ilustrasi : peta desa terkena tol semarang-solo-ngawi |
JAKARTA: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan segera mengajukan usulan dana talangan untuk biaya pembebasan lahan ruas tol Semarang-Solo dan pada PT Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Kepala BPJT Achmad Gani Gazaly mengatakan saat ini mereka masih akan mengevaluasi dan memperhitungkan kebutuhan anggaran yang dapat diusulkan pada PIP karena terbatasnya anggaran di PIP saat ini.
Dia mengatakan penentuan nilai usulan juga diperhitungkan karena tingginya kebutuhan total lahan yang dibutuhkan ruas tersebut cukup besar. Rinciannya yakni Rp910,7 miliar untuk ruas Semarang-Solo.
"Untuk nilai pengajuan masih dievaluasi dengan berkoordinasi bersama dengan PIP, secepatnya akan kami tentukan berapa yang bisa diajukan," ujar Gani di Jakarta hari ini.
Selain mempersiapkan usulan dana pinjaman ruas tersebut, seluruh ruas nantinya juga direncanakan akan mendapatkan bantuan dana pinjaman dari pemerintah, baik melalui dana bridging yang disediakan PIP maupun dari dana APBNP yang dianggarkan sebesar Rp3,8 triliun.
Pioritas pemberian dana talangan akan diberikan untuk ruas tol yang telah menandatangani amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Artinya, jika empat ruas lainnya sudah mengajukan masih ada sembilan ruas yang belum diusulkan dana pinjamannya. Pasalnya hingga saat ini sudah 14 ruas tol yang sudah menandatangani amandemen PPJT.
Adapun pembebasan lahan ruas tol yang kemungkinan akan dibiayai dari dana BLU tersisa yakni ruas tol Cikampek-Palimanan yang termasuk dalam ruas tol Trans Jawa, dan ruas tol JORR W2.
Ruas tol Semarang-Solo merupakan salah satu bagian jalan tol Trans Jawa sepanjang kurang lebih 72,6 kilometer dengan nilai investasi proyek sebesar Rp6,21 triliun. Ruas tersebut nantinya akan bersinergi dengan ruas tol Solo-Mantingan sepanjang kurang lebih 55 kilometer.
Hingga 4 Juli 2011, ruas tol tersebut telah memasuki tahap uji kelaikan di seksi I yakni Semarang-Ungaran, sebelum diresmikan operasionalnya tahun ini juga. Uji kelaikan meliputi aspek teknis, administrasi dan keselamatan jalan. (sut)
Oleh Mia Chitra Dinisari
Kepala BPJT Achmad Gani Gazaly mengatakan saat ini mereka masih akan mengevaluasi dan memperhitungkan kebutuhan anggaran yang dapat diusulkan pada PIP karena terbatasnya anggaran di PIP saat ini.
Dia mengatakan penentuan nilai usulan juga diperhitungkan karena tingginya kebutuhan total lahan yang dibutuhkan ruas tersebut cukup besar. Rinciannya yakni Rp910,7 miliar untuk ruas Semarang-Solo.
"Untuk nilai pengajuan masih dievaluasi dengan berkoordinasi bersama dengan PIP, secepatnya akan kami tentukan berapa yang bisa diajukan," ujar Gani di Jakarta hari ini.
Selain mempersiapkan usulan dana pinjaman ruas tersebut, seluruh ruas nantinya juga direncanakan akan mendapatkan bantuan dana pinjaman dari pemerintah, baik melalui dana bridging yang disediakan PIP maupun dari dana APBNP yang dianggarkan sebesar Rp3,8 triliun.
Pioritas pemberian dana talangan akan diberikan untuk ruas tol yang telah menandatangani amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Artinya, jika empat ruas lainnya sudah mengajukan masih ada sembilan ruas yang belum diusulkan dana pinjamannya. Pasalnya hingga saat ini sudah 14 ruas tol yang sudah menandatangani amandemen PPJT.
Adapun pembebasan lahan ruas tol yang kemungkinan akan dibiayai dari dana BLU tersisa yakni ruas tol Cikampek-Palimanan yang termasuk dalam ruas tol Trans Jawa, dan ruas tol JORR W2.
Ruas tol Semarang-Solo merupakan salah satu bagian jalan tol Trans Jawa sepanjang kurang lebih 72,6 kilometer dengan nilai investasi proyek sebesar Rp6,21 triliun. Ruas tersebut nantinya akan bersinergi dengan ruas tol Solo-Mantingan sepanjang kurang lebih 55 kilometer.
Hingga 4 Juli 2011, ruas tol tersebut telah memasuki tahap uji kelaikan di seksi I yakni Semarang-Ungaran, sebelum diresmikan operasionalnya tahun ini juga. Uji kelaikan meliputi aspek teknis, administrasi dan keselamatan jalan. (sut)
Oleh Mia Chitra Dinisari
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar