"Pembukaan sepanjang 14 hari ini juga untuk menguji coba jalan tol. Selama itu, kendaraan yang melintas baik mobil pribadi dan angkutan umum tidak dikenakan tarif," ujar Danang pada seminar "Optimalisasi Proyek Jalan Tol Semarang-Solo" di Gedung Perpustakaan Universitas Sultan Agung Semarang, Selasa (26/7).
Danang mengatakan, pada masa uji coba ini hanya mobil kecil yang diperbolehkan melintas. "Kalau kendaraan besar seperti truk trailer, tronton atau angkutan barang berukuran besar lainnya diperbolehkan, kami khawatir akan menimbulkan kemacetan di pintu keluar Tol Ungaran," jelasnya.
Diungkapkan, pihaknya akan memperlebar jalan pintu keluar tol di ungaran. Danang berharap, dengan adanya uji coba ini bisa memantau apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki. "Ini juga dalam rangka mengetahui kualitas jalan tol ini," kata Komisaris PT Trans Marga Jateng ini.
Sementara itu Kepala Sub Div Manajemen dan Pelaksanaan Teknik PT Trans Marga Jateng Adi Prasetyanto mengatakan, belum beroperasinya jalan Tol Semarang-Solo Seksi I karena masih penyempurnaan di beberapa titik untuk menyesuaikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan Dinas Perhubungan.
"Jalan Tol harus benar-benar menyesuaikan dengan SPM, misalnya tidak ada lubang atau bergeronjal. Sebab kendaraan yang melaju di jalan tol berkecepatan tinggi," jelas Adi.
Ia menuturkan, pihaknya merencanakan perbaikan dan perawatan jalan setiap lima tahun sekali. "Ini sudah menjadi komitmen PT Trans Marga untuk memberikan pelayanan yang prima bagi pengguna jalan tol. Juga untuk menghindari kecelakaan jalan tol akibat buruk atau licinnya jalan," tutur dia.
Pakar transportasi dari Unika Seogijapranata Rudatin Ruktiningsih menilai kebijakan hanya mobil kecil pribadi dan angkutan umum yang melintas kurang tepat, sebab yang mengakibatkan macet di jalur Semarang-Ungaran adalah truk bertonase besar. "Percuma, sebab yang menyebabkan jalan macet adalah angkutan barang yang lajunya lambat," kata Rudatin.
Ia meminta pihak PT Bina Marga Jateng untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. "Manajemen lalu lintas di inlet maupun outlet tol juga harus diperhatikan," ungkapnya.
( Krisnaji Satriawan / CN32 / JBSM )
berita terkait :
- Pemkot Diharapkan Selesaikan JLS
- Pelebaran Jalan Gunung Turun-Waduk Jatibarang Libas Sembilan Kelurahan
- Proyek Jalan Tol Batang-Pemalang Gusur 24 Desa
- SPK Tol Seksi II Turun Pekan Ini
- Ketua TPT Jalan Tol Diminta Segera Diganti
- Tol Gempol-Porong Ditargetkan Selesai September
- Bongkar Tuntas Raibnya Ganti Rugi Tol
- Proses Lamban, Proyek Tol Dievaluasi
- Ditarget Rampung Akhir Bulan Ini
- Warga Protes Pematokan Lahan Tol Semarang-Tegal
sumber :http://suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar