SEMARANG: Pengembang proyek taman safari Jateng Park diminta segera meminta izin dari Kementerian Pekerjaan Umum, untuk membangun akses masuk objek wisata itu melalui jalan tol Semarang-Ungaran.
Direktur teknik PT Trans Marga Jateng (TMJ) Ari Nugroho selaku pengelola tol Semarang-Solo itu menyarankan Jateng Park agar segera mengajukan permohonan izin itu, karena sangat diperlukan guna menjamin keselamatan bagi pengguna tol.
Dia menuturkan izin yang dibutuhkan yaitu terkait keselamatan pemakai jalan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sedangkan terkait keamanan jarak akses dengan jalan tol izinnya diminta kepada Bina Marga.
”Izinnya pada dua instansi itu, tetapi lebih mudahnya minta izin ke Kementerian PU, nanti biar dari kementerian memberikan disposisi ke masing-masing instansi terkait,” ujarnya usai rapat kesiapan pembangunan Taman Safari Jateng hari ini.
Dia menilai sejumlah persoalan teknis yang perlu dikaji terkait pembangunan akses masuk Jateng Park yang berada di KM 20, ruas tol Semarang-Ungaran itu.
Hal itu, lanjutnya, menyangkut tingkat kepadatan arus pengguna tol yang saat ini sudah mencapai 10.000 kendaraan per hari, sehingga penempatan akses masuk, jalur perlambatan dan jarak simpang susun terdekat harus betul-betul diperhatikan.
”Pada prinsipnya kami pengelola tol tidak menolak, hanya secara teknis butuh kajian mendalam terkait keselamatan pengguna jalan tol. Adanya lajur perlambatan dan jalur percepatan, ini harus diatur jarak keluar masuk yang aman. Izinnya harus segera supaya secepat mungkin dievaluasi jarak simpang susun terdekat,” tuturnya.
Dia mengatakan berdasarkan pengalaman pembukaan akses masuk suatu kawasan yang melalui jalan tol, masih memungkinkan untuk dilakukan, seperti pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, dengan pembuatan akses masuk ke pabrik semen di Cibinong.
“Di sepanjang tol Jakarta-Cikampek berkembang berbagai kawasan yang akhirnya dihubungkan ke jalan bebas hambatan itu, dan pembangunan akses jalan itu ditanggung pengembang, termasuk pembebasan lahannya,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Botan Rahardjo Propertindo (Botan) investor Taman Safari Jateng Park berencana membuat akses jalan tol di KM 20 sebagai jalan khusus masuk pengunjung ke wilayah hutan wisata Penggaron.
Konsultan PT Botan Pandu Setiawan mengatakan perlunya pembuatan akses masuk melalui jalan tol tersebut menyusul tingkat kepadatan penduduk disekitar rencana proyek Jateng Park, sementara jalan yang ada saat ini hanya selebar empat meter.
“Rencananya akan dibangun akses baru yang melewati jalan tol Semarang-Ungaran untuk memudahkan pengunjung mencapai objek wisata, mengingat jalan yang tersedia saat ini relati sempit,” tuturnya. (nak/rsj)
Direktur teknik PT Trans Marga Jateng (TMJ) Ari Nugroho selaku pengelola tol Semarang-Solo itu menyarankan Jateng Park agar segera mengajukan permohonan izin itu, karena sangat diperlukan guna menjamin keselamatan bagi pengguna tol.
Dia menuturkan izin yang dibutuhkan yaitu terkait keselamatan pemakai jalan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sedangkan terkait keamanan jarak akses dengan jalan tol izinnya diminta kepada Bina Marga.
”Izinnya pada dua instansi itu, tetapi lebih mudahnya minta izin ke Kementerian PU, nanti biar dari kementerian memberikan disposisi ke masing-masing instansi terkait,” ujarnya usai rapat kesiapan pembangunan Taman Safari Jateng hari ini.
Dia menilai sejumlah persoalan teknis yang perlu dikaji terkait pembangunan akses masuk Jateng Park yang berada di KM 20, ruas tol Semarang-Ungaran itu.
Hal itu, lanjutnya, menyangkut tingkat kepadatan arus pengguna tol yang saat ini sudah mencapai 10.000 kendaraan per hari, sehingga penempatan akses masuk, jalur perlambatan dan jarak simpang susun terdekat harus betul-betul diperhatikan.
”Pada prinsipnya kami pengelola tol tidak menolak, hanya secara teknis butuh kajian mendalam terkait keselamatan pengguna jalan tol. Adanya lajur perlambatan dan jalur percepatan, ini harus diatur jarak keluar masuk yang aman. Izinnya harus segera supaya secepat mungkin dievaluasi jarak simpang susun terdekat,” tuturnya.
Dia mengatakan berdasarkan pengalaman pembukaan akses masuk suatu kawasan yang melalui jalan tol, masih memungkinkan untuk dilakukan, seperti pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, dengan pembuatan akses masuk ke pabrik semen di Cibinong.
“Di sepanjang tol Jakarta-Cikampek berkembang berbagai kawasan yang akhirnya dihubungkan ke jalan bebas hambatan itu, dan pembangunan akses jalan itu ditanggung pengembang, termasuk pembebasan lahannya,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Botan Rahardjo Propertindo (Botan) investor Taman Safari Jateng Park berencana membuat akses jalan tol di KM 20 sebagai jalan khusus masuk pengunjung ke wilayah hutan wisata Penggaron.
Konsultan PT Botan Pandu Setiawan mengatakan perlunya pembuatan akses masuk melalui jalan tol tersebut menyusul tingkat kepadatan penduduk disekitar rencana proyek Jateng Park, sementara jalan yang ada saat ini hanya selebar empat meter.
“Rencananya akan dibangun akses baru yang melewati jalan tol Semarang-Ungaran untuk memudahkan pengunjung mencapai objek wisata, mengingat jalan yang tersedia saat ini relati sempit,” tuturnya. (nak/rsj)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar