat laporan terkait keretakan di Km 21 ruas jalan tol seksi I Semarang– Ungaran.“Hingga sore hari ini (kemarin) belum ada laporan yang masuk,”ujarnya.

Danang mengaku siap mengecek ke lapangan mempersoalkan laporan tersebut.Kendati demikian,dia mengatakan tidak mau berspekulasi tentang penyebab, bila hal tersebut benar-benar terjadi.“Saya tidak berani menduga-duga, sebaiknya saya cek ke lapangan dulu,”katanya. Adi, salah seorang pekerja proyek tol, mengakui telah melihat keretakan tol tersebut belum lama ini.

“Setiap hari saya lewat sini (lokasi tol retakretak), tapi kapan rusaknya saya tidak tahu pasti,”katanya kemarin. Adi mengatakan, tidak terlibat maupun bertanggung jawab menangani ruas tol di Km 21 tersebut. Pasalnya, dia hanya menangani pekerjaan tol di penggalan yang lain. “Tapi kalau melihat kondisi di lapangan, kerusakan bukan akibat tanah yang ambles,” paparnya.

Dari hasil perkiraannya,kerusakan tersebut lebih disebabkan bahan campuran bahan beton atau rigid yang kurang sempurna. “Kondisi ini berbeda dengan kerusakan tol di kawasan Gedawang, Banyumanik (jalur yang sempat sering ambles),”ujarnya. Anggota Komisi D DPRD Jateng Sri Praptono mengingatkan, aspek keselamatan, kenyamanan di jalur tol Semarang– Ungaran harus bisa dipenuhi.“ Jangan hanya asal bisa dioperasikan, kemudian dapat dilewati kendaraan saja,” tegasnya.

Menurut Sri, sisi konstruksi harus mendapat perhatian lebih. Sebab medan maupun kontur tanah yang dilalui jalur tol tersebut sangat beragam.“Jadi, dari awal sudah harus bisa memetakan secara cermat. Di samping itu,juga kelengkapan rambu-rambu lalu lintas, maupun penerangan jalan,” katanya.

Seperti diketahui, proyek konstruksi tol Semarang– Ungaran ini telah selesai akhir Februari lalu. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan waktu pengoperasian. Saat arus mudik Lebaran 2011, jalur ini sempat difungsikan untuk kendaraan pribadi. Rencananya,tol itu akan dikelola PT Trans Marga Jateng (TMJ),dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Saat ini PT TMJ masih melakukan berbagai penyempurnaan,baik itu masalah administrasi, peralatan keselamatan, maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan. hendrati hapsari 
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar