Proyek dihentikan sementara hingga audit BPK selesai dilakukan.
VIVAnews - Pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang (Casablanca) jadi polemik. Proyek yang seharusnya tuntas akhir 2012 itu, kini terbengkalai karena dihentikan sementara, menyusul audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan.
Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 April 2013, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama, menuturkan bahwa kendala dalam proyek JLNT ini terungkap secara tidak sengaja saat pergantian Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo, pada 14 Februari 2013 lalu.
"Awalnya kami justru tidak tahu. Saat ada penggantian, masalah ini terungkap," kata Basuki yang akrab dipanggil Ahok. Dia baru tahu proyek mandek karena ketiadaan biaya saat mendapat laporan dari Kepala Dinas PU yang baru, Rudy Siahaan. Saat itu Rudy minta perpanjangan waktu pembangunan hingga Juni 2013.
Untuk menyelesaikan proyek jalan tersebut dibutuhkan anggaran tambahan sebesar Rp64 miliar. Dana itu diharapkan bisa diambil dari APBD 2013. Namun Pemprov DKI tidak mau ambil risiko.
"Kami minta audit BPK dan BPKP dulu. Setelah selesai, rekomendasinya akan kami jadikan acuan penyelesaian pembangunan JLNT. Ini juga untuk membuat masalah ini menjadi terang dan tidak saling menghakimi," katanya.
Ahok menegaskan karena itulah perlu dilakukan lelang jabatan untuk mengganti pejabat lama supaya bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan seperti ini.
"Sebab justru ada kepala dinas baru kami jadi tahu kejadian ini," katanya. (umi)
Proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol di Casablanca
(VIVAnews/Fernando Randy)
|
Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 April 2013, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama, menuturkan bahwa kendala dalam proyek JLNT ini terungkap secara tidak sengaja saat pergantian Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo, pada 14 Februari 2013 lalu.
"Awalnya kami justru tidak tahu. Saat ada penggantian, masalah ini terungkap," kata Basuki yang akrab dipanggil Ahok. Dia baru tahu proyek mandek karena ketiadaan biaya saat mendapat laporan dari Kepala Dinas PU yang baru, Rudy Siahaan. Saat itu Rudy minta perpanjangan waktu pembangunan hingga Juni 2013.
Untuk menyelesaikan proyek jalan tersebut dibutuhkan anggaran tambahan sebesar Rp64 miliar. Dana itu diharapkan bisa diambil dari APBD 2013. Namun Pemprov DKI tidak mau ambil risiko.
"Kami minta audit BPK dan BPKP dulu. Setelah selesai, rekomendasinya akan kami jadikan acuan penyelesaian pembangunan JLNT. Ini juga untuk membuat masalah ini menjadi terang dan tidak saling menghakimi," katanya.
Ahok menegaskan karena itulah perlu dilakukan lelang jabatan untuk mengganti pejabat lama supaya bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan seperti ini.
"Sebab justru ada kepala dinas baru kami jadi tahu kejadian ini," katanya. (umi)
BERITA TERKAIT
Proyek Jalan Layang Casablanca Distop, Salah Siapa?
Dinas PU Ungkap Kemandekan Proyek Jalan Layang Casablanca
Proyek Jalan Layang Casablanca Distop, Salah Siapa?
Dinas PU Ungkap Kemandekan Proyek Jalan Layang Casablanca
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar