Pelaksana proyek menghitung ulang biaya pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo, terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga bahan bakar minyak.
"Saat ini proses penghitungan ulang biaya pembangunan konstruksi jalan tol Bawen-Solo masih dilakukan, dan membutuhkan waktu, karena proyek ini dibagi menjadi sembilan paket," kata Direktur Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho di Semarang, Rabu.
Menurut dia, biaya pembangunan jalan tol Bawen-Solo dipastikan akan membengkak dari biaya yang telah dianggarkan sebelum ada kenaikan harga BBM.
"Harga kebutuhan material seperti pasir, semen, dan aspal dipastikan naik mengikuti kenaikan harga BBM," ujarnya.
Selain material tersebut, katanya, membengkaknya biaya pembangunan jalan tol Bawen-Solo juga karena pembelian BBM jenis solar bersubsidi untuk operasional ratusan alat berat.
Sebelumnya, Direktur Utama PT TMJ Jajat Sudrajat mengatakan proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo sepanjang 49,81 kilometer segera dimulai pada triwulan ketiga tahun 2013.
"Proses tender akan dimulai antara bulan Juli-September 2013 sehingga para penyedia jasa mempunyai waktu yang cukup dalam menyusun penawaran yang akurat," katanya.
Ia menjelaskan, tender konstruksi jalan tol Bawen-Solo ini terbagi dalam tiga seksi dan sembilan paket pengerjaan.
"Ruas jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer, Salatiga-Boyolali 24,5 kilometer, dan Boyolali-Kartasura 7,74 kilometer," ujarnya.
Menurut dia, pengerjaan jalan tol ini akan membebaskan lahan seluas 450,56 hektare yang berada di 47 desa dan 34 kecamatan.
"Dana untuk pembebasan lahan yang sudah disediakan badan layanan umum (BLU) pemerintah mencapai Rp550 miliar, sedangkan anggaran untuk pembangunan konstruksi fisik jalan tol mencapai Rp1,93 triliun," katanya.
PT TMJ selaku pengelola proyek menargetkan pengerjaan jalan tol Semarang-Solo dapat selesai pada akhir 2013, namun jika terkendala pembebasan tanah maka mundur hingga awal tahun 2014. (ant/ed)
"Saat ini proses penghitungan ulang biaya pembangunan konstruksi jalan tol Bawen-Solo masih dilakukan, dan membutuhkan waktu, karena proyek ini dibagi menjadi sembilan paket," kata Direktur Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho di Semarang, Rabu.
Menurut dia, biaya pembangunan jalan tol Bawen-Solo dipastikan akan membengkak dari biaya yang telah dianggarkan sebelum ada kenaikan harga BBM.
"Harga kebutuhan material seperti pasir, semen, dan aspal dipastikan naik mengikuti kenaikan harga BBM," ujarnya.
Selain material tersebut, katanya, membengkaknya biaya pembangunan jalan tol Bawen-Solo juga karena pembelian BBM jenis solar bersubsidi untuk operasional ratusan alat berat.
Sebelumnya, Direktur Utama PT TMJ Jajat Sudrajat mengatakan proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Solo sepanjang 49,81 kilometer segera dimulai pada triwulan ketiga tahun 2013.
"Proses tender akan dimulai antara bulan Juli-September 2013 sehingga para penyedia jasa mempunyai waktu yang cukup dalam menyusun penawaran yang akurat," katanya.
Ia menjelaskan, tender konstruksi jalan tol Bawen-Solo ini terbagi dalam tiga seksi dan sembilan paket pengerjaan.
"Ruas jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer, Salatiga-Boyolali 24,5 kilometer, dan Boyolali-Kartasura 7,74 kilometer," ujarnya.
Menurut dia, pengerjaan jalan tol ini akan membebaskan lahan seluas 450,56 hektare yang berada di 47 desa dan 34 kecamatan.
"Dana untuk pembebasan lahan yang sudah disediakan badan layanan umum (BLU) pemerintah mencapai Rp550 miliar, sedangkan anggaran untuk pembangunan konstruksi fisik jalan tol mencapai Rp1,93 triliun," katanya.
PT TMJ selaku pengelola proyek menargetkan pengerjaan jalan tol Semarang-Solo dapat selesai pada akhir 2013, namun jika terkendala pembebasan tanah maka mundur hingga awal tahun 2014. (ant/ed)
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar