javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 09 Januari 2012

Berharap Multiplier Effect Tol Semarang–Solo

Ilustrasi : tol semarang solo
Tak ubahnya daerah lain, Jawa Tengah juga terus memacu pembangunan infrastruktur daerah. Berbagai proyek pembangunan diharapkan dapat menjadi salah satu jalan keberhasilandalammengatasiberbagai ketinggalan.

Di sektor darat,proyek tol Semarang–Solo sepanjang 75,6 kilometer benar-benar menjadi prioritas. Jalan bebas hambatan itu tidak saja memangkas jarak tempuh Semarang– Solo, tetapi juga akan mengerek produktivitas. ”Tol Semarang–Solo akan memberikan multiplier effect yang sangat luas, antara lain mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, menciptakan sinergi antarkegiatan pembangunan dan pengembangan wilayah,pertumbuhan pariwisata daerah,” ujar Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Saat ini satu ruas tol yang menghubungkan Semarang-Ungaran sudah kelar. Tahun ini pekerjaan rumah (PR) paling besar adalah menuntaskan rute Ungaran–Bawen, serta memastikan kelanjutan ruas lain yakni Bawen hingga Solo. Di sektor udara, revitalisasi BandaraAhmad Yani Semarang dan pengembangan Bandara Dewandaru di Kepulauan Karimunjawa,Jepara akan menjadi magnet provinsi ini pada masa mendatang. Harus diakui, Bandara Ahmad Yani kerap masih jauh dari kata memuaskan. Gubernur Bibit Waluyo pun tak memungkiri penilaian itu.

Kapasitas untuk penerbangan atau pendaratan pesawat juga sangat terbatas. Padahal, Kota Semarang merupakan pintu gerbang Jawa Tengah. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Urip Sihabudin mengatakan, pengembangan Bandara Ahmad Yani antara lain dilakukan dengan pembangunan apron. ”Jika saat ini hanya mampu menampung lima pesawat, ke depan bandara bisa menampung 10 pesawat,” terang dia. Menurut Urip, Kemenhub sudah berkomitmen mendanai pembangunan fisik, di sisi lain PT Angkasa Pura 1 yang mendesain bandara.

Berdasarkan kesepakatan lintas sektoral pada 10 Maret 2011 silam, bandara rampung pertengahan 2013. ”Pusat sudah berkomitmen menyiapkan anggaran Rp102 miliar,” jelasnya. Adapun untuk Bandara Dewandaru akan direvitalisasi. Landasan pacu (runway) yang saat ini sepanjang 900x23 meter akan diperpanjang menjadi 1.200 meter.Pemprov Jateng dan Pemkab Jepara sudah membebaskan lahan untuk perpanjangan lahan tersebut seluas 4,5 hektare.

Sementara di sektor laut, PT Pelindo III (persero) Cabang Tanjung Semarang menargetkan pembangunan sistem polder untuk mengatasi rob yang selama ini mengganggu aktivitas di pelabuhan feeder.Pembangunan polder tersebut mengintegrasi kolam retensi, normalisasi saluran air,rumah pompa, dan pintu air dengan nilai investasi mencapai Rp100 miliar.

Semarang Night Festival

Semarang tak sekadar kota perdagangan. Ibu kota Jateng ini terus bergerak menuju kota jasa yang berbudaya. Selain infrastruktur, geliat wisata pun digelorakan untuk mencapai tujuan itu. ”Di antaranya Semarang Night Carnival (SNC),dugderan,festival Sam Poo Kong, festival Pandanaran, ajang diskon dan promosi jelang akhir tahun,Semarang Great Sale.Event kami banyak,rata-rata satu bulan sekali,”jelas Wali Kota Semarang Soemarmo.

SNC ialah salah satu perhelatan wisata hasil kreasi Pemkot Semarang untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisata di kota ini.Perhelatan perdana pada Mei lalu jelang perayaan HUT Kota Semarang terbukti ampuh mengundang banyak orang.Tidak hanya masyarakat lokal,wisatawan luar Semarang hingga mancanegara memadati sepanjang Jalan Pemuda hingga Pahlawan. Praktis,kegiatan tersebut juga mendatangkan keuntungan bagi pelaku wisata setempat,mulai dari agen perjalanan,hotel,restoran , pusat oleholeh hingga pedagang kaki lima penjaja suvenir dan makanan.

”Okupansi hotel rata-rata di atas 70%. Ini tentu sebuah potensi yang bisa dikembangkan lagi,”ujar dia. Keuntungan yang diterima masyarakat ini berkolerasi langsung dengan raihan pendapatan asli daerah (PAD). Setoran dari sektor pajak dan retribusi meningkat.Ditunjang iklim Semarang yang relatif kondusif,kota ini membuka peluang investasi. Banyak hotel bermunculan,agen wisata bertambah, restoran dan pedagang kuliner tumbuh bagai jamur di musim penghujan. Lapangan pekerjaan juga tercipta.Pada akhirnya masyarakat dan pemerintah setempat pula yang diuntungkan.

”Karenanya SNC akan kami jadikan event tahunan.Tahun 2012 nanti kami gelar lagi pada Mei,jelang HUT Kota Semarang,”tutur Soemarmo. Di SNC 2011,Pemkot menggandeng sejumlah pihak sebagai penyelenggara. Poin terpenting dari penyelenggaraannya ialah partisipasi masyarakat. Mereka didorong untuk berkreasi menciptakan karya busana dan karya tari dengan bimbingan instruktur yang didatangkan pemerintah. arif purniawan/ agus djoko/amin fauzi

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar