javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 09 Januari 2012

PT Waskita Sepakati Ganti Rugi

Korban Banjir Dampak Tol

UNGARAN- PT Waskita Karya melalui bagian Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dan warga korban banjir di lingkungan Sikebrok Kelurahan Beji, Ungaran, menyepakati adanya ganti rugi.

Waskita merencanakan pembayaran ganti rugi kepada korban banjir, sesuai tuntutan warga tersebut, dalam waktu dekat. Meski demikian, hingga kemarin besaran ganti rugi masih dalam proses kalkulasi.

Petugas K3 PT Waskita Karya, Sisil mengungkapkan, besaran ganti rugi bagi warga korban banjir akan ditentukan berdasarkan pendataan di lokasi beberapa waktu sebelumnya. Hingga saat ini perhitungan tersebut belum kelar. “Sekarang masih dalam proses. Saya belum bisa menyebutkan besarannya, juga berapa orang masih kami pastikan lagi,” ungkapnya, kemarin.

Pihaknya hanya memastikan pembayaran dilakukan secepatnya. Bukan tidak mungkin, pembayaran ganti rugi itu akan direalisasikan pekan ini.
“Yang jelas kami upayakan secepatnya. Kalau tidak Senin ini ya pekan ini. Semua sudah diproses oleh pimpinan,” lanjutnya.

Kesepakatan soal adanya ganti rugi tersebut berdasarkan permintaan warga. Mereka merasa dirugikan dengan adanya banjir akibat tanggul irigasi jebol. Irigasi tersebut merupakan anak sungai Gung, buatan pihak pelaksana proyek. Sementara, Sungai Gung yang sebelumnya memiliki kapasitas besar, sejak terkena proyek tersebut menyempit di bawah jalur tol. Air meluap, tepatnya pada 1 Januari 2012 lalu.

Warga Sikebrok yang terkena dampak luapan air sungai tersebut harus menanggung kerugian tak ternilai. Pasalnya, selain material, mereka harus membersihkan lumpur akibat banjir yang masuk ke dalam rumah. Perabotan rumah pun terendam dan rusak.
Sejumlah rumah terkena banjir itu adalah milik pasangan Puji dan Rusminto (43), Agus Arifin (40), Rumini (56), dan Wasiyanto (38). Air lumpur juga merendam ladang jagung milik warga setempat, Samsul Hadi, dan tanaman padi milik Sartulani, juga warga setempat.

“Saya memohon ada perhatian dalam bentuk ganti rugi kepada warga korban banjir. Jadi semua, tidak hanya beberapa saja, termasuk yang lahannya terendam,” kata Puji kemarin.
Hingga kemarin, pihak pelaksana juga mulai melakukan penanganan di sungai dan irigasi yang semula jebol. Meski demikian, penanganan itu sifatnya baru sementara, belum permanen. (K33-72) 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar