KOMPAS/AMANDA PUTRI NUGRAHANTI Sejumlah pekerja dari subkontraktor PT Istaka Karya, Jumat (16/9/2011), masih memblokade jalan tol Semarang-Solo. Mereka menuntut pembayaran yang tertunda. |
SEMARANG, KOMPAS.com — Direktur Operasional PT Jasa Marga Adityawarman, Kamis (29/9/2011), mengaku, penggalan ruas tol Seksi I Semarang-Ungaran sepanjang 14,1 kilometer belum dibuka kembali. Pengoperasian kembali jalan tol penggalan pertama dari proyek Tol Semarang-Solo itu menunggu persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Hal itu dikemukakan Adityawarman ketika menjelaskan perkembangan diskusi kelompok terarah yang diselenggarakan Harian Kompas perwakilan Jawa Tengah. Diskusi itu dihadiri pula Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Agus Suharyanto, dan sejumlah ahli geologi yang berlangsung di Hotel Santika Premiere, Jalan Pandanaran, Semarang.
Adityawarman mengemukakan, pihakanya belum bisa memastikan kapan ruas tol beroperasi. Kajian untuk kelayakan beroperasi masih berlangsung. Pengamat transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, mengemukakan, ruas tol itu belum bisa beroperasi karena masih terkendala konflik sosial menyangkut nasib 300 pekerja dari 35 subkontraktor yang kini melakukan unjuk rasa.
Mereka berunjuk rasa dengan menutup jalan pintu keluar tol hingga sekarang, tepatnya di Sido mulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Para pekerja subkontraktor ini menutup jalan setelah mitra kontraknya PT Istaka Karya (Persero) dinyatakan pailit oleh keputusan Mahkamah Agung pada awal Agutus 2011.
Dampak kepailitan PT Istaka Karya, kewajiban pembayaran para subkontraktor yang membangun tol sesuai surat perintah kerja (SPK) senilai Rp 40 miliar oleh PT Istaka berbuntut macet.
Hal itu dikemukakan Adityawarman ketika menjelaskan perkembangan diskusi kelompok terarah yang diselenggarakan Harian Kompas perwakilan Jawa Tengah. Diskusi itu dihadiri pula Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Agus Suharyanto, dan sejumlah ahli geologi yang berlangsung di Hotel Santika Premiere, Jalan Pandanaran, Semarang.
Adityawarman mengemukakan, pihakanya belum bisa memastikan kapan ruas tol beroperasi. Kajian untuk kelayakan beroperasi masih berlangsung. Pengamat transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, mengemukakan, ruas tol itu belum bisa beroperasi karena masih terkendala konflik sosial menyangkut nasib 300 pekerja dari 35 subkontraktor yang kini melakukan unjuk rasa.
Mereka berunjuk rasa dengan menutup jalan pintu keluar tol hingga sekarang, tepatnya di Sido mulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Para pekerja subkontraktor ini menutup jalan setelah mitra kontraknya PT Istaka Karya (Persero) dinyatakan pailit oleh keputusan Mahkamah Agung pada awal Agutus 2011.
Dampak kepailitan PT Istaka Karya, kewajiban pembayaran para subkontraktor yang membangun tol sesuai surat perintah kerja (SPK) senilai Rp 40 miliar oleh PT Istaka berbuntut macet.
TERKAIT:
Buntu, Musyawarah soal Penyelesaian Utang
PT TMJ Hanya Memfasilitasi
Jalan Tol Semarang-Ungaran Diblokade
Ketahanan Konstruksi Dikhawatirkan
Tol Semarang-Ungaran Berfungsi Sabtu Ini
Buntu, Musyawarah soal Penyelesaian Utang
PT TMJ Hanya Memfasilitasi
Jalan Tol Semarang-Ungaran Diblokade
Ketahanan Konstruksi Dikhawatirkan
Tol Semarang-Ungaran Berfungsi Sabtu Ini
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar