JAKARTA - Perbaikan jalan di jalur pantura Jawa dipastikan sudah selesai. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menjamin pemudik yang melintas di pantura tidak akan terganggu.
”Pengerjaan sudah selesai dong, nggak ada kegiatan supaya tidak menganggu pemudik,” katanya ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/7).
Menurutnya, pihaknya sudah mengecek langsung perbaikan di jalur Pantura yang sudah selesai malam kemarin. ”Saya kira baru tadi malam itu terakhir saya sudah minta Pak Dirjen naik mobil dari Semarang sampai sini (Jakarta), menurut beliau sudah selesai, sudah siap menghadapi Lebaran, Ok. Sudah tidak ada lubang,” tambahnya.
Seperti diketahui, perbaikan jalur pantura tengah menjadi sorotan. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada dugaan penggelembungan anggaran di dalam proyek perbaikan jalan sepanjang jalur pantura.
Terkait dugaan itu, Djoko meyakinkan tidak ada permainan anggaran di proyek tersebut. Menurutnya, jalan di sepanjang pantura Jawa itu cukup panjang, sehingga butuh perbaikan yang berkelanjutan.
”Untuk peringatan dari KPK, terus terang saya belum dengar secara langsung. Saya tidak tahu kalau misalnya ada anggapan kalau proyek kami di pantura proyek bancakan atau proyek abadi. Tapi yang jelas, jalur di pantura panjangnya 1.300 km, dan itu perlu pembenahan secara berkelanjutan,” jelas Djoko.
Proses perbaikan jalan tidak sekali jadi langsung selesai. Jalan sepanjang itu butuh waktu bertahap untuk memperbaikinya. ”Nggak mungkin kami bisa melaksanakan proyek yang langsung selesai. Seperti misalnya menutup akses jalan di situ kemudian kami selesaikan proyek. Jadi memang bertahap. Jadi kalau dikatakan proyek di situ terus menerus dilakukan itu di titik mana dulu, karena pantura ini kan panjang,” imbuhnya.
Djoko mencontohkan, tahun ini ada perbaikan di Brebes, di satu titik sepanjang 2 km. Sebagai kelanjutannya tahun depan, perbaikan itu dilakukan di titik lain.
Dua Bahan
Sedangkan untuk pendanaan, dijelaskan Dirjen Bina Marga Djoko Harjanto, untuk anggaran perbaikan pantura tahun 2013 ini adalah Rp 1,2 triliun. Hingga Juli 2013, anggaran sudah terserap 40 persen. ”Sudah digunakan buat bangun jalan layang dan memperbaiki jalan,” jelas Harjanto.
Sedangkan anggaran untuk bahan perbaikan jalan, Kementerian PU menggunakan dua bahan. Pertama adalah beton. Untuk anggaran beton ini menelan Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar per kilometer. ”Beton bisa tahan sekitar 10 ton (beban jalan), jangka waktu 10 tahun,” jelas dia.
Sedangkan bahan kedua, adalah aspal berkualitas tinggi, dengan anggaran 20 persen lebih murah dari anggaran beton per kilometer. Beban jalan dan jangka waktu pemakaian aspal ini sama dengan beton, 10 ton dengan waktu 10 tahun. ”Beton ada 229 km yang tersebar di 1.300 km, dan aspal 106 kilometer yang tersebar sepanjang 1.300 km,” jelas Harjanto.
Sementara, terkait adanya dugaan penggelembungan anggaran pihak KPK tengah melakukan analisis temuan tersebut untuk kemudian ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan dan penyidikan.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga akan melakukan audit kembali proyek jalan pantura tahun anggaran 2013. Audit sebelumnya pernah dilakukan tahun 2003 lalu. Anggota BPK Ali Masykur Musa menilai anggaran yang dilimpahkan untuk memperbaiki jalur Pantura tidak dimanfaatkan secara optimal. Hampir setiap menjelang Lebaran, dana cukup besar dikeluarkan untuk memperbaiki jalan. (J10,dtc-25,90)
”Pengerjaan sudah selesai dong, nggak ada kegiatan supaya tidak menganggu pemudik,” katanya ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/7).
Menurutnya, pihaknya sudah mengecek langsung perbaikan di jalur Pantura yang sudah selesai malam kemarin. ”Saya kira baru tadi malam itu terakhir saya sudah minta Pak Dirjen naik mobil dari Semarang sampai sini (Jakarta), menurut beliau sudah selesai, sudah siap menghadapi Lebaran, Ok. Sudah tidak ada lubang,” tambahnya.
Seperti diketahui, perbaikan jalur pantura tengah menjadi sorotan. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada dugaan penggelembungan anggaran di dalam proyek perbaikan jalan sepanjang jalur pantura.
Terkait dugaan itu, Djoko meyakinkan tidak ada permainan anggaran di proyek tersebut. Menurutnya, jalan di sepanjang pantura Jawa itu cukup panjang, sehingga butuh perbaikan yang berkelanjutan.
”Untuk peringatan dari KPK, terus terang saya belum dengar secara langsung. Saya tidak tahu kalau misalnya ada anggapan kalau proyek kami di pantura proyek bancakan atau proyek abadi. Tapi yang jelas, jalur di pantura panjangnya 1.300 km, dan itu perlu pembenahan secara berkelanjutan,” jelas Djoko.
Proses perbaikan jalan tidak sekali jadi langsung selesai. Jalan sepanjang itu butuh waktu bertahap untuk memperbaikinya. ”Nggak mungkin kami bisa melaksanakan proyek yang langsung selesai. Seperti misalnya menutup akses jalan di situ kemudian kami selesaikan proyek. Jadi memang bertahap. Jadi kalau dikatakan proyek di situ terus menerus dilakukan itu di titik mana dulu, karena pantura ini kan panjang,” imbuhnya.
Djoko mencontohkan, tahun ini ada perbaikan di Brebes, di satu titik sepanjang 2 km. Sebagai kelanjutannya tahun depan, perbaikan itu dilakukan di titik lain.
Dua Bahan
Sedangkan untuk pendanaan, dijelaskan Dirjen Bina Marga Djoko Harjanto, untuk anggaran perbaikan pantura tahun 2013 ini adalah Rp 1,2 triliun. Hingga Juli 2013, anggaran sudah terserap 40 persen. ”Sudah digunakan buat bangun jalan layang dan memperbaiki jalan,” jelas Harjanto.
Sedangkan anggaran untuk bahan perbaikan jalan, Kementerian PU menggunakan dua bahan. Pertama adalah beton. Untuk anggaran beton ini menelan Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar per kilometer. ”Beton bisa tahan sekitar 10 ton (beban jalan), jangka waktu 10 tahun,” jelas dia.
Sedangkan bahan kedua, adalah aspal berkualitas tinggi, dengan anggaran 20 persen lebih murah dari anggaran beton per kilometer. Beban jalan dan jangka waktu pemakaian aspal ini sama dengan beton, 10 ton dengan waktu 10 tahun. ”Beton ada 229 km yang tersebar di 1.300 km, dan aspal 106 kilometer yang tersebar sepanjang 1.300 km,” jelas Harjanto.
Sementara, terkait adanya dugaan penggelembungan anggaran pihak KPK tengah melakukan analisis temuan tersebut untuk kemudian ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan dan penyidikan.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga akan melakukan audit kembali proyek jalan pantura tahun anggaran 2013. Audit sebelumnya pernah dilakukan tahun 2003 lalu. Anggota BPK Ali Masykur Musa menilai anggaran yang dilimpahkan untuk memperbaiki jalur Pantura tidak dimanfaatkan secara optimal. Hampir setiap menjelang Lebaran, dana cukup besar dikeluarkan untuk memperbaiki jalan. (J10,dtc-25,90)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar