Jelang Pembukaan Tol Semarang Ungaran
UNGARAN– Sejumlah subkontraktor rekanan PT Istaka Karya yang belum menerima pembayaran atas pekerjaan pembangunan jalan tol Semarang–Semarang seksi I, menolak membuka blokade jalan. Padahal jalan tol tersebut akan diresmikan pada 12 November mendatang. Para subkontraktor baru mau membuka blokade di ruas Semarang–Ungaran tepatnya di daerah Kalirejo, Ungaran Timur, bila PT Trans Marga Jateng (TMJ) membayar minimal 50% dari nilai total pembayaran kontrak yang mencapai puluhan miliar.
Manajer Site Plan PT Bumi Sentosa Bumi Agung (BSDA) Jakarta yang juga koordinator puluhan subkontraktor rekanan PT Istaka Karya, Tundo Karyono mengatakan, sebenarnya perusahaan yang dipimpinnya beserta sejumlah subkontraktor lain tidak mau bersikap arogan jika hak mereka dipenuhi. ”Kami bersedia membersihkan blokade jalan tol yang kami pasang jika hak kami sudah dibayar.
Jika tidak, kami tidak akan membuka blokade meski dalam minggu ini jalan tol akan diresmikan oleh menteri,” katanya kemarin. PT TMJ sudah memberitahukan rencana peresmian jalan tol Semarang–Solo seksi I ruas Semarang–Ungaran kepada para subkontraktor.PT TMJ juga meminta para subkontraktor untuk bermusyawarah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi agar jalan tol bisa diresmikan dan dibuka.
”Kami sudah mendapat undangan dari PT TMJ untuk bertemu guna membahas pembayaran hak subkontraktor yang belum terbayar. Rencananya,pertemuan akan dilakukan besok (hari ini). Kami siap membuka blokade jika hak kami dibayar,”tandas Tundo. Para subkontraktor tidak ngotot agar haknya dibayar semua. Mereka hanya menuntut sedikitnya 50% dari nilai total pembayaran kontrak.
Sementara yang 50% sisanya bisa dibayar di kemudian hari. ”Paling tidak hak kami dibayar 50%.Apabila tidak ada kesepakatan pembayaran, kami akan terus melakukan pemblokiran meski ada peresmian oleh menteri,” katanya. Dari pantauan SINDO di jalan tol Semarang–Solo seksi I tepatnya di daerah Kalirejo, Ungaran Timur, sejumlah pekerja subkontraktor rekanan PT Istaka Karya masih melakukan penjagaan blokade jalan tol.
Sedikitnya 15 orang pekerja yang menjaga blokade jalan tol yang terbuat dari tanah uruk. Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Agus Suharjanto saat dikonfirmasinya melalui teleponnya tidak ada jawaban. Sebelumnya,Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jateng Danang Atmodjo mengatakan PT TMJ sudah melakukan pembayaran separuh kepada subkontraktor atas pekerjaan tol di Ungaran.
Namun, Danang mengaku tidak tahu besaran nilai pembayaran tersebut. ”Yang tahu teman-teman dari TMJ,” ujar Danang. Sebelum tol dioperasikan, pihaknya akan membersihkan tanah urukan yang berada di badan jalan tol. Jalan tol tersebut rencananya diresmikan pada 12 November mendatang oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Menurut Meneg BUMN Dahlan Iskan,jadwal pengoperasian ruas tol itu sudah lama tertunda karena tanahnya sering ambles.
”Peresmian penggunaan jalan tol Semarang–Ungaran sekaligus menandai dimulainya pengoperasian Ungaran ke Bawen. Sehingga nanti Semarang–Bawen segera beroperasi, Semarang– Ungaran dipakai lalu Ungaran–Bawen dikerjakan,” paparnya. Terkait tarif tol Semarang– Ungaran, Pemprov Jateng tetap mengusulkan sebesar Rp500/km.Besaran tarif tol tersebut seperti yang pernah diusulkan kepada pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
”Tarif itu telah sesuai dan tidak terlalu mahal bagi masyarakat pengguna tol.Rokok sak bungkus Rp10.000 wae do kok tuku,” ujar Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Mantan Pangkostrad ini menegaskan, jalan tol sepanjang 14,11 kilometer tersebut siap dioperasikan karena pembangunannya telah rampung. Ditanya kapan waktu beroperasinya, dia menyerahkan hal itu kepada pemerintah pusat. ”Saya ikuti saja perkembangannya dari pemerintah pusat,” kata Bibit. angga rosa/ arif purniawan/muh slamet
UNGARAN– Sejumlah subkontraktor rekanan PT Istaka Karya yang belum menerima pembayaran atas pekerjaan pembangunan jalan tol Semarang–Semarang seksi I, menolak membuka blokade jalan. Padahal jalan tol tersebut akan diresmikan pada 12 November mendatang. Para subkontraktor baru mau membuka blokade di ruas Semarang–Ungaran tepatnya di daerah Kalirejo, Ungaran Timur, bila PT Trans Marga Jateng (TMJ) membayar minimal 50% dari nilai total pembayaran kontrak yang mencapai puluhan miliar.
Manajer Site Plan PT Bumi Sentosa Bumi Agung (BSDA) Jakarta yang juga koordinator puluhan subkontraktor rekanan PT Istaka Karya, Tundo Karyono mengatakan, sebenarnya perusahaan yang dipimpinnya beserta sejumlah subkontraktor lain tidak mau bersikap arogan jika hak mereka dipenuhi. ”Kami bersedia membersihkan blokade jalan tol yang kami pasang jika hak kami sudah dibayar.
Jika tidak, kami tidak akan membuka blokade meski dalam minggu ini jalan tol akan diresmikan oleh menteri,” katanya kemarin. PT TMJ sudah memberitahukan rencana peresmian jalan tol Semarang–Solo seksi I ruas Semarang–Ungaran kepada para subkontraktor.PT TMJ juga meminta para subkontraktor untuk bermusyawarah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi agar jalan tol bisa diresmikan dan dibuka.
”Kami sudah mendapat undangan dari PT TMJ untuk bertemu guna membahas pembayaran hak subkontraktor yang belum terbayar. Rencananya,pertemuan akan dilakukan besok (hari ini). Kami siap membuka blokade jika hak kami dibayar,”tandas Tundo. Para subkontraktor tidak ngotot agar haknya dibayar semua. Mereka hanya menuntut sedikitnya 50% dari nilai total pembayaran kontrak.
Sementara yang 50% sisanya bisa dibayar di kemudian hari. ”Paling tidak hak kami dibayar 50%.Apabila tidak ada kesepakatan pembayaran, kami akan terus melakukan pemblokiran meski ada peresmian oleh menteri,” katanya. Dari pantauan SINDO di jalan tol Semarang–Solo seksi I tepatnya di daerah Kalirejo, Ungaran Timur, sejumlah pekerja subkontraktor rekanan PT Istaka Karya masih melakukan penjagaan blokade jalan tol.
Sedikitnya 15 orang pekerja yang menjaga blokade jalan tol yang terbuat dari tanah uruk. Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Agus Suharjanto saat dikonfirmasinya melalui teleponnya tidak ada jawaban. Sebelumnya,Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jateng Danang Atmodjo mengatakan PT TMJ sudah melakukan pembayaran separuh kepada subkontraktor atas pekerjaan tol di Ungaran.
Namun, Danang mengaku tidak tahu besaran nilai pembayaran tersebut. ”Yang tahu teman-teman dari TMJ,” ujar Danang. Sebelum tol dioperasikan, pihaknya akan membersihkan tanah urukan yang berada di badan jalan tol. Jalan tol tersebut rencananya diresmikan pada 12 November mendatang oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Menurut Meneg BUMN Dahlan Iskan,jadwal pengoperasian ruas tol itu sudah lama tertunda karena tanahnya sering ambles.
”Peresmian penggunaan jalan tol Semarang–Ungaran sekaligus menandai dimulainya pengoperasian Ungaran ke Bawen. Sehingga nanti Semarang–Bawen segera beroperasi, Semarang– Ungaran dipakai lalu Ungaran–Bawen dikerjakan,” paparnya. Terkait tarif tol Semarang– Ungaran, Pemprov Jateng tetap mengusulkan sebesar Rp500/km.Besaran tarif tol tersebut seperti yang pernah diusulkan kepada pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
”Tarif itu telah sesuai dan tidak terlalu mahal bagi masyarakat pengguna tol.Rokok sak bungkus Rp10.000 wae do kok tuku,” ujar Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Mantan Pangkostrad ini menegaskan, jalan tol sepanjang 14,11 kilometer tersebut siap dioperasikan karena pembangunannya telah rampung. Ditanya kapan waktu beroperasinya, dia menyerahkan hal itu kepada pemerintah pusat. ”Saya ikuti saja perkembangannya dari pemerintah pusat,” kata Bibit. angga rosa/ arif purniawan/muh slamet
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar