Proyek Trans-Jawa
Senin, 23 Januari 2012 16:33 WIB
JAKARTA--MICOM: Pemberian dana dukungan ruas tol Semarang-Solo seksi Bawen-Solo, yang merupakan jalan tol Trans-Jawa, lamban cair lantaran masih menunggu keputusan Kementerian Keuangan.
"Untuk penandatanganan amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol ruas Semarang-Solo seksi Bawen-Solo masih menunggu kepastian pemberian dana dukungan sebesar Rp1,9 triliun dari Kementerian Keuangan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Gazali, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Gani menuturkan, sebelum kepastian pemberian dana didapatkan, penandatanganan juga belum dapat dilaksanakan karena tingkat kelayakannya belum memenuhi syarat pembangunan.
Selain ruas Semarang-Solo, BPJT juga masih menunggu penyelesaian masalah internal kepemilikan saham di ruas Batang-Semarang yang sampai saat ini belum final.
"Walaupun prosesnya berjalan lamban, kami, BPJT tidak dapat mencabut konsesi dua ruas itu karena pada dasarnya badan usaha jalan tol (BUJT) tersebut memiliki kemampuan untuk melaksanakan proyek, hanya saja terbentur permasalahan pendanaan dan kepemilikan saham," ungkap Gani.
Gani berharap, pada akhir Januari 2012 ini sudah ada keputusan dan kepastian untuk kelanjutan dua ruas tersebut. Pasalnya, 22 ruas lainnya sudah meneken amandemen sejak tahun lalu, dan BPJT menargetkan pada 2014 seluruh ruas Trans Jawa sudah beroperasi.
Pemegang hak konsesi Semarang-Solo, PT Jasa Marga Tbk, pun masih menunggu kepastian pemberian dana dukungan sebesar Rp1,9 triliun dari Kementerian Keuangan untuk pendanaan pembangunan proyek ruas tol Semarang-Solo seksi Bawen-Solo ini. Jasa Marga juga mengaku belum dapat memberikan jawaban atas imbauan dari Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tesebut mencari sumber dana secara mandiri untuk proyek itu tanpa mengandalkan subsidi pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan meminta Jasa Marga mencari sumber pembiayaan dari perusahaan tanpa menunggu subsidi dana dari pemerintah, menyusul rencana penghematan anggaran di Kementerian Keuangan.
Dahlan mengatakan, sumber pembiayaan itu bisa dilakukan dengan menggabungkan tarif tol Semarang-Solo dengan tarif tol Semarang seksi A, B dan C, atau cara lainnya yang bisa diterapkan perusahaan. (BUG/OL-10)
Senin, 23 Januari 2012 16:33 WIB
JAKARTA--MICOM: Pemberian dana dukungan ruas tol Semarang-Solo seksi Bawen-Solo, yang merupakan jalan tol Trans-Jawa, lamban cair lantaran masih menunggu keputusan Kementerian Keuangan.
"Untuk penandatanganan amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol ruas Semarang-Solo seksi Bawen-Solo masih menunggu kepastian pemberian dana dukungan sebesar Rp1,9 triliun dari Kementerian Keuangan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Gazali, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Gani menuturkan, sebelum kepastian pemberian dana didapatkan, penandatanganan juga belum dapat dilaksanakan karena tingkat kelayakannya belum memenuhi syarat pembangunan.
Selain ruas Semarang-Solo, BPJT juga masih menunggu penyelesaian masalah internal kepemilikan saham di ruas Batang-Semarang yang sampai saat ini belum final.
"Walaupun prosesnya berjalan lamban, kami, BPJT tidak dapat mencabut konsesi dua ruas itu karena pada dasarnya badan usaha jalan tol (BUJT) tersebut memiliki kemampuan untuk melaksanakan proyek, hanya saja terbentur permasalahan pendanaan dan kepemilikan saham," ungkap Gani.
Gani berharap, pada akhir Januari 2012 ini sudah ada keputusan dan kepastian untuk kelanjutan dua ruas tersebut. Pasalnya, 22 ruas lainnya sudah meneken amandemen sejak tahun lalu, dan BPJT menargetkan pada 2014 seluruh ruas Trans Jawa sudah beroperasi.
Pemegang hak konsesi Semarang-Solo, PT Jasa Marga Tbk, pun masih menunggu kepastian pemberian dana dukungan sebesar Rp1,9 triliun dari Kementerian Keuangan untuk pendanaan pembangunan proyek ruas tol Semarang-Solo seksi Bawen-Solo ini. Jasa Marga juga mengaku belum dapat memberikan jawaban atas imbauan dari Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tesebut mencari sumber dana secara mandiri untuk proyek itu tanpa mengandalkan subsidi pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan meminta Jasa Marga mencari sumber pembiayaan dari perusahaan tanpa menunggu subsidi dana dari pemerintah, menyusul rencana penghematan anggaran di Kementerian Keuangan.
Dahlan mengatakan, sumber pembiayaan itu bisa dilakukan dengan menggabungkan tarif tol Semarang-Solo dengan tarif tol Semarang seksi A, B dan C, atau cara lainnya yang bisa diterapkan perusahaan. (BUG/OL-10)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar