javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Jumat, 12 Juli 2013

TOL SOKER : Gradien Kemiringan Overpass Maksimal Enam Persen

Solopos.com, BOYOLALI – Pembangunan overpass pada proyek Tol Solo-Kertosono (Soker) khususnya di wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali akan diupayakan memiliki gradien kemiringan maksimal enam persen. Hal itu dilakukan agar warga tidak kesulitan menyeberangi tol melalui fasilitas tersebut.
Overpass tol Soker di Ngemplak Boyolali.
(Dok/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker, Agung Sutarjo, saat ditemui Solopos.com 


di kantornya, Kamis (11/7/2013), mengatakan pihaknya kini tengah membahas wacana tersebut. Menurutnya, pembahasan itu dilakukan setelah para kades dan tokoh masyarakat mengeluhkan ketinggian overpass yang mencapai delapan meter.

“Ketakutan warga kan kalau nanti kesulitan naik dan turun overpass karena kemiringan jalan menuju ke atas terlalu curam. Kami menangkap itu dan mengupayakan agar gradien kemiringan maksimal menjadi enam persen,” ujarnya.

Ia menjelaskan, gradien yang dimaksudkannya adalah sudut kemiringan jalan penghubung dari titik bawah sampai ke jembatan atas. Menurutnya, dengan batas maksimal enam persen, ia berencana mengawali landasan naik dari jarak sekitar 130 meter dari tiang overpass.

“Sementara ini, jarak lahan yang sudah dibebaskan untuk penyelesaian overpass berkisar antara 75 meter-100 meter. Kami akan perpanjang lagi agar sudut kemiringan jalannya menjadi semakin kecil. Dengan demikian, warga tidak perlu khawatir melalui overpass tersebut,” kata dia.

Ia berencana meminta PT Hutama Karya sebagai rekanan proyek untuk mengerjakan pilot project overpass di Desa Sindon, Ngemplak. Ia berharap, setelah overpass di Sindon rampung, warga dari desa lain bisa melihat dan tak lagi merasa takut dengan adanya overpass.

“Pada jalan penghubung antara bagian bawah dengan jembatan atas, awalnya akan dibuat dengan pembuatan dinding sehingga di bawahnya padat. Tetapi, kami masih membahas untuk membuatnya menjadi semacam jembatan yang disangga dengan pilar-pilar beton. Area di bawah jembatan penghubung itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga suatu saat nanti,” urainya.
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar