“Kami tidak akan beri kemudahan. Mereka (BUMN karya) tetap harus berkompetisi untuk bisa mendapatkan setiap proyek-proyek tersebut,"
Skalanews – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakin pendapatan BUMN karya naik 25 persen. Pasalanya, banyaknya proyek infrastruktur dalam program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang akan dimulai di tahun ini.
Walau seperti itu, Deputi Menteri BUMN bidang Logistik dan Infrastruktur Sumaryanto Widyatin memastikan kalau pihaknya tidak akan memberi kemudahan bagi BUMN karya guna mendapatkan proyek-proyek tersebut.
“Kami tidak akan beri kemudahan. Mereka (BUMN karya) tetap harus berkompetisi untuk bisa mendapatkan setiap proyek infrastruktur, baik milik pemerintah, maupun BUMN atau BUMD, yang ditenderkan,” tegas Sumaryanto di Jakarta, Minggu, (8/1).
Untuk diketahui, sebelumnya tiga perseroan konstruksi pelat merah, yakni PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT PP Tbk, telah memaparkan proyeksi pendapatan mereka pada 2012. Dari ketiga BUMN tersebut, hanya Wijaya Karya yang memasang target konservatif. Angkanya 9,174 triliun rupiah atau lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan perseroaan ditahun 2011 yang mencapai 9,44 triliun rupiah.
“Proyeksi penjualan ini terdiri dari penjualan joint operation sebesar 2,989 triliun rupiah, dan penjualan sendiri senilai 12,164 triliun rupiah,” papar Direktur Utama Wijaya Karya Ganda Kusuma beberapa waktu lalu.
Meski memproyeksikan penurunan pendapatan, emiten berkode WIKA itu berharap itu tidak akan mempengaruhi perolehan laba bersihnya. Menurut Ganda, tahun ini perseroan berpeluang meraup keuntungan bersih sebanyak 430,69 miliar rupiah.
“Naik sekitar 23 persen (setara 80,69 miliar rupiah) dari proyeksi perolehan laba bersih kami tahun lalu, sebanyak 350 miliar rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, dua emiten konstruksi pelat merah lainnya, Adhi Karya dan PP optimis pendapatannya bisa meningkat di atas 30 persen pada tahun ini.Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Kurnadi Gularso menyampaikan, tahun ini pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 34,42 persen.
“Untuk target laba bersih, kami proyeksikan sebesar 204,64 miliar rupiah. Target ini naik tipis 2,17 persen dari proyeksi laba bersih 2011, yang diperkirakan menembus 183,37 miliar rupiah,” ungkapnya.
Menurut Kenadi, perseroan akan menerapkan strategi pengoptimalan kinerja di sektor engineering, procurement, and construction (EPC), independent power producer (IPP), pengembangan jalan tol, serta proyek properti dan realty, emiten berkode ADHI itu berharap dapat meraup pendapatan sebanyak 9,41 triliun rupiah di tahun ini.
Tak jauh berbeda, emiten konstruksi dan investasi pelat merah lainnya, PP juga optimis pertumbuhan pendapatan perseroaan akan meningkat hingga 40 persen.
"Kami menargetkan pendapatan bersih sebesar 8,7 triliun rupiah. Target pendapatan ini akan menopang target perolehan laba bersih kami di 2012, yang diharapkan mencapai 308 miliar rupiah," ungkap Direktur Utama PP Bambang Triwibowo beberapa waktu lalu.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, target laba bersih ini naik sekitar 28,34 persen dari proyeksi laba bersih 2011, yang diperkirakan sebesar 240 miliar rupiah. Bambang mengatakan, target perolehan laba bersih itu dibuat seiring dengan ditopang oleh empat pilar bisnis perseroannya yakni konstruksi, properti, EPC, dan investasi.
Adapan yang akan menjadi incaran PP pada tahun ini adalah proyek-proyek konstruksi skala besar dari pemerintah, BUMN, swasta, serta membidik proyek oil and gas. Tak hanya itu, menurut Bambang, perseoranjuga berencana akan melakukan investasi pada bidang energi dan infrastruktur yang ditujukan untuk menciptakan pendapatan konstruksi dan EPC. [Pay]
Skalanews – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakin pendapatan BUMN karya naik 25 persen. Pasalanya, banyaknya proyek infrastruktur dalam program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang akan dimulai di tahun ini.
Walau seperti itu, Deputi Menteri BUMN bidang Logistik dan Infrastruktur Sumaryanto Widyatin memastikan kalau pihaknya tidak akan memberi kemudahan bagi BUMN karya guna mendapatkan proyek-proyek tersebut.
“Kami tidak akan beri kemudahan. Mereka (BUMN karya) tetap harus berkompetisi untuk bisa mendapatkan setiap proyek infrastruktur, baik milik pemerintah, maupun BUMN atau BUMD, yang ditenderkan,” tegas Sumaryanto di Jakarta, Minggu, (8/1).
Untuk diketahui, sebelumnya tiga perseroan konstruksi pelat merah, yakni PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT PP Tbk, telah memaparkan proyeksi pendapatan mereka pada 2012. Dari ketiga BUMN tersebut, hanya Wijaya Karya yang memasang target konservatif. Angkanya 9,174 triliun rupiah atau lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan perseroaan ditahun 2011 yang mencapai 9,44 triliun rupiah.
“Proyeksi penjualan ini terdiri dari penjualan joint operation sebesar 2,989 triliun rupiah, dan penjualan sendiri senilai 12,164 triliun rupiah,” papar Direktur Utama Wijaya Karya Ganda Kusuma beberapa waktu lalu.
Meski memproyeksikan penurunan pendapatan, emiten berkode WIKA itu berharap itu tidak akan mempengaruhi perolehan laba bersihnya. Menurut Ganda, tahun ini perseroan berpeluang meraup keuntungan bersih sebanyak 430,69 miliar rupiah.
“Naik sekitar 23 persen (setara 80,69 miliar rupiah) dari proyeksi perolehan laba bersih kami tahun lalu, sebanyak 350 miliar rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, dua emiten konstruksi pelat merah lainnya, Adhi Karya dan PP optimis pendapatannya bisa meningkat di atas 30 persen pada tahun ini.Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Kurnadi Gularso menyampaikan, tahun ini pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 34,42 persen.
“Untuk target laba bersih, kami proyeksikan sebesar 204,64 miliar rupiah. Target ini naik tipis 2,17 persen dari proyeksi laba bersih 2011, yang diperkirakan menembus 183,37 miliar rupiah,” ungkapnya.
Menurut Kenadi, perseroan akan menerapkan strategi pengoptimalan kinerja di sektor engineering, procurement, and construction (EPC), independent power producer (IPP), pengembangan jalan tol, serta proyek properti dan realty, emiten berkode ADHI itu berharap dapat meraup pendapatan sebanyak 9,41 triliun rupiah di tahun ini.
Tak jauh berbeda, emiten konstruksi dan investasi pelat merah lainnya, PP juga optimis pertumbuhan pendapatan perseroaan akan meningkat hingga 40 persen.
"Kami menargetkan pendapatan bersih sebesar 8,7 triliun rupiah. Target pendapatan ini akan menopang target perolehan laba bersih kami di 2012, yang diharapkan mencapai 308 miliar rupiah," ungkap Direktur Utama PP Bambang Triwibowo beberapa waktu lalu.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, target laba bersih ini naik sekitar 28,34 persen dari proyeksi laba bersih 2011, yang diperkirakan sebesar 240 miliar rupiah. Bambang mengatakan, target perolehan laba bersih itu dibuat seiring dengan ditopang oleh empat pilar bisnis perseroannya yakni konstruksi, properti, EPC, dan investasi.
Adapan yang akan menjadi incaran PP pada tahun ini adalah proyek-proyek konstruksi skala besar dari pemerintah, BUMN, swasta, serta membidik proyek oil and gas. Tak hanya itu, menurut Bambang, perseoranjuga berencana akan melakukan investasi pada bidang energi dan infrastruktur yang ditujukan untuk menciptakan pendapatan konstruksi dan EPC. [Pay]
Berita Terkait :
Senin, 09 Januari 2012 | 07:45 WIB
Waskita Karya Gagal IPO Tahun Ini
Rabu, 04 Januari 2012 | 05:44 WIB
Tahun Ini, Delapan BUMN Siap Go Public
Rabu, 04 Januari 2012 | 03:37 WIB
Menteri BUMN Tunjuk Pefindo Ukur Peringkat BUMN
Senin, 09 Januari 2012 | 07:45 WIB
Waskita Karya Gagal IPO Tahun Ini
Rabu, 04 Januari 2012 | 05:44 WIB
Tahun Ini, Delapan BUMN Siap Go Public
Rabu, 04 Januari 2012 | 03:37 WIB
Menteri BUMN Tunjuk Pefindo Ukur Peringkat BUMN
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar