KM 17 Tol Semarang-solo |
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono mengakui diminta Tim Pelaksana jalan tol untuk meneliti kandungan air di titik yang sering longsor itu. Menurut Teguh, longsornya tebing karena tanah ambles akibat ada kandungan air.
“Hari ini kami menurunkan tim untuk meneliti kandungan air di sana untuk mengetahui apakah air tersebut merupakan air permukaan atau air bawah tanah. Tapi bisa dipastikan penyebabnya adalah air,” kata Teguh, Selasa (26/4).
Soal kajian amdal, Teguh menyebutkan hal itu sudah dilakukan tim pelaksana jalan tol. Namun karena di tengah pekerjaan ada gangguan, pihaknya diminta meneliti ulang. Hasil penelitian hari ini akan disampaikan dalam rapat dengan komisi D DPRD Jateng.
Teguh menolak penelitian itu terlambat. “Kan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Namun hasil penelitian itu apakah mengharuskan tol berubah rute, bukan wewenang kami,” katanya.
Jalur tol Semarang - Solo sudah beberapa kali longsor dan ambles. Terakhir tanah ambles memakan badan jalan pada Maret lalu, menyebabkan keretakan sepanjang 700 meter dengan kedalaman 25 cm - 50 cm. Hingga saat ini biaya perbaikan titik yang ambles mencapai Rp 170 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar