ilustrasi (sumber : tribunnews) |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Keputusan Pemprov Jateng untuk menghentikan penyertaan modal Tol Semarang - Solo bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemda lain untuk tidak memaksakan kehendaknya untuk tetap ikut menanamkan modal dalam proyek tol di wilayahnya.
Terkait dengan itu, pakar transportasi publik Djoko Setijowarno mengingatkan agar kepala daerah jangan mudah tergiur oleh tawaran investasi kalau tol itu proyek menguntungkan.
"Lebih baik dana yang ada untuk memperbaiki infrastruktur berupa sarana dan prasarana transportasi di daerahnya yang masih membutuhkan perhatian serius," ujar Djoko Setijowarno, Sabtu (20/7).
Menurutnya, jika ada kepala daerah yang masih memaksakan kehendak untuk tetap invest di tol, berarti mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan rakyatnya yang sengsara yang tidak bisa menikmati transportasi murah, memadai dan terjangkau hingga di pedesaan."Yang jelas, jika pemda ingin berbisnis tol, pasti aka tertipu dan merugi, karena hanya pejabat yang haus uang yang selalu memuji tol sebagai prpoyek menguntungkan," kata pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.
Terkait dengan itu, pakar transportasi publik Djoko Setijowarno mengingatkan agar kepala daerah jangan mudah tergiur oleh tawaran investasi kalau tol itu proyek menguntungkan.
"Lebih baik dana yang ada untuk memperbaiki infrastruktur berupa sarana dan prasarana transportasi di daerahnya yang masih membutuhkan perhatian serius," ujar Djoko Setijowarno, Sabtu (20/7).
Menurutnya, jika ada kepala daerah yang masih memaksakan kehendak untuk tetap invest di tol, berarti mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan rakyatnya yang sengsara yang tidak bisa menikmati transportasi murah, memadai dan terjangkau hingga di pedesaan."Yang jelas, jika pemda ingin berbisnis tol, pasti aka tertipu dan merugi, karena hanya pejabat yang haus uang yang selalu memuji tol sebagai prpoyek menguntungkan," kata pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar