Belasan perusahaan pelat merah akan terlibat.
VIVAnews - Usai pembangunan jalan tol Bali rampung, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menggagas ide, yaitu membangun jalan tol di atas laut Jakarta-Surabaya.
Mengenai rencananya, Dahlan menegaskan, Kamis, 3 Oktober 2013, meminta belasan perusahaan pelat merah untuk membuat studi kelayakan (feasibility study) tentang pembangunan jalan tol tersebut.
"Ini ada 19 BUMN yang tanda tangan studi dulu bersama-sama tentang (jalan) tol di pantai Jakarta-Surabaya tanpa pembebasan tanah," kata Dahlan dalam acara MoU tentang rencana penandatanganan jalan tol di atas laut Jakarta-Surabaya, di Sarinah, Thamrin, Jakarta.
Adapun perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Jamsostek (Persero), dan PT Taspen (Persero).
Mantan bos PLN itu meminta belasan perusahaan tersebut untuk melakukan studi. Setelah itu, hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah. Waktu studinya cukup singkat, yaitu enam bulan.
"Ini baru studi, studi sangat singkat enam bulan. Dari segi pendanaan ini sangat kuat. Saya kira, semua perbankan semua kuat. Dari BUMN karya juga terbukti kuat. Ini proyek keroyokan yang sangat besar," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan bahwa ini adalah hasil pembicaraan pada Senin lalu. Pembangunan jalan tol tersebut merupakan momentum kesuksesan jalan tol Bali yang digarap perusahaan pelat merah tersebut.
Sementara itu, Jasa Marga menyambut baik rencana Dahlan. Dirut Jasa Marga, Adityawarman, mengatakan bahwa pada tahap awal akan ada studi kelayakan dan pembangunannya tergantung pada hasil studi.
Menurut bos perusahaan jalan tol pelat merah itu, ide pembangunan jalan itu bergantung pada perkembangan kendaraan di jalan tersebut.
Adityawarman mengatakan bahwa yang paling pas adalah jalan itu dimulai dari Semarang ke Surabaya lewat jalur Pantura. "Yang mendesak itu Pantura, rute Semarang-Surabaya. Semarang-Demak-Rembang-Tuban-Gresik," kata dia.
Pembangunan jalan tol di Bali saat sedang dibangun. (VIVAnews/Bobby Andalan) |
Mengenai rencananya, Dahlan menegaskan, Kamis, 3 Oktober 2013, meminta belasan perusahaan pelat merah untuk membuat studi kelayakan (feasibility study) tentang pembangunan jalan tol tersebut.
"Ini ada 19 BUMN yang tanda tangan studi dulu bersama-sama tentang (jalan) tol di pantai Jakarta-Surabaya tanpa pembebasan tanah," kata Dahlan dalam acara MoU tentang rencana penandatanganan jalan tol di atas laut Jakarta-Surabaya, di Sarinah, Thamrin, Jakarta.
Adapun perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Jamsostek (Persero), dan PT Taspen (Persero).
Mantan bos PLN itu meminta belasan perusahaan tersebut untuk melakukan studi. Setelah itu, hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah. Waktu studinya cukup singkat, yaitu enam bulan.
"Ini baru studi, studi sangat singkat enam bulan. Dari segi pendanaan ini sangat kuat. Saya kira, semua perbankan semua kuat. Dari BUMN karya juga terbukti kuat. Ini proyek keroyokan yang sangat besar," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan bahwa ini adalah hasil pembicaraan pada Senin lalu. Pembangunan jalan tol tersebut merupakan momentum kesuksesan jalan tol Bali yang digarap perusahaan pelat merah tersebut.
Sementara itu, Jasa Marga menyambut baik rencana Dahlan. Dirut Jasa Marga, Adityawarman, mengatakan bahwa pada tahap awal akan ada studi kelayakan dan pembangunannya tergantung pada hasil studi.
Menurut bos perusahaan jalan tol pelat merah itu, ide pembangunan jalan itu bergantung pada perkembangan kendaraan di jalan tersebut.
Adityawarman mengatakan bahwa yang paling pas adalah jalan itu dimulai dari Semarang ke Surabaya lewat jalur Pantura. "Yang mendesak itu Pantura, rute Semarang-Surabaya. Semarang-Demak-Rembang-Tuban-Gresik," kata dia.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar