Tol Ungaranm (Dok/JIBI/SOLOPOS) |
SEMARANG–Pemerintah menggenjot pembangunan Jalan Tol Ungaran-Bawen, Jawa Tengah, sepanjang 11,9 km yang ditargetkan dapat beroperasi menjelang angkutan Lebaran pada awal Agustus mendatang guna menunjang lalu lintas pemudik yang diperkirakan meningkat pada tahun ini.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan pembangunan jalan tol itu tengah dikebut setelah sebelumnya telah diselesaikan pembangunan Jalan Tol Semarang-Ungaran. Jika dioperasikan jelang Lebaran, jalan tol tersebut kemungkinan belum akan ditarik biaya oleh operator.
“Kami upayakan jadi (sebelum Lebaran). Tol Semarang-Ungaran 11 km kan sudah jadi. Cuma, saat keluar Ungaran itu belum ideal, jadi membuat truk-truk besar menggunakan jalan lama. Dengan upaya ini ditambah 12 km, Ungaran-Bawen, jalur ini kan sangat macet, ini diupayakan selesai,” kata Hermantor didampingi oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Semarang, Rabu (29/5).
Hal itu dikemukakan Hermanto saat turut serta dalam kunjungan peninjauan persiapan Angkutan Lebaran 2013 bersama dengan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso sejak Selasa, 28 Mei, dari Cikampek, Jawa Barat, dengan jalan darat menyurusi Pantura hingga ke Semarang.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan salah satu langkah pemerintah dalam mengatasi problem yang selalu berulang saat mudik Lebaran yang diperkirakan terjadi pada akhir Juli dan awal Agustus mendatang itu ialah dengan meningkatkan kapasitas jalan dan infrastruktur baru. Di samping itu, perlu koordinasi yang kuat guna mengelola manajemen transportasi saat mudik.
“Kami lakukan persiapan sejak awal, tentu saling mendukung antara instansi termasuk Kemenhub dan PU. Kali ini kami pastikan jalur utara (Pantura) dulu karena 60% lewat sini. Sangat menolong dengan adanya jalan baru, menjamin berkurang (macet) pasti. Sekarang ada jalan baru, tapi untuk faktor kemacetan kan bisa faktor lain misalnya pasar tumpah,” kata Bambang.
Hermanto melanjutkan selain pembangunan infrastruktur baru seperti Jalan Tol Ungaran-Bawen, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas jalan raya sebagaimana yang sudah dikerjakan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
“Di samping di sini (Jalan Tol Bawen), jalan di Semarang-Bawen juga ada pelebaran, sedang berjalan pelebarannya, paling engga yang sudah efektif itu 2 km nambah kapasitas. Kapasitas, eksisting meningkat, ditambah jalan tol. Jalan tol dalam artian engga ada hambatan dari samping yang keluar masuk,” katanya.
Jalan Tol Ungaran-Bawen ini merupakan bagian atau seksi II dari pembangunan proyek fisik Jalan Tol Semarang-Solo. Pembangunan jalan tol ini memang direncanakan untuk mengurai kemacetan mudik Lebaran pada tahun ini.
Operator jalan tol ini ialah perusahaan patungan Pemprov Jateng melalui PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (BUMD) dan PT Jasa Marga Tbk masing-masing dengan kepemilikan saham 40% dan 60% untuk Jasa Marga.
Pada Agustus 2011, uji coba operasi Jalan Tol Semarang-Solo seksi II yakni Semarang-Ungaran sepanjang 10,85 km mulai dilakukan dan dioperasikan secara komersial resmi pada 17 November 2011.
Hermanto mengatakan salah satu pengerjaan yang tengah digenjot adalah jembatan sepanjang 900 meter dengan memotong bukit sepanjang 50 meter.
“Ini sudah hampir selesai. Kami motong batu. Diperkirakan Lebaran sudah fungsional, mungkin belum pakai tarif. Masyarakat bisa gunakan sehingga fungsional bisa kurangi macet,” katanya.
Hambatan yang terjadi, katanya, ialah adanya titik krusial karena tanah di wilayah tersebut sangat sensitif terhadap air sehinngga jika ditimbun terlalu tinggi tidak akan maksimal.
Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan jumlah pemudik pada angkutan Lebaran 2013/1434 H berpotensi menembus di atas 20 juta, atau naik sekitar 20% dari jumlah pemudik pada tahun lalu 16,64 juta seiring dengan masih tingginya animo masyarakat untuk pulang kampung.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar