Penutupan jalan tol dari Semarang ke Ungaran mulai Kamis (1/9) sampai Kamis (8/9), dengan alasan untuk membantu mengurai kemacaten Banyumanik dan Ungaran, terutama menghadapi arus balik, hasilnya malah tidak efektif.
Kebijakan TMJ (Trans Marga Jateng) selaku pengelola tol penggalan pertama Semarang-Solo ini justru menimbulkan prasangka dan opini masyarakat, bahwa sebenarnya pengelola takut dan belum siap menghadapi tumpahan kendaraan arus mudik dan balik selama musim lebaran.
Penutupan hanya berlaku untuk jalur Semarang-Ungaran, tapi dari arah Ungaran ke Semarang masih bisa digunakan.
Tapi kondisi ini tetap menimbulkan kekecewaaan pengguna jalan tol, karena sebelumnya tidak ada sosialisasi dari pemerintah akan adanya penutupan ini. sehingga mereka banyak yang kecele begitu hendak masuk ke tol.
Karena kecewa, beberapa pengendara mobil tampak memaksa menerobos dengan memindah pagar besi, dan diikuti oleh mobil lain. Sehingga petugas tampak kembali memperbaiki tanda larangan.
Reporter & Kameraman: Bambang Isti
Dubber: Linda
Editor Video: Arief
Kebijakan TMJ (Trans Marga Jateng) selaku pengelola tol penggalan pertama Semarang-Solo ini justru menimbulkan prasangka dan opini masyarakat, bahwa sebenarnya pengelola takut dan belum siap menghadapi tumpahan kendaraan arus mudik dan balik selama musim lebaran.
Penutupan hanya berlaku untuk jalur Semarang-Ungaran, tapi dari arah Ungaran ke Semarang masih bisa digunakan.
Tapi kondisi ini tetap menimbulkan kekecewaaan pengguna jalan tol, karena sebelumnya tidak ada sosialisasi dari pemerintah akan adanya penutupan ini. sehingga mereka banyak yang kecele begitu hendak masuk ke tol.
Karena kecewa, beberapa pengendara mobil tampak memaksa menerobos dengan memindah pagar besi, dan diikuti oleh mobil lain. Sehingga petugas tampak kembali memperbaiki tanda larangan.
Reporter & Kameraman: Bambang Isti
Dubber: Linda
Editor Video: Arief
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar