javascript:void(0)

your direction from here


View tol semarang ungaran in a larger map
happy chinese New Year 2021

cari di blog ini

Jumat, 30 Desember 2011

1,11 Miliar Kendaraan Melintasi Tol di 2011

Ilustrasi : 
JAKARTA, 17/1 - KEMACETAN JALAN TOL. Ratusan kendaraan terjebak dalam 
kemacetan di jalan tol selepas keluar pintu gerbang tol Cililitan menuju tol dalam 
kota di Jakarta, Senin (17/1). Asosiasi Jalan Tol Indonesia menyatakan kemacetan
jalan tol yang kerap kali disebabkan oleh tingginya volume kendaraan, jaringan 
jalan yang sudah penuh, perilaku pengendara dan kepadatan wilayah menjadi
tantangan dan tanggung jawab pemerintah untuk memecahkannya. 
FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/ama/11.
Jakarta,  Operator jalan tol pelat merah, PT Jasa Marga Tbk, mengungkapkan, lalu lalang kendaraan di seluruh ruas tol yang dimiliki perusahaan hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai 1,07 miliar kendaraan. Jumlah itu meningkat 13,45 persen dibandingkan volume lalu lintas transaksi pada 2010 sebanyak 949,58 juta kendaraan.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/12), disebutkan, volume kendaraan pada 2012 diperkirakan mencapai 1,11 miliar unit. Jumlah itu naik sebesar 4,3 persen dibandingkan tahun ini.

Pihak Jasa Marga menyatakan, sebagai bentuk pelayanan kepada pengguna jalan tol, perusahaan secara periodik juga terus berupaya meningkatkan fasilitas layanan yang ada.

Tahun ini, sejumlah peningkatan pelayanan yang telah diberikan Jasa Marga, di antaranya pembangunan Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama sebagai pengganti GT Pondok Gede Timur yang kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi. Relokasi juga dilakukan pada GT Taman Mini Utama ke GT Cimanggis Utama.

Selain merelokasi gerbang tol, perusahaan juga memberlakukan perubahan sistem transaksi Cawang-Cimanggis yang menjadi sistem terbuka.

Jasa Marga juga sudah menyelesaikan penambahan lajur pada jalan tol Jagorawi khususnya di ruas TMII-Cibubur dan Cibubur-Cibinong, Purbaleunyi di ruas Padalarang-Pasteur, dan Jakarta-Tangerang di ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat.

Sementara itu, untuk memberikan informasi real time tentang kondisi lalu lintas, Jasa Marga juga terus menambah jumlah variable message signs (VMS). Hingga saat ini total unit yang telah terpasang sebanyak 26 buah.

Peningkatan pelayanan lainnya adalah penambahan CCTV. Jumlah CCTV yang dioperasikan saat ini sebanyak 193 unit, dan tersebar di seluruh jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga. CCTV ini dipantau di Pusat Informasi Lalu Lintas Jasa Marga (Jasa Marga Traffic Information Centre/JMTIC) di Cililitan.

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk meminta kepada pemerintah untuk memberikan jaminan investasi sebesar Rp1,9 triliun guna membangun jalan tol Bawen-Solo. Ruas Bawen-Solo termasuk dalam proyek seksi III-V jalan tol Semarang-Solo.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, ruas tol Bawen-Solo membutuhkan investasi sebesar Rp1,9 triliun. Sebenarnya, Jasa Marga sudah bisa memulai pembangunan tol Bawen-Solo asalkan ada jaminan pemerintah untuk menyediakan uang Rp1,9 triliun.

"Saya sudah bicara kepada Kementerian Keuangan dan akan mempertimbangkan. Saya juga sudah sampaikan kepada Presiden. Presiden menaruh perhatian ke jalan tol tersebut," kata Dahlan.

Menurutnya, permintaan jaminan Jasa Marga diakibatkan proyek jalan tol Bawen-Solo tidak feasible (layak). Padahal banyak yang meyakini jika tol Semarang-Solo ini telah jadi maka akan menjadi jalur padat.

Pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini sepanjang 75 kilometer. Hasil evaluasi menunjukkan ruas tol Bawen-Solo baru mencapai titik keekonomian pada 2015.(oto) 
 
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar