Perbaikan jalan di jalur Pantura sekitar Brebes, Jateng, Kamis (10/2)
(ANTARA/Oky Lukmansyah)
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menjawab pers usai Shalat Jumat di Jakarta mengatakan bahwa yang dimaksud secara fungsional adalah kondisi jalan nasional cukup baik dan siap dilalui oleh arus mudik dengan kondisi mengalir secara memadai, bukan dengan kecepatan tinggi.
Ia menyatakan kesiapan jalan itu ketika menanggapi kekhawatiran sejumlah kalangan akan kondisi jalan dan jembatan pada arus mudik, khususnya di Pulau Jawa karena masih ada kerusakan jalan dan perbaikan jembatan di sejumlah titik di Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, termasuk lintas selatan.
"Jalur arus mudik tidak dirancang untuk kecepatan tinggi karena dipakai hanya sekali pada musim lebaran. Kalau dirancang untuk kecepatan tinggi, tidak efisien," katanya.
Hermanto menyebut, sejumlah titik yang kini jalan atau jembatannya sedang dalam perbaikan antara lain tiga jembatan antara Pejagan hingga Brebes, Jawa Tengah.
"Jembatan di Pamali sudah selesai dan arah ke lintas selatan sebelum Purwokerto, tepatnya di kawasan Ciregol, saat ini sedang ditangani. Ini semua akan ditangani dan pada H-10 secara fungsional sudah bisa dilalui," katanya.
Untuk arus mudik ke Sumatera, Hermanto menjelaskan, sebelum memasuki Lampung di lintas utara, juga ada jembatan yang sedang ditangani dan direncanakan sebelum H-10 selesai dan bisa dilalui.
"Jalur lewat pantai timur Sumatera di Lampung sekitar lima kilometer yang belum bisa sepenuhnya dilebarkan karena ada masalah tanah yang belum tuntas," katanya.
Hermanto juga menyinggung sejumlah titik kemacetan akibat pasar tumpah di sejumlah titik seperti di Gebang, Cirebon, sudah berhasil ditangani setelah selesainya jalan layang Gebang. "Untuk jalan alternatif melalui tol, di ujung tol Pejagan akan dilakukan pengaturan lalu lintas," katanya.
Tanjakan Nagrek
Hermanto juga menyinggung kondisi jalan nasional di sekitar Nagrek yang sekarang sudah selesai dikerjakan dengan hasil utama jalan baru sepanjang 5,3 km, tingkat kemiringannya sudah standar yakni hanya 10 persen, lebih baik dari tahun lalu yang masih 16 persen.
"Lintas jalan baru itu satu jalur sehingga mampu menampung kapasitas lebih besar. Tingkat kemiringan bisa dikurangi signifikan karena bukitnya berhasil dipotong sepanjang 800 meter dan sisanya 400 meter dijadikan terowongan," katanya.
Ditanya apakah ada anggaran khusus untuk persiapan dan perbaikan jembatan dan jalan pada jalur utama mudik tahun ini, Hermanto menjawab, semua itu masuk anggaran rutin kementerian, khususnya untuk operasi dan pemeliharaan.
Data Kementerian PU menyebutkan, kondisi jalan nasional sepanjang 140 ribu kilometer hingga saat ini hanya 48 persen yang berkategori bagus, jalan sedang 30 persen, rusak 20 persen dan rusak parah dua persen.
(E008/N002)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011
sumber :COPYRIGHT © 2011
http://www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar