javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Senin, 04 Juli 2011

Tol Semarang-Ungaran jalani uji kelaikan


ilustrasi : uji kerataan dan kepekatan jalan oleh PU Bina Marga (foto:soklin)
Oleh Dewi Andriani
JAKARTA: Ruas tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran yang sempat ambles beberapa waktu lalu, saat ini telah memasuki tahap uji kelaikan guna mengevaluasi pengoperasian ruas tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Ghazaly mengatakan uji kelaikan tersebut telah dilakukan sejak seminggu lalu sehingga diharapkan ruas tersebut dapat dibuka untuk umum.

"Sudah seminggu, syarat laik dari sisi teknis, administrasi, dan keselamatan," ujarnya kepada Bisnis melalui pesan singkat hari ini.

Dia mengatakan belum dapat memastikan kapan ruas seksi I sepanjang 10,9 km tersebut dapat dioperasikan. "Mudah-mudahan segera, tapi harus dipenuhi dulu semua syaratnya, setelah lulus baru jalan tol boleh dibuka."

Ketua tim peneliti infrastruktur tol Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Semarang Mutamimah mengatakan amblesnya ruas tol sekitar 200 m di kilometer 5 tersebut disebabkan oleh ketidakmatangan perencanaan terutama dari sisi perencanaan teknis dan pengadaan tanah.

Hal-hal teknis diantaranya analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang tidak memadai, pembangunan yang mengabaikan zona merah dimana tingkat kelongsorannya sangat tinggi, serta detail engginering design (DED) yang belum lengkap. "Seharusnya disetujui dulu, baru jalan operasinya," ujar Mutamimah di Jakarta.

Dirut PT Jasa Marga Tbk Frans Satyaki Sunito sebelumnya mengatakan dalam pembangunan konstruksi infrastruktur, perseroannya selalu berdasarkan langkah-langkah sesuai prosedur bukan semata keinginan perusahaan.

Menurutnya, pembangunan tol tersebut telah melalui studi kelaikan yang bisa dipertanggungjawabkan. "Kami selalu bekerja berdasarkan landasan tata kelola perusahaan yang baik, pembangunan jalan tol tersebut telah melewati studi kelaikan proyek yang bisa dipertanggungjawabkan." (tw)

sumber :
http://www.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar