Ilustrasi Pembangunan jalan tol. Tempo/Subekti |
Difungsikannya jalan tol ini justru dikhawatirkan menambah kemacetan di pintu keluar bagian Bawen. Selama ini jalur Ungaran-Bawen lalu lintasnya sangat padat. "Itu tidak benar karena penggunaan tol di Bawen sudah diperhitungkan dengan baik," kata Bibit.
Saat ini, pembangunan tol Ungaran-Bawen dalam tahap akhir. Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Djajat Sudrajat mengatakan, sebenarnya proyek ini direncanakan selesai pada akhir Oktober 2013. Akan tetapi, karena ada kepentingan arus mudik, maka dipercepat penyelesaiannya. Kemungkinan penggunaan tol ini tidak penuh selama arus mudik dan arus balik. "Nanti baru satu jalur yang digunakan," kata Djajat Sudrajat.
PT Trans Marga mempercepat pengerjaan beberapa titik jalan tol yang belum rampung. Seperti jalur di Bukit di Lemah Ireng yang masih dalam proses penggalian batu sedalam 56 meter. Pemasangan rambu-rambu dan kelengkapan fasilitas tol juga masih dalam pengerjaan.
Tol Ungaran-Bawen merupakan bagian dari proyek tol Semarang-Solo yang juga program jalan tol Trans Jawa. Tol Semarang-Solo sepanjang 75,66 kilometer dibangun dengan investasi Rp 6,011 triliun oleh PT Trans Marga Jateng, anak perusahaan PT Jasa Marga yang berpatungan dengan BUMD Jawa Tengah, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah.
Sedangkan jalur Ungaran-Bawen merupakan lanjutan dari seksi I, Semarang-Ungaran sepanjang 11,3 kilometer yang sudah difungsikan tahun lalu. Setelah seksi II (Ungaran-Bawen), pembangunan tol akan dilanjutkan seksi III (Bawen-Salatiga) sepanjang 17,04 kilometer, seksi IV (Salatiga-Boyolali) 22,85 kilometer, dan seksi V (Boyolali-Solo) 13,57 kilometer. Proyek tol Semarang-Solo direncanakan selesai pada akhir 2014.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar