javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Minggu, 25 Desember 2011

Tagih Janji, Warga Jetis Protes

UNGARAN, suaramerdeka.com - Karena janji untuk membuat jalan tembus Dusun Jetis-Kelurahan Gedanganak oleh PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) belum direalisasikan, puluhan warga Dusun Jetis, Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, kembali melakukan protes proyek jalan tol di ruas Kalirejo – Beji, Minggu (25/12) pagi. Warga membawa spanduk dan patok bambu yang rencananya akan dipasang di tengah-tengah area proyek jalan tol tersebut.

Namun, usaha warga itu digagalkan oleh anggota Polsekta Ungaran yang dipimpin oleh Kompol Sukarman. Menurut Sukarman, setiap aksi demo harus warga harus ijin atau memberi pemberitahuan kepada Polres Semarang. ''Mohon, bapak-bapak kami minta untuk menunda dulu, karena aksi demo dilarang pada hari libur. Selain harus ada ijin atau pemberitahuan, semestinya dibicarakan dulu dengan pelaksana proyek,'' kata Kapolsekta Ungaran itu.

Warga pun langsung menolak, karena mayoritas warga pekerja pabrik, sehingga hanya bisa menggelar aksi pada hari libur. Setelah mendapatkan dari Kapolsek, warga pun melipat spanduk yang bertuliskan "Menagih Janji TMJ, Dari Jalan Kembali Jalan". Meski demikian, warga pun hanya memasang patok bambu di area proyek tol.

Koordinator aksi, Ali Nurhadi (35) yang juga warga Dusun Jetis RT 1 RW 6, Kelurahan Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur menyatakan, aksi warga itu merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya pada Selasa (25/10) dengan tuntutan yang sama, yaitu meminta akses jalan dari Jetis ke Gedanganak diaktifkan kembali.

''Selama proyek pembangunan jalan tol, jalan desa yang menghubungkan Jetis – Gedanganak terputus. Padahal jalan itu penting bagi warga yang akan berangkat maupun pulang beraktifitas. Sementara ini, warga harus memutar lewat Kelurahan Beji. Bahkan, jika ngojek hanya Rp 2.000, kini menjadi Rp 10 ribu,'' katanya.

Dijelaskan, jalan desa yang kini tergusur tol itu sebelumnya memiliki lebar tiga meter dan bisa mengakses tiga kelurahan, Kalirejo, Leyangan dan Beji. ''Sebelum pembangunan jalan tol TMJ sudah menjanjikan, akan mengganti jalan itu dengan terowongan. Jangan sampai proyek ini selesai, jalan tidak direalisasikan,'' imbuh Mahmudi (40), warga setempat. ( Muhammad Syukron / CN34 / JBSM )

Baca Juga
Sehari Dilewati 10.571 Mobil
Menteri PU Minta Maaf, Truk dan Bus Belum Boleh Masuk Tol
Menteri PU Minta Para Bupati Bisa Kerja Sama
Menteri PU Siap Canangkan Seksi II Tol Semarang-Solo
Berharap Kemacetan Terakhir di Ungaran
Menteri PU Bayar Tiket Masuk Pertama
Pengoperasian Tol Semarang-Ungaran Bantu Urai Kemacetan Watugong
Gubernur: Tarif Tol Semarang-Ungaran Tidak Mahal
Pembayaran Subkontraktor Diselesaikan BUMN
Subkontraktor Didukung Tempuh Jalur Hukum
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar