Ekspansi Bisnis
JAKARTA - Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk, memastikan bakal mengincar proyek jalan tol di luar Jawa. Ekspansi tersebut di luar rencana proyek 10 ruas tol sepanjang 215 kilometer (km) yang akan dikerjakan dalam dua tahun ke depan hingga 2014.
Direktur Utama Adityawarman mengatakan ekspansi itu sesuai dengan perluasan komitmen perseroan sebagai pemrakarsa pembangunan infrastruktur selain sebagai operator jalan tol. "Selama ini telah ada pendekatan dengan para gubernur dari luar Jawa," kata dia seusai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (30/1).
Secara umum, Jasa Marga tetap mempertimbangkan kelayakan proyek dan prospek bisnis jalan tol dengan mencermati perencanaan daerah. Selain kawasan industri, perseroan mencermati sektor bisnis yang dominan di suatu kawasan, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Meski perseroan enggan mengungkapkan provinsi-provinsi yang dibidik, Jasa Marga menegaskan pihaknya menjadi pemrakarsa pembangunan di Sumatra Utara. "Kami ingin menggarap program infrastruktur jalan tol Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu dan Tebing Tinggi," ungkap Adityawarman.
Secara finansial, perseroan yakin memiliki kemampuan mendanai dari kas internal. Jasa Marga juga optimistis mampu menarik dana dari pendanaan eksternal karena melihat kinerja perseroan. "Kemampuan internal masih sanggup mendanai hingga 10 triliun-15 triliun rupiah, dan ini di luar anggaran proyek 10 ruas jalan tol yang telah kami tetapkan," ujar Direktur Keuangan Raynaldi Firmansjah pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, perseroan menetapkan anggaran belanja modal 23 triliun-24 triliun rupiah untuk 10 ruas jalan tol. Proyek sepanjang total 215 kilometer itu bakal berlangsung selama dua tahun ke depan atau rampung pada 2014. Beberapa ruas tol yang sedang dan akan digarap Jasa Mara antara lain Bogor Ring Road tahap II, Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan, Semarang- Solo seksi Ungaran-Bawen, Surabaya-Mojokerto, Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk, Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng.
Pendapatan 2014
KORAN JAAKRTA/WACHYU AP |
Direktur Utama Adityawarman mengatakan ekspansi itu sesuai dengan perluasan komitmen perseroan sebagai pemrakarsa pembangunan infrastruktur selain sebagai operator jalan tol. "Selama ini telah ada pendekatan dengan para gubernur dari luar Jawa," kata dia seusai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (30/1).
Secara umum, Jasa Marga tetap mempertimbangkan kelayakan proyek dan prospek bisnis jalan tol dengan mencermati perencanaan daerah. Selain kawasan industri, perseroan mencermati sektor bisnis yang dominan di suatu kawasan, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Meski perseroan enggan mengungkapkan provinsi-provinsi yang dibidik, Jasa Marga menegaskan pihaknya menjadi pemrakarsa pembangunan di Sumatra Utara. "Kami ingin menggarap program infrastruktur jalan tol Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu dan Tebing Tinggi," ungkap Adityawarman.
Secara finansial, perseroan yakin memiliki kemampuan mendanai dari kas internal. Jasa Marga juga optimistis mampu menarik dana dari pendanaan eksternal karena melihat kinerja perseroan. "Kemampuan internal masih sanggup mendanai hingga 10 triliun-15 triliun rupiah, dan ini di luar anggaran proyek 10 ruas jalan tol yang telah kami tetapkan," ujar Direktur Keuangan Raynaldi Firmansjah pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, perseroan menetapkan anggaran belanja modal 23 triliun-24 triliun rupiah untuk 10 ruas jalan tol. Proyek sepanjang total 215 kilometer itu bakal berlangsung selama dua tahun ke depan atau rampung pada 2014. Beberapa ruas tol yang sedang dan akan digarap Jasa Mara antara lain Bogor Ring Road tahap II, Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan, Semarang- Solo seksi Ungaran-Bawen, Surabaya-Mojokerto, Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk, Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng.
Pendapatan 2014
Perseroan juga optimistis mampu mendulang lonjakan pendapatan menjadi sekitar 10,6 triliun rupiah jika 10 ruas telah beroperasi dan memberi kontribusi efektif mulai 2014. "Diharapkan pendapatan 2014 mencapai dua kali lipat dari perolehan tahun 2012 ini sebesar 5,3 triliun rupiah," ujar Raynaldi.
Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik 10 persen dibanding realisasi tahun 2011 sebesar 4,8 triliun rupiah. Penambahan ruas jalan mengimbangi trafik kendaraan yang mulai jenuh, terutama di tol Pulau Jawa. nig/E-11
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar