dok. Antara |
Dahlan keika dijumpai di kantor Kementerian BUMN, Selasa (23/4), menekankan bahwa perusahaan kontraktor BUMN dan swasta mengakui kehebatan Istaka Karya dalam mengerjakan proyek-proyek seperti jembatan dan jalan layang di atas jalan layang.
"Semua kontraktor BUMN bahkan kontraktor di Indonesia mengakui bahwa Istaka terbaik dalam mengerjalan proyek-proyek yang memerlukan teknologi tinggi," tutur Dahlan.
Keunggulan ini didukung oleh keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Istaka Karya. Istaka, dikatakan Dahlan, juga mendukung agar dilakukan audit ulang proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang atau yang dikenal dengan jalan layang non tol Casablanca.
"Audit ulang ini dilakukan agar sisa pembayaran dan sisa kekurangan proyek bisa segera dikucurkan," katanya.
Saat ini, Istaka memiliki tagihan kepada Pemerintah Daerah DKI sekitar Rp24 miliar. Perusahaan menyadari pengucuran dana tersebut tidak dapat direalisasikan dengan cepat sebab membutuhkan proses administrasi.
"Istaka merasa tidak ada permainan dalam proyek tersebut. Istaka juga tidak menyogok dalam proyek itu karena Istaka sendiri dalam posisi tidak punya uang sama sekali," tegas Dahlan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar