Solo, CyberNews. Rencana pembangunan flyover (Jembatan layang) di Palang Joglo, Kadipiro, Banjarsari, Solo dipastikan tak bakal sesuai detailed engineering design (DED). Sebab, Pemkot sejauh ini belum mempertimbangkan akan dibangunnya tol Trans Java, Semarang – Solo – Kertosono yang melintas di utara Mojosongo.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Surakarta Agus Djoko Witiarso, sesuai DED yang telah dibuatnya, flyover hanya melintang di atas Palang Joglo, yang menghubungkan Jalan Ki Mangun Sarkoro menuju Sumpah Pemuda. Namun, kata dia, rencana tersebut akan diubah sesuai konsep yang ditawarkan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
“Waktu bertemu dengan BPJT, kami mendiskusikan mengenai flyover yang akan dibangun di Bundaran Joglo, tidak hanya melintang di atas saja. Nanti akan berbentuk huruf ‘Y’. Jadi, selain lurus, ada yang belok ke kiri,” Agus.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan layang tersebut belum diketahui akan dimulai kapan. Namun, melihat perkembangan pembangunan tol Trans Java, saat ini baru menyentuh Semarang – Ungaran. “Mestinya, pembangunan flyover akan dibarengkan dengan pembangunan jalan tol di dekat Solo,” imbuh mantan Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK), tersebut.
Menurut Agus, karena jembatan layang bakal berbentuk huruf ‘Y’, maka salah satu jalan tersebut akan dibangun hingga menghubungkan jalan tol. Hal itu dilakukan dengan harapan agar menghindarkan kemacetan yang sering terjadi seperti saat ini. Namun, dia belum mengetahui seberapa panjang flyover yang akan dibangun hingga menuju titik pertemuan dengan jalan tol tersebut. “Kami butuh melakukan kajian lagi, sambil menunggu pembangunan jalan tol di sana,” terangnya.
Pihaknya yakin, seandainya pembangunan jembatan layang yang menghubungkan ke tol Trans Java tersebut berhasil, selain bisa mengurangi tingkat kemacetan, juga dapat memgembangkan daerah Solo bagian utara. “Kalau itu terwujud, pengembangan wilayah utara akan semakin cepat. Itu juga seiring dengan program Pemkot yang iengin mengembangkan wilayah utara,” ungkapnya.
( Arif M Iqbal / CN34 / JBSM )
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Surakarta Agus Djoko Witiarso, sesuai DED yang telah dibuatnya, flyover hanya melintang di atas Palang Joglo, yang menghubungkan Jalan Ki Mangun Sarkoro menuju Sumpah Pemuda. Namun, kata dia, rencana tersebut akan diubah sesuai konsep yang ditawarkan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
“Waktu bertemu dengan BPJT, kami mendiskusikan mengenai flyover yang akan dibangun di Bundaran Joglo, tidak hanya melintang di atas saja. Nanti akan berbentuk huruf ‘Y’. Jadi, selain lurus, ada yang belok ke kiri,” Agus.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan layang tersebut belum diketahui akan dimulai kapan. Namun, melihat perkembangan pembangunan tol Trans Java, saat ini baru menyentuh Semarang – Ungaran. “Mestinya, pembangunan flyover akan dibarengkan dengan pembangunan jalan tol di dekat Solo,” imbuh mantan Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK), tersebut.
Menurut Agus, karena jembatan layang bakal berbentuk huruf ‘Y’, maka salah satu jalan tersebut akan dibangun hingga menghubungkan jalan tol. Hal itu dilakukan dengan harapan agar menghindarkan kemacetan yang sering terjadi seperti saat ini. Namun, dia belum mengetahui seberapa panjang flyover yang akan dibangun hingga menuju titik pertemuan dengan jalan tol tersebut. “Kami butuh melakukan kajian lagi, sambil menunggu pembangunan jalan tol di sana,” terangnya.
Pihaknya yakin, seandainya pembangunan jembatan layang yang menghubungkan ke tol Trans Java tersebut berhasil, selain bisa mengurangi tingkat kemacetan, juga dapat memgembangkan daerah Solo bagian utara. “Kalau itu terwujud, pengembangan wilayah utara akan semakin cepat. Itu juga seiring dengan program Pemkot yang iengin mengembangkan wilayah utara,” ungkapnya.
( Arif M Iqbal / CN34 / JBSM )
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar